ALTALARICK-36

12.8K 861 23
                                    

Didepan ruang operasi, mereka semua saat ini tengah menunggu dokter yang menangani lala didalam ruangan tersebut.

Merapalkan doa untuk keselamatan lala yang tengah berjuang dalam operasi mengeluarkan peluru.

Ceklek

Semua perhatian difokuskan ke pintu ruangan operasi yang terbuka, menampakkan sosok dokter dengan pakaian khas operasinya.

"Dokter..gimana keadaan lala"tanya nara,bunda dari lala dengan mata sembabnya.

Dokter fariz menghembuskan nafas pelan"Sebelumnya maaf...kondisi pasien saat ini tengah koma, akibat dari tembakan yang cukup dalam dan juga pasien sebelumnya memang sudah mempunyai riwayat kanker darah! dari awal saya sudah pernah memberitahukan kepada lala buat rutin meminum obat yang sudah saya berikan dan mengatur pola makan dengan baik! tetapi semakin kesini kondisi lala sudah tidak bisa dikatakan baik-baik saja! kanker darah yang dialaminya saat ini sudah ditahap stadium 3! ada baiknya pasien dirujuk ke luar negri,karena disana alat medisnya lebih lengkap dan terjamin sekaligus pasien bisa rutin menjalani kemoterapi agar penyakit yang diderita sedikit demi sedikit dapat berkurang!"

"Pasien akan dipindahkan diruang inapnya, jika ada yang mau menjenguk silahkan tetapi tolong jangan sampai menganggu kenyamanan pasien! kalo begitu saya permisi"lanjut dokter fariz dan berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

Mendengar penjelasan dari dokter,mereka semua merasakan dada yang seperti ditusuk ribuan pisau yang membuat hati mereka terasa sangat menyakitkan terutama orang-orang yang paling dekat dengan lala.

Brak

"BUNDA"teriak septihan,saat melihat nara jatuh pingsan.

Septihan langsung menggendong tubuh nara dan menghampiri suster yang tidak jauh dari mereka.

"SUSTER TOLONG BUNDA SAYA"septihan tidak dapat mengontrol nada bicaranya karena terlalu kacau dengan apa yang dirinya alami saat ini.

☆☆☆

Diruangan yang serbah putih dan bau obat-obatan menyambut kedatangan seorang pria berpostur tinggi dan tegap.

Keadaannya saat ini tengah kacau dengan rambut yang acak-acakkan dan baju yang ada bercak darah.

Dia altalarick dengan wajah sembabnya menghampiri seorang gadis dengan mata yang terpejam,nafas yang dibantu oleh oksigen dan bunyi ekg yang terdengar di-indera pendengaran diruangan yang sunyi tersebut.

Menggenggam lembut tangan yang pucat dan dingin dari seorang gadis yang selalu menempati tahta tertinggi dihati seorang altalarick devano.

"Aku gak tau apa kamu dengar suara aku atau enggak! maafin aku atas semua kesalahan yang pernah aku perbuat ke kamu la.."

"Aku sakit banget liat kamu terbaring lemah kayak gini! aku gak masalah jika kamu benci sama aku! lebih baik dibandingkan liat kamu terluka dan itu tepat didepan aku"

"Cepat bangun kesayangan nya al yaah! aku janji setelah kamu sadar,aku bakal memperbaiki semuanya dan kita akan kembali seperti dulu"

"Perasaan aku dari dulu sampai sekarang tetap sama,gak ada yang berubah! aku sayang sama kamu! cepat sembuh yaah sayang"al mencium lembut kening lala

Kali ini tangisan dari al sudah tidak dapat ditahannya lagi,al yang terlihat dingin dan kejam terhadap orang lain beda hal nya dengan al yang sekarang ini terlihat sangat lemah.

"Aku janji sama kamu! aku bakal cari orang yang udah bikin kamu kayak gini dan bales semua apa yang udah dia perbuat"desisnya dengan mata yang menyorot tajam.

☆☆☆

Brak

"BEGO BANGET SIH LO! KENAPA BISA LO NEMBAK MALAH MELESET DAN GAK TEPAT SASARAN"

"DAN BEGO NYA LAGI,PELURU ITU MALAH KENA ADIKNYA! LO TAU KAN GIMANA KEJAMNYA ALTALARICK? DIA GAK BAKAL LEPASIN ORANG YANG UDAH CELAKAIN SESEORANG YANG DIA SAYANG, ANJING"

Amarah dari seorang pria yang tengah menatap tajam seseorang yang berdiri tegap didepannya.

"Mikir dong, lo kira gampang gitu nembak orang tepat sasaran sedangkan gue aja baru latihan kemarin! yang salah tuh cewek lah yang sok jadi pahlawan"ucap santai orang tersebut sembari menghisap rokoknya.

Mengacak rambutnya frustasi"TERSERAH LO! JANGAN LUPA KALO DIA ADALAH ORANG YANG GAK AKAN DIAM GITU AJA"

☆☆☆

Ceklek

Septihan membuka pintu ruangan lala dan menemukan al yang tertidur,dengan tangan lala yang menjadi bantalannya.

Entah kenapa wajah mereka ada kemiripan sedikit.

"Al bangun..al"ucap pelan septihan menggoyangkan lengan al.

Merasa tidurnya terusik,dirinya mngerjap pelan dan melihat septihan yang berada disampingnya.

"Pulang aja al biar gue yang jagain lala! lo juga belum makan"septihan mengelus kepala lala dengan sayang.

"Gak! gue tetap disini"tegas al.

"Yaudah kalo gitu! tapi setidaknya lo mandi dulu biar nyaman! noh liat baju lo ada darahnya"septihan menunjuk baju al yang terdapat bercak darah.

Sedangkan al hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,kalau dia mandi terus pakai baju apa masak iya pakai baju pasien.

"Ck..nih pakai aja baju gue"septihan memberikan bajunya,seolah tau apa yang dipikirkan sahabatnya.

"Thanks"al menerima baju tersebut dan masuk ke dalam toilet yang ada diruangan tersebut.

Setelah membersihkan tubuhnya, al keluar dengan wajah yang segar dan duduk disamping septihan yang sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Lo sembunyiin sesuatu dari gue kan"tanya septihan dengan raut wajah yang serius.

"G-gak ngadi-ngadi lo"

"Gue kenal lo lama banget, dan gue tau kapan lo bohong"

Al menghembuskan nafasnya pelan dan mengangguk membenarkan apa yang dikatakan septihan itu benar,mungkin ini saat yang tepat untuk memberitahukan sesuatu yang selama ini menjadi beban pikirannya.

"Sebenarnya gue terpaksa tunangan sama tamara dan gue gak ada rasa sedikitpun sama dia"serius al.

























------------

Nungguin yaah😄

Maaf ngegantung,tapi insyaallah besok aku up lagi kalo aku gak capek😁

Vote dan komennya mana?? biar aku semangat buat nulis chapter berikutnya
hehe😆

Kalau ada yang mau ditanyaiin atau ada bagian yang buat kalian bingung,silahkan tanya aja
aku bakal jawab satu-persatu pertanyaan kalian.

Sayang kalian yang udah follow dan votmen cerita aku❤❤.

TERIMAH KASIH😊

oh iya lupa...kalo ada typo jangan lupa tandai.

Maaf juga kalo chapter ini gak sesuai dengan apa yang kalian harapkan.

ALTALARICK Where stories live. Discover now