42. Young and Powerful

1K 133 200
                                    

»»——⍟——««


Hari yang ditunggu-tunggu oleh Livy dan Travis akhirnya tiba. Ramuan yang akan mengembalikan fisik mereka seperti semula sudah jadi dan siap ditenggak.

Livy memandangi langit ungu yang indah dengan perasaan senang. Menunggu seorang tabib yang katanya sedang dalam perjalanan menuju tempatnya berada.

Dari balkon istana, gadis itu sedang menikmati pemandangan para pemetik teh yang tengah serius melakukan pekerjaannya. Panorama indah selain itu juga dapat disaksikan. Rasanya benar-benar seperti tinggal di negeri kayangan.

"Livy." Seorang wanita yang sedari tadi berdiri di sebelahnya memanggil.

"Iya, Nyonya Labita."

"Hei, sudah kubilang, panggil saja Ibu. Sebentar lagi kan, kau akan menjadi istri anakku," ucap Labita dengan senyuman tanpa beban.

Livy langsung saja berdebar-debar. Bukan main, bukan hanya anaknya saja, tapi orangtuanya pun gemar sekali membuat jantung Livy kesusahan.

"Ah. Iya, Ibu. Aduh, aku jadi malu," kata Livy sambil menunduk salah tingkah.

Labita terkekeh cantik melihat ekspresi calon menantunya. Cie...

"Selamat sore, Nona Livy," ujar seorang wanita yang baru saja tiba.

Livy menengok dan tersenyum. "Selamat sore. Iya?"

"Aku Emallie, salah satu tabib yang ikut meracik ramuan awet muda untukmu, Nona. Ini, aku sudah membawakannya," kata si tabib muda itu dengan wajah gembira.

Livy pun sama. Menatap gembira pada sebuah nampan berisi teko cantik beserta cangkir yang ada di hadapannya.

"Kau ingin meminumnya sekarang, Nona?" tanya Emallie.

Livy mengangguk semangat sebelum Emallie dengan senang hati menuangkan ramuan itu ke dalam cangkir yang cantik.

"Silahkan, Nona," kata Emallie sembari memberikan.

Livy menerimanya, lantas meminumnya dengan segera.

Tidak panas dan tidak pahit, Livy meminumnya cepat bagai menenggak air

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak panas dan tidak pahit, Livy meminumnya cepat bagai menenggak air. Ia pun tersenyum setelah menghabiskan isi cangkir.

"Nona Livy boleh meminumnya sepuas hati. Ramuan ini tidak apa-apa jika dikonsumsi banyak dalam sekali minum," ujar Emallie memberi informasi.

"Oh, begitu, ya? Kalau begitu, aku mau menambah secangkir lagi," kata Livy lalu mengulurkan tangan bercangkirnya ke depan Emallie. Minta isinya dipenuhkan lagi.

Labita tersenyum-senyum saja. Emallie pun demikian. Lalu, gadis tabib anggota dari Balint and the crew itu kembali menuangkan ramuan ke dalam cangkir Livy.

Kurang lebih, begitulah suasana siang Livy hari ini. Setelah mendapat obat misterius dari Rai kemarin, kini ia juga meminum obat yang akan membuatnya muda kembali. Dan herannya, semua yang katanya obat itu, tidak ada yang buruk rasanya.

RAI MEETS LIVY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang