ALTALARICK-39

12.8K 861 23
                                    

Amerika Serikat

Saat ini seorang gadis dengan wajah pucat nya tetapi tidak menutupi paras cantik, tertidur lemah dibrankar rumah sakit dengan dibantu alat penunjang hidup yang membantu nya untuk bertahan.

"Cepat sadar dek... al nungguin kamu loh! Kamu gak kasihan apa sama dia disana, abang dengar keadaan nya tambah kacau. Masalah tentang keluarga, dan juga mikirin kamu terus. Abang tadi dapat pesan dari al dia nanya tentang kamu dan abang jawab yang sebenar nya! Kata nya dia mau kesini susulin kamu, tapi setelah masalah nya selesai. Abang harap kamu cepat sadar sebelum al datang kemari dan akan buat dia sedih terus" septihan terus berbicara disamping lala, dengan mengenggam tangan nya.

Septihan mengecup punggung tangan adik nya sambil mengelus kepala lala. Dan tanpa sadar lala mengerjabkan mata nya, menyesuaikan cahaya ruangan.

"A-abang" serak lala.

Septihan tersadar dari lamunan nya, entah apa yang dia pikirkan.

"Bentar abang panggilin dokter dulu"ucap septihan, ada sedikit rasa senang walaupun lala masih lemah.

"DOKTER"

"DOKTER"

"DOK--

Brak

"ANJING!!" umpat varo saat dirinya jatuh ke lantai dengan posisi yang tengkurap.

Septihan tidak memperdulikan abang nya yang tengah tengkurap dilantai, dirinya bergegas keluar untuk memanggil dokter dengan menahan tawa.

Septihan tidak memperdulikan abang nya yang tengah tengkurap dilantai, dirinya bergegas keluar untuk memanggil dokter dengan menahan tawa

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Ceklek

Septihan membuka pintu ruangan lala, datang bersama seorang dokter.

Septihan duduk disofa, menatap varo yang duduk disamping nya dengan mata yang masih mengantuk.

"Kondisi pasien saat ini sudah membaik setelah tersadar dari koma nya, melihat kondisi nya, besok pasien akan menjalani kemoterapi untuk menghentikan sel kanker dalam tubuh" ujar dokter tersebut.

"Terimah kasih dokter" ucap varo.

Mengangguk pelan "kalau begitu saya permisi" dokter rafael meninggalkan ruangan lala.

Septihan dan varo beranjak dari duduk dan menghampiri lala yang berusaha untuk bersandar dikepala brankar.

Alvaro membantu adik nya yang sedikit kesusahan untuk duduk karena kondisi lala masih sedikit lemah.

"Besok kamu harus kemoterapi yaa... biar cepat sembuh dan bisa pulang" ucap varo mengecup sayang kening adik nya.

Lala mengangguk lucu "Di indonesia ada dokter bule yaa? Dokter bule tadi ganteng, hihi.." diri nya terkikik geli melihat dokter bule yang menurut nya lucu karena jarang di indonesia ada dokter bule "Tapi masih gantengan kak al" ucap lala tersenyum.

Sedangkan septihan dan varo yang mendengar itu hanya bisa melongo, lala bangun dari koma berubah sikap nya menjadi lala yang dulu. Dan kemana lala yang bar-bar pakek ngomong lo-gue, mereka berdua tak habis pikir.

"Ini bukan diindonesia lala" ucap septihan, membuat lala mengernyit dahi nya bingung.

"Terus dimana" tanya lala penasaran.

"Kita lagi diamerika" sahut varo.

Seketika membuat lala cemberut, dengan bibir yang dimajukan membuat siapa saja gemas melihat nya "Huh... berarti lala gak bisa ketemu kak al dong"

Septihan mencubit gemas pipi lala "Siapa bilang? Al bakal kesini kok nyusulin kamu! Tapi kata al selesai masalah nya kelar" ucap septihan, membuat lala memiringkan kepala nya lucu.

"Masalah?" tanya lala.

Septihan mengangguk kan kepala nya "Al lagi ada masalah sama orang tua nya! Karena dia udah gak mau lagi tunangan dengan tamara, dan itu buat kedua orang tua nya marah besar. Kata al sih dia masih sayang sama lala dan kebahagian nya dia itu ada dikamu" ucap septihan, membuat wajah lala memerah seperti tomat.

Lala menjadi senang ternyata al tidak berubah tetap menjadi diri nya yang dulu. Dan ada kemungkinan besar mereka bisa baikan.

"Kenapa gitu?" tanya lala penasaran tentang masalah mantan nya.

"Bokap-nyokap al hampir cerai, dan al gak mau itu terjadi! Mereka emang gak jadi cerai, asal al tunangan dengan tamara"

"Egois banget mereka" ucap lala tidak suka.

"Perusahaan mereka bangkrut, ayah tamara tawarin buat kerja sama. Dengan satu syarat yaitu al dan tamara dijodohkan, dan mereka menyetujui syarat tersebut. Dengan terpaksa al mengikuti kemauan mereka, tetapi al sama sekali gak punya rasa sama tamara sedikit pun. Gitu cerita nya" jelas septihan.

Sekarang lala mengerti kenapa dulu tiba-tiba al tunangan dengan tamara, jadi ternyata ini alasan yang membuat al tunangan. Cara al salah, seharus nya ia lebih terbuka kepada orang-orang sekitar nya agar bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Mereka berdua asyik berbincang, melupakan varo yang tidur disamping lala dengan memeluk perut nya.

Lala menghela nafas singkat " Kasihan banget! Lala udah salah paham sama kak al, lala juga nyesel pas malam itu gak denger penjelasan dari kak al" sesal lala, mengingat bagaimana diri nya menampar al didepan semua orang dan mengatai nya dengan sebutan 'Brengsek'.

"Berat banget jadi kak al" gumam lala.

"Iyaa! Kalo gue ada diposisi al mungkin udah nyerah" sambung septihan.

Kruyuk kruyuk

Lala memegang perut nya yang berbunyi, menatap septihan dengan cengiran lucu nya.

"Abang lupa ngingetin lala makan! Sekarang makan, terus minum obat biar cepat sembuh" septihan menyiapkan makanan untuk lala.

"Ay..ay... kapten" lala menghormat dengan senyum manis nya.

"Gemes banget! Adek siapa nih" tanya septihan menjawil hidung mungil lala.

"Adek bang varo dong" ucap lala, membuat septihan gemas dan menggelitik perut lala.


























Vote dan komen sebanyak-banyak nya oke👌

ALTALARICK Onde histórias criam vida. Descubra agora