1. Confused

43.3K 4.5K 110
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Bau obat-obatan yang menyeruak di indra penciumannya membuat seorang gadis yang setengah sadar dari koma tahu, jika ia sedang berada di Rumah Sakit. Sepertinya setelah insiden pertengkaran ibu-ibu dan pemotor gila yang membuatnya terlempar kejalan, itu dia masih hidup, entah dia harus senang atau sedih. Karena kini dia bukan hanya memikirkan uang kosan saja, tapi juga biaya rumah sakitnya ini.

Sayup-sayup dia mendengar seseorang sedang berbicara di sampingnya.

"Sadarlah Kiara!"

Siapa laki-laki ini? Bagaimana dia tahu namanya? Dia bisa merasakan rasa sedih dan putus asa dari suara laki-laki ini. Gadis itu mulai merasakan sentuhan hangat pada tangannya. Dia menggenggam tangan Kiara yang tidak terpasang infus, membelai dan menciumnya beberapa kali. Entah kenapa dari pada merasa risih, dia justru merasa tenang. Kiara sangat ingin membuka mata, tapi entah kenapa kelopak matanya sangat berat untuk terbuka.

Lalu Kiara mendengar suara pintu yang terbuka, diikuti suara seseorang yang sepertinya lebih tua dari laki-laki ini.

"Kai?!"

"Mau apa Daddy kemari?" tanya laki-laki yang ternyata bernama Kai. Tangan laki-laki itu sudah tidak lagi menggenggam tangannya. Nada bicaranyapun terdengar begitu berbeda, ada amarah yang tertahan di dalamnya.

"Bagaimana keadaan Kia?" Pria yang barusan sampai itu tidak menghiraukan pertanyaan Kai.

"Saya tanya mau apa Daddy kemari?" tanya Kai sekali lagi.

Pria itu menghela nafas beratnya. "Kiara putri Daddy, tentu saja Daddy mau tahu keadaannya."

Kiara yang mendengar itu terkejut, tunggu! Sejak kapan dia punya Daddy. Jika Kai memanggilnya Daddy maka Kai juga saudaranya. Kiara benar-benar bingung sekarang. Apa mereka salah orang dan mengira dirinya adalah orang yang mereka kenal? Yah mungkin saja mereka salah orang. Kiara perlu membuka mata dan memastikan itu.

"Gak perlu! Sebaiknya Daddy pulang aja, biar Kai yang jaga Kia di sini!"

"Kai, di sini bukan hanya kamu yang merasa bersalah. Daddy juga, tolong ijinkan Daddy menebus kesalahan Daddy pada Ki...Kiara?!" pria paruh baya itu menyadari kelopak mata Kiara yang mulai terbuka sedikit demi sedikit. Sontak Kai yang sejak tadi duduk di kursi samping ranjang juga mengikuti arah pandang Daddynya.

"Kia, Kiara kamu sudah sadar?" tanya Kai.

Cahaya yang masuk ke iris mata Kiara sempat membuatnya silau, setelah ia bisa membuka mata sepenuhnya dia justru merasa silau dengan ketampanan Ayah dan Anak di depannya ini. Dia benar-benar mendapatkan combo visual dari keduanya, Kiara sama sekali tidak melihat keburikan sama sekali. Bahkan pria yang lebih tua pun masih terlihat tampan, sangat tidak cocok jika dia menjadi Daddy-nya. Dia sempat terpaku selama beberapa detik setelah melihat ciptaan tuhan yang begitu sempurna ini. Usahanya untuk membuka mata benar-benar tidak mengecewakan. Kiara berfikir, sangat tidak mungkin jika kedua orang ini adalah keluarganya.

"Syukurlah kamu sadar nak, maafkan Daddy karena tidak bisa menjagamu. Maafkan Daddy," pria paruh baya itu menggenggam tangan Kiara dan berkali-kali menciumnya. Tangan yang lainnya mulai membelai surai lembut milik Kiara. Ada rasa lega dan haru begitu melihat putrinya kembali membuka mata. Kai bahkan terlihat berkaca-kaca di sampingnya. Namun suasana haru itu sirna begitu Kiara menarik tangannya.

BRILLIANT SCHOOL (END)Where stories live. Discover now