55. Greenhouse

5.5K 819 137
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

"Jadi kamu mau bilang apa?" tanya Gretta setelah duduk di kursi ruang VIP salah satu restoran yang ia datangi bersama pengacaranya. Tapi dia justru tidak sengaja bertemu dengan pria yang sebentar lagi akan ia ceraikan ini.

"Gretta kamu yakin mau cerai sama aku? Kita bisa selesaiin masalah ini dengan cara lain kan," kata Cakra mencoba untuk membujuknya lagi.

Namun wanita itu justru menatap suaminya ini dengan jengah. "Cara lain seperti apa maksud kamu? Menikah lagi dengan wanita itu? Cakra, kalaupun kamu mau nikah lagi seenggaknya bukan wanita yang menghancurkan rumah tangga kita! Aku juga tidak sudi anak-anakku punya ibu yang munafik seperti dia, terkenal dengan image yang baik di depan publik tapi jadi simpanan suami orang!"

"Lalu aku harus bagaimana Gretta, aku gak bisa menelantarkan anak yang ada di kandungan Martha. Tapi aku juga masih mencintaimu, aku gak mau pisah sama kamu!" katanya dengan pandangan bingung sekaligus frustasi.

"Kalau kamu masih cinta sama aku, seharusnya kamu gak selingkuh Cakra. Apa ini cara kamu nunjukin rasa cinta kamu ke aku?! Dengan selingkuh, sampai punya anak dari wanita lain?!"

Tepat setelah wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Cakra bangkit dari kursi, lalu berlutut dia sampingnya. Dia juga mencoba untuk menggenggam tangan sang Istri meski beberapa kali menerima penolakan, namun Gretta pada akhirnya membiarkan Cakra menggenggam tangan kanannya. Mungkin jika para mafia yang pernah bekerja sama dengannya melihat ia berlutut seperti ini, pasti dia akan menjadi bahan olok-olokan. Karena selama ini para mafia itulah yang selalu berlutut agar Cakra mau menjual beberapa senjata pada mereka. Meski beberapa ada yang menggunakan ancaman, tapi Cakra bukanlah orang yang mudah menuruti mereka. Dan pria yang sulit diatur itu kini justru terlihat lemah di depan istrinya sekarang.

"Maafkan aku Gretta aku benar-benar minta maaf. Aku tahu permintaan maafku ini gak akan bisa buat kamu merasa lebih baik, tapi aku benar-benar gak bisa kehilanganmu dan anak-anak kita," kata Cakra masih mencoba untuk membujuk Gretta. Namun, wanita itu tidak terpengaruh sedikitpun.

"Nanti malam aku dan Kia akan pergi ke luar kota, aku harap orang-orangmu tidak mengikuti kita!"

Sambil masih berlutut, Cakra menggeleng pelan. "Jangan bawa Kia Gretta! Kamu udah bawa Edwin, dan Kairav juga lebih memilih tinggal di Asrama dari pada tinggal sama aku."

"Buat apa kamu minta Kia tinggal sama kamu, kalau kamu sendiri gak pernah peduli sama dia?!"

"Kia putriku, gimana bisa aku gak peduli sama dia?!" sanggah Cakra cepat.

"Kepedulian apa yang kamu maksud? Dengan paksa Kia buat ngelakuin hal yang gak dia suka. Apa kamu tahu dia lebih suka melukis dari pada berkuda? Kamu gak tahu itu dan malah nyuruh dia ikut berkuda untuk menemani Edwin. Kami juga gak tahu kan kalau sebenarnya dia tidak suka sekolah di Brilliant School yang penuh tekanan itu! Kia sudah cukup sabar menuruti semua keinginanmu sampai harus menahan diri seperti ini. Terus kamu mau aku biarin dia tinggal sama kamu yang gak tahu apa-apa tentang dia? Gak, aku gak akan biarin itu terjadi!" papar Gretta panjang lebar sampai membuat Cakra terdiam. Seakan dia tengah menyadari seberapa buruk dia memperlakukan putri satu-satunya itu. Seandainya dia mempunyai kesempatan kedua untuk memperbaiki semua ini, dia akan memberikan semua yang putrinya inginkan.

Lalu wanita itu memalingkan wajahnya ke arah lain karena dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Entah sudah berapa kali air matanya ini jatuh karena pria itu, dia sudah lelah terus menangis dan mendengar ucapan maaf yang tak ada habisnya ia dengar. Meski sebenarnya Gretta juga masih menyimpan rasa cinta untuk Cakra tapi untuk saat ini dia lebih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri dan pergi sejauh mungkin dari Cakra. Lalu dengan perlahan wanita itu melepas genggaman tangan Cakra dengan lembut, dan menempelkan telapak tangannya di pipi pria itu.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang