57. The Start Of Martha's Downfall

5.1K 706 112
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚

🔷____________🔷
🐨

.

Kiara menatap kotak persegi empat berwarna coklat di atas meja ruang tamu, dengan pandangan bingung. Ini masih hari minggu dan Sekretaris sekaligus Asisten Daddy-nya ini justru datang ke Mansionnya malam-malam begini, hanya untuk menyerahkan kotak ini.

"Apa ini?" tanya Kiara pada Logan yang membawa kotak itu padanya.

"Ini dari Daddy anda Nona, Pak Cakra meminta saya untuk menyerahkannya pada anda," jelas Pria berjas hitam itu sopan.

Karena penasaran, tangan Kiara pun terulur untuk mengambil kotak itu dan membukanya. Di dalamnya ada dua buah HP dengan warna yang berbeda, hitam dan putih. Yang berwarna hitam adalah milik Mommy-nya yang sempat di ambil Lily diam-diam dari kamarnya. Sementara yang putih dengan adalah HP lamanya, HP yang Daddy-nya bilang sudah hilang saat kecelakaan ini ternyata disembunyikan darinya. Dia sudah tidak heran lagi dengan ini semua mengingat bagaimana Kakak dan Daddy-nya itu begitu rapat menyembunyikan apa yang terjadi sebelum dirinya kecelakaan dan amnesia.

Lalu Kiara kembali beralih ke dalam kotak, dan menemukan dua album foto keluarganya. Gadis itu tersenyum sinis melihat dua album foto itu. Baginya percuma saja Daddy-nya menyerahkan album foto ini saat dirinya sudah mendapatkan ingatannya kembali. Semuanya sudah terlambat.

"Pak Cakra bilang jika anda mau mengetahui atau menginginkan sesuatu anda bisa menyuruh saya," sambung Logan.

"Aku boleh minta apapun?"

"Iya Nona,"

Kiara kemudian diam sejenak. Dia bersandar sambil menopang pipinya di pinggiran sofa, seakan tengah memikirkan apa yang mau dia minta pada Logan. Lalu selang beberapa detik gadis itu menarik sudut bibirnya singkat. "Kalau gitu bisa kamu cari tahu alamat dari Nicolas Sanjaya?"

"Nicolas Sanjaya? Maksud anda..."

"Iya Nicolas Sanjaya, pengacara senior pemilik firma hukum Sanjaya sekaligus Ayah dari Martha Sanjaya. Tolong cari tahu alamatnya!" pintanya.

Logan sebenarnya ingin bertanya lebih lanjut tentang apa yang akan dilakukan Kiara dengan alamat dari orang penting itu. Tapi mengingat Bosnya sudah memberinya perintah untuk menuruti apapun keinginannya, maka pria itu langsung menunduk patuh. "Baik Nona!"

***

Dengan postur tubuh yang tegap, Martha melangkahkan kakinya ke dalam Gedung utama Brilliant School. Tak ada yang berubah dari gestur wanita itu, meski video skandalnya dengan Cakra Pramujaya sudah tersebar dua hari yang lalu. Dia masih terlihat seperti biasanya, anggun dan percaya diri. Namun Martha yang seperti ini justru semakin memancing tatapan, dan bisikan sinis dari para murid, pegawai, maupun Guru.

"Bu Martha gak tahu malu juga ya bisa-bisanya dia masih datang ke Sekolah," bisik salah satu murid yang melihat Martha masuk ke Gedung Utama Brilliant School.

"Kalau gue jadi dia mungkin gue bakal ngurung diri selama dua bulan," timpal temannya.

"Emang bener ya, pelakor itu gak punya malu!" gumam salah satu pegawai wanita yang baru saja dilewati Martha.

Kedua Guru yang baru saja melemparkan senyum pada Martha, juga tidak ketinggalan untuk menggosipkan wanita itu di belakangnya. "Padahal dia sebenernya bisa loh dapet cowok single, eh seleranya suami orang. Orang tua salah satu muridnya lagi!"

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang