ALTALARICK-7

36.9K 2.4K 27
                                    

Menjelang sore hari, dengan awan yang mendung dan juga angin yang sepoi-sepoi terasa sangat menyejuk kan. Kedua insan yang berbeda gender, tengah bergelut dalam hangat nya pelukan dan salah satu dari mereka terbangun dari tidur nya.


Mengerjap pelan, hal yang pertama kali dilihat yaitu al yang tertidur pulas dengan mulut yang masih menempel dinipel nya.

Menatap wajah indah yang terpahat sempurna. Hidung mancung, rahang tegas, bibir merah muda alami, serta alis tebal disertai bulu mata hitam lentik.

Dengan pelan-pelan lala mengeluarkan nipel nya dari mulut sang kekasih.

"Baby al bangun yuk, udah jam 4." Ucap lala memegang rahang al dan mengecup nya.

Merasa tidur nya terusik dirinya pun bangun, mendongak menatap mata indah dan wajah cantik gadis nya. Sembari tersenyum hangat dan lala yang mengelus surai rambut nya dengan sayang.

"Baby al... lala harus pulang dulu yaa." Ucap lala.

"Aku anterin." Ucap al menatap lala sendu, ia tidak ikhlas kalo lala pulang. Tetapi dirinya tidak boleh egois.

★✼☆。

Mereka berdua menuruni undakan tangga satu-persatu, sampai lah dilantai bawah. Melihat kedua orang tua al yang tengah berbincang hangat.

Lala yang berada dirumah al bisa dapat merasakan bagaimana rasa nya mempunyai orang tua lengkap dan harmonis.

Lala tersenyum kecut, ketika mengingat kedua orang tuanya yang entah berada dimana sekarang.

"Mama.. al pamit dulu, mau anterin lala pulang." Ucap al menyalami tangan orang tuanya diikuti lala.

"Hati-hati, jagain menantu papa yaa." Ucap anggara terkekeh pelan melihat semburat merah dipipi lala.

"Siap pa." Ucap al dengan gaya hormat nya, membuat lala terkekeh pelan.

Mereka pun keluar dari rumah menuju garasi, mengambil mobil dan lala yang tengah menunggu diluar gerbang rumah.

"Taksi neng?" Tanya al menurunkan kaca mobil dan menyembulkan kepalanya keluar melihat itu lala terikik geli.

"Boleh pak, jl.Tulip 3 yaa." Ucap lala membuka pintu mobil dan duduk disamping al.

"Berangkat." Al mengetuk pelan dashboard mobil nya, dan menancap kan gas meninggalkan halam rumah nya.

Al melajukan mobil nya dikecepatan rata-rata dijalanan ibu kota, sambil menikmati sejuknya angin sore hari dengan mata hari yang terbenam. Semakin menambah kesan indah.

Al menggenggam tangan mungil milik lala dengan tangan yang satu nya digunakan untuk menyetir.

"Kak al... motor lala gimana?" Ucap lala menoleh kan kepala nya ke al yang tengah mengecup pelan tangan nya.

"Motor kamu nanti orang suruhan aku yang bawa." Al tersenyum hangat tanpa bosan menatap wajah cantik lala dan mengelus pelan pipi nya.

★✼☆。

Tibalah mereka dirumah lala, peninggalan dari oma lala yang telah mengasuh nya dari bayi disebuah panti asuhan. Memasuki halaman rumah tersebut, lalu mereka berdua turun dari mobil.

"Kakak gak mampir dulu?" Tanya lala

"Enggak sayang, aku mau mampir ke basecamp dulu." Ucap al mengacak pelan rambut lala, efek tersebut lagi-lagi membuat wajah lala bersemu merah.

"O-oh iya, hati-hati dijalan." Ucap lala tersenyum dan memasuki rumah nya.

"Tunggu." Ucap al membuat lala menghentikan langkah nya.

"Kenapa kak?" Lala berbalik menatap al yang tengah menghampiri nya.

"Tukeran nomor HP lala." Ucap al menyodorkan handphone nya yang berlogo aple setengah gigitan.

Saling menukarkan nomor ponsel masing-masing dan mengembalikan nya.

"Aku pamit dulu yaa? kalo ada apa-apa tinggal telfon aku." Ucap al mengecup kening dan kedua pipi gadis nya.

Kesekian kalinya pipi lala dibuat bersemu merah, jika dilihat sangat menggemaskan dan membuat al mencubit pelan.

"Hati-hati kak." Ucap lala melambaikan tangan nya dibalas anggukan dari lala.

★✼☆。

Menghempaskan tubuh milik nya dikasur big size, tetapi sebelum itu dirinya sudah mengisi perut nya terlebih dahulu. Lala mengingat kejadian-kejadian beberapa waktu lalu tidak akan menyangka diri nya berpacaraan dengan seorang anak pengusaha terbesar, sangat tidak cocok untuk bersanding dengan dirinya.

Matanya kini tengah menutup sempurna memasuki alam mimpi dan sore hari yang berganti dengan malam.

Sedangkan dilain tempat Basecamp Killer Demon, tengah ramai banyak nya anggota yang tengah berbincang ringan sembari merokok dan sebagian meminum minuman keras yang paling tidak disukai Altalarick.

Karena menurut nya kesehatan lebih penting dari pada kesenangan sesaat tetapi malah membuat tubuh rusak.

"Wiih pak bos datang... dari mana al?" Tanya septihan bersalim ala pria dan diikuti lain nya. Mereka mempersilahkan al duduk.

"Biasa dari rumah." Bohong al, memijat dahi nya pelan.

Damares yang melihat itu mengerutkan dahi bingung, mungkin al lagi ada masalah? Pikirnya.

"Kenapa al ada masalah?" Tanya damares.

"Gak, gimana keadaan sepupu gue?" Tanya al sambil memijit pelipis nya.

"Untung nya reyhan masih bisa diselamatin, lambat sedikit pun maka nyawanya udah gak tertolong dan kondisinya sekarang masih koma. Menurut penjelasan dokter sih gitu." Jelas gavin datang dari dapur.

Mendengar itu membuat al mengeraskan rahang nya juga tangan yang sudah terkepal.

Brak

Al menggebrak meja dengan keras dengan nafas yang memburu, membuat mereka yang melihat nya bergidik ngeri.

"BRENGSEK... siapin anggota, kita serang markas Geng Tiger sekarang. Udah saat nya gue bales apa yang udah dia perbuat selama ini." Ucap al dengan meninggikan suara mampu membuat mereka merasakan aura dingin nan kejam dari sang ketua.

Bugh

Mengalihkan pandangan ke asal suara dimana seseorang yang tengah tertidur jatuh kelantai, mereka yang melihat itu pun menyemburkan tawa tidak memperdulikan suasana yang tegang tadi.





























Vote and Komen

ALTALARICK حيث تعيش القصص. اكتشف الآن