12. Famous Girl

20.7K 2.3K 38
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

"Kiara lo yakin jadi ikut ekskul lukis hari ini? Lo kan tadi habis pingsan," tanya Eva. Ini sudah pertanyaan kesekian kalinya yang dilontarkan gadis blasteran itu, dan Kiara tetap menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sama.

"Jadi! Gue kan udah gak apa-apa. Ini udah yang ke 4 kalinya lo tanya Eva, tanya sekali lagi dapat piring cantik nih!" ancamnya bercanda.

"Tanya sekali lagi aja Va, lumayan dapat piring cantik!" celetuk Hanny sambil terkekeh.

"Gue serius!" tekan Eva.

"Gue juga serius! Tadi pagi kan lo bilang sendiri kalau hari pertama ikut ekskul lukis cuma perkenalan sama pendaftaran aja. Lagian Kai juga lagi latihan renang, jadi gue sekalian nunggu dia."

Tadinya Kairav memintanya untuk pulang lebih dulu, tapi karena Eva mengajaknya untuk mengikuti ekskul lukis dia pun tertarik. Apa lagi sebelum masuk ke web novel Kiara memang suka melukis, tapi karena peralatan lukis yang luar biasa mahal dia jadi tidak bisa meneruskan hobbynya itu. Dulu bisa sekolah sampai lulus SMA saja dia sudah bersyukur. Itulah kenapa Kiara begitu ngotot untuk tidak menundanya.

"Ya udah kalau gitu tapi kalau lo mau pingsan lagi bilang ya!"

"Iya!"

"Yaudah ini kapan keluar kelasnya? Udah mulai sepi nih," ujar Lena setelah melihat kelas yang mulai sepi.

"Siap Bu Ketu!" celetuk Kiara membuat Hanny dan Eva tertawa.

Merekapun keluar kelas bersama hanya Lena dan Hanny yang tidak ada ekskul hari ini jadi mereka akan menunggu jemputan mereka di depan. Sementara Eva dan Kiara akan ke Ruang Kesenian yang ada di lantai bawah gedung kelas 12.

"Eh tadi lo kemana waktu kita ke UKS? Makan lo ya?" tanya Lena begitu mereka memasuki lift. Karena keadaan Sekolah sudah mulai sepi jadi mereka lebih leluasa menggunakan lift dari pada tangga.

"Gue tadi itu mau nyusul tapi Leon nyuruh gue buat makan siang dulu. Kalau aja itu bukan kebab mungkin udah gue tolak," jelas Hanny. Dia memang tidak bisa menolak makanan favoritnya itu.

"Oh jadi karena kak Leon, pantesan!" goda Kiara.

Lena pun ikut menggodanya. "Iya Gak setia kawan banget karena cowok dan makanan lo jadi ngelupain temen lo yang lagi pingsan!"

"Gue juga tadinya mau nyusul, bahkan mau gue paksaain meski kaki gue hampir copot gara-gara lari ke kantin buat kasih tahu kalian." wajah yang Hanny mulai cemberut, justru membuat ketiga temannya gemas. Entah kenapa seru sekali menggoda Hanny yang ekspresif ini.

"Lagian ngapain susah-susah sih Han, lo kan bisa telpon gue atau Lena," balas Eva.

"HP gue di ambil Leon, makanya gue gak bisa hubungi kalian. Emang dasar itu cowok nyebelin banget!" omel Hanny, tapi tidak terlalu kesal karena laki-laki itu sudah membelikannya kebab.

Eva mengerutkan keningnya. "Kapan kak Leon ngambil HP lo? Perasaan sebelum pisah lo masih megang HP"

"Itu waktu gue sama Kiara ngelewatin lapangan, dia tiba-tiba narik tangan gue buat ngejauh! Terus baru di tinggal bentar Kiara udah pingsan."

Ketiganya langsung mengangguk paham. "Emang buat apa Kak Leon ambil HP lo?" tanya Kiara.

"Buat ngeblock nomernya Bagas."

"Cowok yang lagi deketin lo itu?" seru Lena, yang dijawab anggukan lemah oleh Hanny. "Buset posesif banget Kak Leon, padahal belum jadi pacar."

"Kayaknya dia beneran naksir lo deh Han, lo gak punya rencana buat nerima dia gitu?" tanya Eva.

BRILLIANT SCHOOL (END)Where stories live. Discover now