ALTALARICK-18

20.5K 1.2K 36
                                    

Hari ini cuaca sangat cerah matahari terbit memancarkan sinarnya, menembus tirai jendela dan semilir angin yang sangat menyejukkan membuat hati tenang.

Lala berusaha untuk tidak mengingat kejadian semalam, yang membuat hatinya sangat sakit sekaligus kecewa berusaha untuk menutupinya dengan senyuman.

Saat ini mereka semua sedang membereskan dan membantu lala berkemas barang-barang, karena hari ini kepulangan dirinya dari rumah sakit.

Mereka memutuskan untuk tidak masuk sekolah hari ini, karena menjaga lala yang kondisinya masih lemas.

Ceklek

Seorang pria jakung membuka pintu ruangan dan menghampiri mereka membantu membawa barang lala.

"Ayo... mobil nya udah siap." Ucap al, dengan merangkul pundak lala.

Semuanya berjalan dikoridor rumah sakit menuju parkiran.

Sedangkan Septihan dan Gania tertinggal dibelakang akibat perdebatan mereka.

"KANG ASEP!! BANTUIN WOY INI BERAT BANGSAT." Teriak gania tepat dikuping septihan, membuat telinganya berdengung.

"Ck... bisa gak sih, gak usah teriak-teriak gue gak budek," Ucap septihan, sambil mengusap kupingnya yang berdengung.

"Lo sih... dari tadi udah gue bilang juga, lo malah gak dengar bukan budek namanya."

"Enak aja gue budek, ganteng gini."

"Gak nyambung gila!" Gania mendelik sebal.

"Nih bawa, lo kan LAKIK!" Ujar gania menekankan kata LAKIK.

"Emang gue LAKIK!" Balas septihan, sambil mengambil barang barang ditangan gania berupa tas dan menentengnya dengan kesal.

Gania berlalu pergi meninggalkan septihan yang mungkin saja tengah mengumpati dirinya. Gania menyusul sahabat nya yang sudah menunggu diparkiran.

Septihan dengan langkah lebarnya, ia cepat-cepat menyusul agar tidak ditinggalkan.

"Lama banget sih lo." Gerutu gerry, dengan nada kesal karena sudah kepanasan.

"Ck gara-gara noh mak lampir." Septihan menunjuk gania yang menyenderkan badannya dikap mobil.

Gania tidak terima atas sebutan 'Mak Lampir' dirinya berjalan menghampiri septihan dan...

Tuk

"ANJING!!" Umpat septihan menatap tajam gania. Karena gania menggeplak kepalanya, menggunakan sepatu flat shoes nya dengan sangat keras.

Mereka semua yang melihat itu menyemburkan tawa akibat pukulan yang diterima septihan, bagaimana tidak mukanya kini memerah menahan amarah sedangkan pelaku nya sudah kabur.

"Rasain wle... kang asep benjol." Ledek gania dan langsung ngacir masuk kedalam mobil.

"MAK LAMPIR GUE SUMPAHIN LO GAK PUNYA JODOH." Teriak septihan dan mendapat pelototan dari gania.

Selain gue Batin septihan tersenyum smirk

★✼☆。

Saat ini mereka tengah bersitirahat diapartemen Altalarick, yang bisa dibilang sangat mewah bagaimana tidak? bapaknya aja punya perusahaan sendiri.

Saat ini mereka tengah bersitirahat diapartemen Altalarick, yang bisa dibilang sangat mewah bagaimana tidak? bapaknya aja punya perusahaan sendiri

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
ALTALARICK Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu