ALTALARICK-32

12.5K 817 8
                                    

Seseorang mengulurkan tangannya didepan wajah lala,mendongak menatap siapa pemilik tangan tersebut dan ternyata seorang ketua osis disekolahnya.

------------

Ketua osis yang bernama Glen tengah mengobati lutut lala yang berdarah.

"Kenapa bisa jatoh?"tanya glen sembari meniup pelan lutut iluna yang telah diobati betadine yang dirinya ambil dari mobil.

"Yaa..biasalah"lala menatap glen yang terkekeh memperlihatkan lesung pipi kirinya.

Mereka saat ini tengah memandangi langit malam dengan kedua tangan yang memegang pembatas besi jembatan.

Memandangi gadis disampingnya yang masih terlihat cantik walaupun tengah basah kuyup.

"Kalo ada masalah lo bisa cerita jangan dipendam!atau lo boleh teriak gak papa jangan takut buat ngutaraiin apa yang lo rasakan saat ini."kata glen dengan tulus.

Menghembuskan nafas pelan sebelum bercerita"Gue dulu bodoh banget yaa?sampe gak nyadar kalo orang yang slama ini gue cinta dengan tulus malah mainin hati gue seenaknya."

"Lo gak boleh ngatain diri lo bodoh! yang bodoh laki-laki itu,lo udah kasih yang terbaik buat dia!dianya aja yang gak bersyukur!jadi gak perlu berlarut-larut dalam kesedihan biarin aja dia berbuat sesukanya tapi ingat suatu saat nanti dia akan nyesel."tutur glen.

"Gue gak habis pikir aja gitu! kok tega yaa..disaat dia punya gue malah tunangan sama orang lain!kalo dari dulu niatnya cuma main-main doang,sia-sia berarti selama ini gue kasih hati gue cuma-cuma buat orang gak tau diri kayak dia."lala memandang langit malam yang gelap sehabis hujan tanpa bintang dan bulan menghiasi langit.

"Manusia terkadang emang gitu gak puas dengan apa yang mereka punya."ujar glen.

Mengangguk kepalanya setuju"Pengen banget gue teriak"

"Teriak aja sesuka lo!mungkin setelah lo teriak hati lo jadi legah"
glen menatap lekat lala yang tersenyum manis membuat hatinya menghangat,ada rasa ingin melindungi gadis disampingnya.

"AAAAAARRRGHHH....GUE BENCI SAMA LO"

"COWOK BRENGSEK"

"GAK TAU DIRI LO ANJING"

"MATI AJA LO SONO"

"BANGSAT EMANG"

Lala menghentikan teriakannya saat glen bertepuk tangan takjub"

"Baru kali ini gue denger lo bicara kasar"ujar glen,karena yang diketahuinya lala adalah gadis yang ceria dan polos.

"Yaa..gak tau aja kenapa gitu!saat ada orang yang nyakitin perasaan gue maka keluar sifat asli yang selama ini gue simpan"

"Gak ada salahnya sih!itu hal yang wajar semua orang pasti gitu juga saat ada yang membuat mereka tersakiti maka keluar udah amarah mereka dan gak bisa ngontrol diri sendiri ataupun perkataan"

Lala mengangguk paham"Makasih"ucap lala tersenyum.

Glen hanya membalas dengan anggukan"Yaudah!gue anterin lo pulang"ajak glen menarik pelan tangan lala menuntun ke mobil.

Sedangkan ditempat lain septihan memukul al dengan membabi buta dirinya tidak ada rasa peduli sedikit pun kalo al sahabatnya.

Menarik kerah baju al yang terkapar lemah dilantai.
"GUE SLAMA INI JAGAIN LALA BIAR DIA GAK NANGIS!TAPI LO DENGAN SEENAKNYA BUAT DIA TERLUKA PERASAAN LO DIMANA HAH"teriak septihan dengan penuh amarah,damares hanya melihat itu dengan bersedekap dada dirinya membiarkan saja karena al lantas mendapatkan itu semua.

Al juga tidak membalas apa yang septihan perbuat padanya karena rasa sakit yang dia alami sekarang tidak sebanding dengan rasa sakit yang lala rasakan.

"LO KALO EMANG UDAH GAK CINTA SAMA LALA!YAUDAH BICARIIN BAIK-BAIK SAMA DIA!JANGAN SEENAK LO AJA TUNANGAN SAMA ORANG LAIN"

"LALA ADA SAKIT AL!KENAPA LO GAK ADA RASA PEDULI SEDIKITPUN!SLAMA INI GUE BIARIN DIA PACARAN SAMA LO GUE HARAP LO BISA BAHAGIAIN DIA DAN LINDUNGIN DIA TAPI GUE SALAH"

Bugh

Membogem pipi al membuat wajahnya semakin babak belur dan jatuh ke lantai dengan kesadaran yang menipis.

"BRENGSEK LO!GAK PUNYA HATI,JANGAN PERNAH LO NAMPAKIN MUKA LO DIDEPAN LALA"tunjuk septihan dengan amarah dan melangkah pergi keluar diikuti sahabatnya.

Terbatuk darah dan badan yang terasa remuk,dirinya hanya bisa bergumam kata 'maaf'dengan air mata yang mengalir di pipinya.

♡♡♡

Saat ini septihan tengah mondar- mandir diteras rumah mengkhawatirkan keberadaan lala yang sekarang tidak tahu dimana.

Suara deru mobil mengalihkan perhatiannya melihat mobil asing memasuki halaman rumahnya.

Dan keluarlah lala bersama glen menghampiri septihan yang menatap mereka dengan pandangan yang sulit diartikan.

Lala menunduk takut melihat mata tajam septihan"Bang tian maaf pergi gak pamit"

"Kemana aja sih la?abang khawatir tau gak nyariin kamu kemana-mana tapi gak dapat"cerocos septihan.

"Maaf"cicit lala yang masih setiap menunduk.

Mengangkat dagu lala pelan"Gak papa lain kali jangan kayak gini lagi yaa!sana masuk ganti baju"titah septihan.

Lala menolehkan kepalanya ke glen"Makasih!udah nolongin lala"ucap lembut lala.

Glen tersentak sedikit saat suara lala mengalun lembut ditelinganya,sifat lala yang berubah-rubah membuatnya gemas sendiri.

"Iyaa!sana masuk"Glen mengusap kepala lala.

Setelah lala masuk ke dalam rumah,septihan menatap tajam glen.

"Kok bisa lo sama adek gue?"tanya septihan.

Glen pun menceritakan semuanya dari awal saat dirinya melihat lala terduduk diaspal jalanan dengan pakaian yang sudah basah kuyup dan beniat untuk menolong lala,kemudian menceritakan pada saat mereka dijembatan yang lala mengeluarkan keluh kesahnya.

"Entah kenapa pas lala ngomong gitu,ada rasa di diri gue buat lindungin lala"kata glen tulus.

Septihan mengangguk paham"Gue pegang kata-kata lo!kalo sampe lo bikin lala nangis gue gak akan segan-segan habisin lo"ucap septihan.

"Iya sep!kalo gitu gue pamit dulu"glen beranjak dari duduk menuju mobilnya.

"Thanks!udah nolongin adek gue"ucap septihan dan dibalas senyuman dan anggukan dari glen.

Melihat mobil glen keluar dari halaman rumahnya baru dirinya masuk ke dalam rumah.




















vote dan komen

ALTALARICK Donde viven las historias. Descúbrelo ahora