ALTALARICK-40

13.9K 854 64
                                    

Saat ini lala tengah mengerucut bibir nya sebal, sebab diri nya sedari tadi merengek kepada kedua abang nya untuk dibelikan minuman kesukaan nya tetapi mereka berdua malah menolak.

"Abang mah... pelit banget kalo sama lala, coba aja kalo sama pacar nya, mungkin minta pesawat malah dibeliin" rengek lala dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Alvaro menghela nafas pelan "Abang bukan pelit tap---

"Tapi mau hemat" potong septihan yang duduk disamping varo.

Alvaro menatap sengit septihan yang menyengir tidak jelas.

"Bukan itu maksud abang, tapi ka---

"Bilang aja pelit" ejek septihan.

"BAKU HANTAM KITA" ucap varo yang nampak emosi, karena sedari tadi ucapan nya dipotong terus.

"Santai mas bro" ucap septihan dengan senyum manis nya.

"Dih najis!! Kayak orang gak normal, lo senyum-senyum ke cowok" ucap varo bergidik ngeri.

"Ngadi-ngadi lo, senyum adalah ibadah. Jadi kalo kita senyum sama aja kita udah ibadah" septihan kembali tersenyum.

Tuk

Alvaro dengan geram menjitak kepala septihan dengan kuat, membuat nya mengaduh kesakitan.

"Goblok, gak gitu juga SYAMSYUDIN" ucap alvaro, berteriak diakhir kata.

"Ada apa yaa?" tanya lelaki yang berkepala plontos dan memakai baju putih singlet memperlihatkan otot-otot nya.

Sedangkan alvaro menggaruk pipi nya bingung, saat seseorang masuk ke dalam ruangan lala yang kebetulan pintu nya terbuka lebar.

"Hah? om botak siapa? Kita gak pernah manggil om botak kesini" sahut lala memiringkan kepala nya bingung dan mengamati sosok lelaki tersebut.

"Saya dengar kok, kalian manggil saya tadi kan?" ucap si pria berkepala plontos tersebut menatap septihan dan varo secara bergantian.

"Enggak kok, kita gak manggil" ucap septihan.

Alvaro mengangguk kepala setuju, "Emang nama om siapa?" tanya varo penasaran.

"Nama saya SYAMSYUDIN JAMAYLUDIN" ucapnya dengan bangga membuat septihan, varo, juga lala mengulum bibir berusaha menahan tawa.

Ekhem

Alvaro berdehem keras agar ketawa nya tidak meledak, sedangkan septihan tengah memukul-mukul sofa dengan air mata yang sudah mengalir di pipi nya.

"Maaf mungkin om salah dengar" ucap lala menggigit bibir nya menahan tawa sedari tadi dengan wajah yang sudah memerah.

"Om orang indo yaa?" tanya varo.

"Iya saya orang indonesia, kebetulan saya kemari buat jalan-jalan! kalo gitu saya permisi dulu" ucap pria tersebut meninggalkan ruangan lala.

"SYAMSYUDIN JAMAYLUDIN KEPALAY BOYTAK" ledek septihan.

"Saya dengar loh dek" ucapnya menyembulkan kepala botak nya didaun pintu.

"Maaf" ucap septihan menunduk, dan kemudian orang tersebut berlalu pergi.

"HAHAHAHA" tawa mereka pecah sampai-sampai air mata mengalir dari pelupuk mata.

"Sakit perut anying" ucap varo memegang perut nya yang terasa keram akibat tertawa.

"JALAN-JALAN KOK KERUMAH SAKIT? SAKIT JIWA YAA.." teriak septihan

"MANA PAKEK SINGLET LAGI, BULU KETEK NYA KEMANA-MANA" varo tidak berhenti tertawa mengingat orang tadi.

ALTALARICK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang