RAI MEETS LIVY ✔️

30. New Hope

»»——⍟——««

Razorve Selatan. Pukul 20 siang.

Breaking News: Matahari Razorve sudah bersinar kembali.

Setelah sayapnya keluar, Rai sempat pingsan. Namun hanya 20 menit saja, ia kembali sadar. Dan luka punggungnya hanya butuh sekitar 3 jam untuk sembuh dan menjadi mulus seperti sedia kala. Iya, betul. Benar-benar sembuh tanpa bekas seolah tak pernah dibedah.

Akhirnya penderitaan Rai berakhir juga.

Ya begitulah Razorve. Sangat beruntung dikaruniai sungai ajaib seperti Srilveya. Makanya, warga Razorve tidak ada yang cacat kulitnya. Kalau terluka atau mendapat penyakit kulit, langsung saja mengambil air dari sungai tersebut.

Namun sungai itu dijaga ketat. Tidak boleh asal mengambil, harus membayar pada badan pengelola sungai yang bernaung di bawah wewenang kerajaan. Apa pembayarannya dengan uang? Tidak, bukan. Dengan alat tukar lainnya.

Namun karena Rai adalah Rex Lucem, 15 kendi waktu itu didapatnya secara gratis. Bukan hanya itu, bahkan ia boleh mandi, berenang, dan berendam kapan saja di sana.

Seperti sekarang, Rai tengah berendam di sungai tersebut. Disarankan oleh Balint. Padahal malamnya sudah disirami 15 kendi di dalam kamarnya. Rai terlihat lucu, mandi di tengah air biru Srilveya dengan sayap putih besar yang berada di belakangnya, terlihat seperti malaikat yang sedang mandi di sungai.

Rai belum bisa terbang, berjalan saja masih miring-miring karena belum terbiasa punya sayap. Namun Rai sudah tidak sakit lagi, sudah bertenaga tak lemas lagi. Bahkan ia merasa lebih kuat dari sebelumnya. Entahlah, tapi seperti itu yang Rai rasakan.

Mereka telah menceritakan bahwa dirinya adalah Rex Lucem, seseorang yang ditakdirkan menjadi Raja tanpa perlu melalui pemilihan oleh rakyat.

Rai masih belum bisa menerima dengan lapang dada, namun untuk menolaknya pun Rai tidak bisa. Tak sampai hati menyakiti perasaan seluruh manusia Razorve yang sudah menunggu dan mengharapkannya.

Tapi bagaimana? Apa Rai bisa? Sejujurnya ia meragukan dirinya. Bagaimana jika ia mengecewakan warga Razorve? Rai tidak tahu bagaimana caranya menjadi Raja. Bagaimana jika ia melakukan kesalahan dan membuat orang-orang yang mencintainya marah?

Beban. Beban demi beban menghantuinya. Seolah tak pernah membiarkannya berbahagia dengan lepas. Untuk tertawa keras pun rasanya Rai sudah tidak pernah.

Semenjak dirinya dibuang, sampai sekarang, rasanya hidup Rai selalu berat, meskipun kini dirinya dijanjikan 'bahagia' oleh semua orang di Razorve.

Setelah Rai sadar dari pingsannya, ia sudah disuguhi banyak makanan dan minuman yang super lezat. Diberikan pakaian-pakaian yang amat sangat mewah, dengan desain khusus sebab Rai kita sudah punya sayap sekarang.

Saat menuju Sungai Srilveya, ia diantar dengan kendaraan istana, ditemani banyak dayang dan petugas istana lain yang Rai belum mengerti mengapa mereka semua harus mengikutinya berendam ke sungai.

Bukannya Rai tidak bersyukur. Ia tidak munafik, hatinya senang menerima kebaikan-kebaikan semua orang di Razorve. Ternyata dirinya begitu dicintai. Rai tidak menyangka, ia selalu berpikir dirinya begitu dibenci.

Namun... hati kecilnya seperti terluka.

Livy Annamarie. Nama itu mengerubuti pikiran dan perasaannya.