»»——⍟——««
Rai tengah bercokol dengan pekerjaannya ketika merasa ada aura yang tak asing tengah berada di dekat posisinya sekarang. Matanya kosong sebentar, namun memilih untuk tak terlalu memikirkan. Mungkin hanya mau lewat, pikirnya.
"Satu gulungan lagi, Yang Mulia," ujar seorang asisten sembari memberikan Rai segulung kertas lagi.
Baru ingin menorehkan tinta hijau kerajaan di atas gulungan kertas, maniknya sontak beralih ke arah pintu ruangan.
"Ada apa, Yang Mulia?" tanya salah satu dari empat asistennya.
"Livy. Dia berdiri di balik pintu. Apa dia boleh masuk? Mungkin dia mencariku," ucap Rai dengan wibawa yang tak dibuat-buat.
Keempat Asisten Raja itu saling berpandangan. Lantas, salah satunya langsung mengiyakan. "Tentu saja boleh, Yang Mulia," katanya.
"Ya sudah. Ini... tinggal 2 saja, kan? Nanti akan aku lanjutkan."
*klek
Baru didiskusikan, pintu ruang kerja sudah terbuka saja. Dibukakan oleh seorang penjaga pintu di luar. Pria itu membungkuk hormat. "Yang Mulia Raja, Nona Livy ingin menemuimu. Apa kau mengizinkannya untuk masuk?" tanyanya.
"Ya, izinkan dia masuk."
Sebuah izin telah didapat, penjaga pintu pun membuka pintu ruang kerja Rai lebih lebar. Mempersilahkan Sang Nona memasuki ruangan.
Perempuan itu, Livy langsung mengarahkan matanya mencari orang yang ingin ditemui. Lantas dari kejauhan, manik mereka pun bertemu pandang.
Livy masuk semakin dalam. Melangkah perlahan, tak ingin terlihat grasah-grusuh tidak sopan. Pandangannya terpatri hanya untuk Rai, yang menatapnya datar penuh sirat.
Melihat situasi yang ada, empat asisten raja memilih undur diri saja. Membungkuk dan mengucap kata pamit pada Sang Raja sebelum keluar dari ruangan.
Tersisalah Rai, Livy, dan masalah mereka.
YOU ARE READING
RAI MEETS LIVY ✔️
FantasyLabhrainn(Rai), pemuda berambut biru berasal dari dunia bernama Razorve. Karena ramalan yang buruk, ia dibuang dari Razorve dan terlempar ke Bumi. Karena perbedaan perhitungan waktu Razorve dan Bumi serta perjalanan ruang waktu antardimensi, Rai ber...