ALTALARICK-12

30.8K 2K 93
                                    

Beberapa dari mereka memberikan respon baik, tapi ada juga yang memberikan kritikan pedas. Mendengar itupun dirinya ingin sekali menangis, tetapi ia tidak boleh cengeng dan mempermalukan pacarnya.

Al yang merasa tidak terima atas perkataan beberapa siswa yang mencemooh gadisnya, dengan tangan yang terkepal dirinya melangkah menghampiri siswa tersebut. Tetapi tangannya dicekal seseorang yang baru-baru ini mengisi hatinya.

"Udah yaa kak, gak usah diladenin." Ucap lala lembut menenangkan altalarick yang tengah menahan emosi.

Berangsur-angsur emosinya meredah mendengar ucapan lembut gadisnya.

"Lala jangan dengerin mereka yaah, mereka ngomong gitu karena emang mereka iri. Karena merasa gak mampu jadi seperti lala!" Ucap al tersenyum manis, dan mendapat anggukan dari lala.

"Kita ke kantin aja yaa, lala kan belum sarapan." Ajak al

"Tapi nanti, lala jadi telat masuk kelas."

"Hari ini guru-guru gak masuk mengajar, karena ada salah satu guru yang meninggal jadi mereka semuanya pergi melayat." Ucap al.

"Ooh... tapi kok kak al bisa tau"

"Aku kan pemilik sekolah ini, jadi aku berhak tau dong!" Ucap al menoel gemas hidung mungil lala.

"Tau dari mana? kak al." Tanya lala.

"Om aku yang menjabat sebagai kepala sekolah disini, yuk ke kantin ngobrol mulu dari tadi." Al terkekeh pelan, dan menarik pelan tangan lala menuju kantin sekolah.

Dikantin saat ini tengah ramai oleh murid SMA Galaxy membuat kantin sangat full dan sudah tidak ada tempat yang kosong.

"Kak al kita balik aja yaa.. disini udah gak ada meja kosong!" Ucap lala.

"Gak kamu pokoknya harus makan, kita duduk aja disana. Dibangku pojok sama teman-teman aku!" Ucap al menarik tangan lala, menuju meja yang memang meja tersebut sudah diklaim oleh anggota inti Killer Demon.

Altalarick menuntun lala untuk duduk dimeja makan dan bergabung dengan teman-temannya.

"Eeeh al bawa siapa nih gemes banget!"

"Iya, pengen bawa pulang."

"Siapa al?"

"Pacar lo?"

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-temannya membuat dirinya ingin sekali membenturkan kepala mereka ditembok.

"Berisik." Ucap al dengan nada dinginnya mampu membuat mereka terdiam.

"Ger pesenin gue bubur ayam 1 dan teh hangat 1." Ucap al yang langsung diangguki gerry dan beranjak dari duduk menuju stan makanan.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya makanan yang dipesan telah datang.

"Nih al makanan lo." Ucap gerry sembari menyodorkan bubur ayam dan juga teh hangat.

"Makan la biar maag nya gak kambuh." Ucap al menyuapi lala.

"Kakak gak makan?" Tanya lala.

"Gak, nanti aja!" Ucap al mengelus rambut panjang lala yang diangguki lala dan mulai melahap makanan tersebut.

"Oh iya al, lo belum jawab pertanyaan kita!" Ucap gavin membuka suara.

"Ho'oh kekepoan gue meronta-ronta!" Sambung gerry sedangkan septihan dan damares hanya menyimak saja.

"Lala teman gue." Ucap al santai, tanpa memikirkan bagaimana perasaan lala saat ini.

Uhuk uhuk

Altalarick langsung menyodorkan teh hangat kepada lala, lala minum sembari menoleh menatap altalarick dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sakit itu perasaannya saat ini, mendengar jawaban dari al. Apa maksudnya teman? jadi selama ini al tidak benar-benar tulus mencintai nya. Dan juga tidak mengakui lala sebagai kekasih nya, apakah al malu mengakui lala sebagai pacar nya. Lala bertanya-tanya dalam hati, kenapa al menjadi seperti ini.

"Lala pamit dulu kak, mau ke kelas!" Ucap lala berdiri dari duduknya, melangkahkan kaki meninggalkan kantin. Dirinya hendak meninggalkan kantin, tapi tangannya dicekal oleh seseorang tapi bukan al.

Seseorang tersebut mencekal tangan lala tanpa sengaja dirinya melihat kalung yang dipakai lala membuat dirinya terkejut.

Seseorang tersebut mencekal tangan lala tanpa sengaja dirinya melihat kalung yang dipakai lala membuat dirinya terkejut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kalung itu batinnya.

"Kenapa kak?" Tanya lala.

"O..oh e-enggak!" Gugup nya, sambil melepas cekalan tangan dari lala.

Lala mengangguk "Yaudah, lala pergi ke kelas dulu." Ucap lala, melangkah pergi disusul al dari belakang yang meneriaki nama nya.

"LALA TUNGGU." Teriak al membuat langkah lala terhenti.

"Apa lagi?" Tanya lala dengan nada datar tanpa senyuman.

"Dengerin aku dulu soal yang ta-

"Lala gak mau denger penjelasan apapun dari kakak, kalo emang kakak gak menginginkan lala. Yaudah sekarang lepasin lala dari hidup kakak, dan kembali seperti semula dua orang asing yang tidak saling mengenal!" Ucap lala dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.

"Jangan ngomong gitu, aku gak mau kamu pergi dari hidup aku. Aku gak bermaksud buat kamu salah paham!" Ucap al menggeleng lemah, dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Salah paham gimana maksud kakak? Jelas-jelas kakak yang gak mengakui, kalo lala pacar kakak. Malah dianggap teman coba posisi lala dibalik sama kakak, apa kakak terima?" Ucap lala.

Melihat wajah cantik lala dengan air mata yang bercucuran membasahi pipi.
A langsung memeluk lala dan membenamkan wajah nya diceruk leher lala.

Lala merasa bahwa ceruk leher nya basah, dan punggung al yang bergetar. Membuatnya ingin sekali membalas pelukkan tetapi rasa sakit hatinya lebih dominan.

"Hiks... maafin aku lala hiks... aku punya alasan, kenapa aku anggap kamu te-teman didepan sahabat aku hiks..." Tangis al.

"Alasan yaa... hehe gak papa, mungkin lala gak punya apa-apa sehingga kakak malu mengakui lala." Ucap lala tertawa hambar.

"Enggak! lala gak boleh ngomong gi-

"Lala mau ke kelas, kakak jangan telat makan yaa..." Ucap lala, memotong ucapan al dan melepaskan pelukan. Kemudian pergi meninggalkan al yang tengah menangis menyesal, telah membuat lala kecewa.

"Hiks... maaf lala!" Gumam al.






















Vote and Komen

ALTALARICK Where stories live. Discover now