49. Suspicion

5.3K 778 143
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Sebuah mobil Audy RS7 berwarna hitam, terlihat berhenti di area sepi yang tak jauh dari sungai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah mobil Audy RS7 berwarna hitam, terlihat berhenti di area sepi yang tak jauh dari sungai. Norman tengah berdiri tak jauh dari mobil itu. Matanya tetap waspada melihat sekeliling, mengawasi jika ada seseorang yang terlihat mencurigakan. Sementara itu di dalam mobil, Cakra yang duduk di sebelah kursi pengemudi terlihat serius menatap Wendy melalui kaca spion dalam mobil. Dia tidak menyangka, akan bertemu lagi dengan gadis yang dulu sempat Rustaf tawarkan padanya.

Semua ini terjadi, setelah Cakra menerima surat yang dititipkan Martha secara diam-diam di kantornya. Mungkin itu cara terakhir wanita itu agar Cakra tahu, jika Wendy sudah merekam pembicaraan mereka saat di ruang Kepala Sekolah tempo hari. Ternyata kecurigaannya waktu itu benar, ada seseorang yang tengah menguping pembicaraan mereka. Tidak hanya menguping, bahkan gadis itu juga merekamnya dalam bentuk video, dan itu berhasil membuat Martha terpojok.

Cakra mungkin tidak begitu mempedulikan image-nya yang buruk jika rekaman itu tersebar. Dia lebih peduli dengan pandangan ke tiga anak-anaknya. Pria itu khawatir ini akan membuat ingatan putrinya kembali, dan dia juga tidak mau hubungannya dengan Kairav yang mulai membaik, justru kembali rusak. Dia tidak mau itu semua terjadi, makanya dia langsung menemui Wendy secepatnya.

"Jadi kamu mengancam Martha dengan video yang kamu rekam diam-diam itu?"

"Ohh... Jadi Bu Martha udah ngadu ke anda?" jawab Wendy dengan pertanyaan lagi. Meski dia tengah duduk di kursi belakang, tapi dia bisa melihat tatapan tajam milik pria paruh baya itu melalui kaca spion tengah.

"Jawab!!"

Dengan wajah yang terlihat tidak bersalah, Wendy mengangguk. "Iya saya merekam semua. Mulai dari kalian yang berciuman, sampai kalian membahas tentang Bu Martha yang menggugurkan anak kalian."

"Apa alasanmu merekam itu semua? Kamu tahu tindakan itu bisa membuat kamu dipenjara," tanya Cakra tanpa menoleh ke arah gadis itu.

"Saya tahu itu, makanya dari awal saya gak punya niat untuk menyebarkannya. Saya cuma menjadikan video itu sebagai perisai, kalau-kalau Bu Martha mau mengeluarkan saya dari Sekolah."

"Memang apa alasan dia sampai harus mengeluarkanmu? Bukannya kamu salah satu murid terbaik di Brilliant School?"

Gadis itu menghela nafasnya, dengan ekspresi jengah. "Alasannya karena kecemburuan Bu Martha terhadap saya, yang merupakan gadis yang pernah Pak Rustaf tawarkan pada anda, Bapak Cakra Pramujaya! Padahal anda sendiri yang menolak saya, tapi kekasih gelap anda itu sangat cemburuan, sampai dia ingin menyingkirkan saya dari Brilliant School! Tapi sayangnya, saya bukan orang bodoh yang mudah untuk disingkirkan." Di akhir kalimat, dia pun mulai bersedekap dan menaikkan kaki kanannya ke atas kaki kiri.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang