31. Pramujaya's Mansion

9.4K 1.2K 239
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Bersama Davit, Kiara dan Dirga pun mengelilingi area sekitar mansion menggunakan golf car. Sementara motor Dirga dibawa pegawai lain untuk di tempatkan di area parkir tamu. Saat berkeliling, mata Kiara di buat terbelalak takjub dengan begitu banyaknya fasilitas di sana. Mulutnya tak henti-hentinya berucap 'Wow' tiap Davit menjelaskan apa saja yang ada di sana. Mulai dari taman dengan berbagai macam jenis bunga, rumah kaca yang sempurna untuk menikmati teh di sore hari, lapangan golf, kolam renang super besar yang biasanya di gunakan Kairav untuk berlatih berenang, dan lapangan berkuda yang kata Davit di buat khusus untuknya, dan Edwin untuk berkuda.

Fakta yang mengejutkan, sekaligus masuk akal. Kini Kiara tahu kenapa saat ia melakukan pemotretan untuk Miss Brilliant kemarin, dia sama sekali tidak memiliki kesulitan saat menunggangi kuda. Padahal sebelum masuk ke web novel ini dia tidak pernah menaiki kuda sekalipun, itu pertama kali baginya.

 Padahal sebelum masuk ke web novel ini dia tidak pernah menaiki kuda sekalipun, itu pertama kali baginya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah selesai berkeliling, merekapun mulai memasuki mansion. Pintu tinggi berwarna coklat gelap itu di buka oleh dua orang pelayan dari dalam. Di sana sudah ada beberapa pelayan laki-laki dan perempuan tengah berbaris berhadapan seakan tengah menyambut kedatangannya.

"Selamat datang nona Kiara," ujar para pelayan kompak.

Selama beberapa detik gadis itu terdiam, Kiara merasa de javu. Dia jadi ingat saat pertama kali ia ke Penthouse para pelayang juga menyambutnya seperti ini.

"Iya makasih sudah menyambutku," jawabnya kikuk. Karena tidak ada satupun yang bergerak Kiara melanjutkan ucapannya, "Kalian bisa kembali bekerja!"

Bukannya bubar, semua pelayan justru saling pandang dengan ragu. "Apa yang kalian tunggu? Nona Kiara meminta kalian untuk kembali bekerja. Bubar semua!" perintah Davit kemudian. Semua pelayan pun patuh dan mulai berpencar melanjutkan pekerjaan mereka kembali.

"Apa nona ingin istirahat dulu? Kami sudah menyiapkan teh dan cemilan di ruang tamu," tawar Davit.

"Gak perlu Davit, aku gak begitu lelah juga."

"Kalau gitu biar aku yang istirahat di ruang tamu, kamu bisa lanjut berkeliling," usul Dirga. Sebenarnya dia tidak terlalu lelah juga mengitari mansion ini, tapi dia masih tahu batasan. Di sini Dirga hanyalah tamu, dan tidak etis jika seorang tamu ikut berkeliling melihat isi rumah. Apa lagi ini mansion milik orang penting seperti Cakra Pramujaya.

Kiara mengangguk menyetujui. "Yaudah, tapi Davit jangan kasih kunci motornya ke dia ya! Jangan biarin Dia buat kabur!" pinta gadis itu sambil melirik Dirga.

Yang dilirik pun tersenyum singkat mendengar itu. "Aku gak akan kabur, motor aku aja gak tahu di parkir dimana? Kalaupun aku pergi aku juga akan pamitan sama pemilik rumah dulu."

BRILLIANT SCHOOL (END)Where stories live. Discover now