28. Kairav Mistake

12.2K 1.4K 164
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨

.

Malam semuanya adakah yang masih bangun? Nih aku up buat nemenin begadang kalian... 😆😉

.

"My Brother Kairav, gimana kabar lo? Sulit banget buat hubungi lo sejak malam itu!" sapa Erikson ramah. Namun Kairav hanya menjawab sekenanya.

"Gue sibuk."

"Ah pasti lo sibuk jaga Kiara yang amnesia ya? Sorry seharusnya gue ngertiin lo. Seorang Kairav Pramujaya kan memang Kakak yang sangat menyayangi Adik kembarnya." Erikson mengangkat kedua alisnya dan memberikan senyum mengejeknya "Iya kan?"

Sementara Kairav memilih bungkam sambil mengepalkan satu tangannya. Kiara bisa melihat itu dari tempatnya berdiri. Alis gadis itu saling bertaut bingung, ia bertanya-tanya tentang keduanya yang justru terlihat seperti musuh dari pada teman. Ucapan Erikson bahkan terdengar sarkas di telinga Kiara.

Karena penasaran dengan reaksi keduanya, Kiara mulai bergeser sedikit agar pandangannya tidak terhalang tubuh Kairav lagi. Erikson terlihat begitu santai dan ramah dalam menghadapi Kairav, sementara kembarannya ini justru terlihat menahan emosi. Sepertinya pertemanan mereka juga ikut berubah setelah kehadirannya di web novel ini.

"Berhubung kita ketemu, gimana kalau nanti malam lo ikut balapan. Udah lama juga kan lo gak ikut," ajak Laki-laki berambut ikal itu.

"Sorry, tapi gue udah gak balapan lagi!"

"Kenapa? Biasanya lo semangat banget kalau balapan. Lagian taruhannya cuma uang sama motor aja kok, atau lo mau taruhan yang lain?" Erikson melirik Kiara yang ada di belakang Kanan Kairav, lalu menyunggingkan seringai nakal pada gadis itu sekilas. "Kayak sebelumnya?" sambungnya penuh arti. Kiara yang menyadari itu hanya menatapnya bingung. Sementara Kairav langsung menggeser tubuhnya didepan Kiara untuk menghalangi Erikson.

"Tutup mulut lo!" tekan Kairav dengan suara rendah yang hanya bisa didengar oleh keduanya saja.

Erikson terkekeh melihat reaksi tak terduga Kairav. "Calm down! Gue kan cuma mau nawarin, siapa tahu lo mau taruhan lagi. Atau lo mau bawa Kiara juga gak apa-apa," usulnya santai.

Tanpa memedulikan ucapan laki-laki itu, Kairav langsung berbalik menghadap Kiara. "Kia kamu tunggu di mobil dulu ya, nanti aku nyusul"

"Iya," jawabnya patuh meski gadis itu masih bingung dengan ucapan Erikson.

Sambil membawa es krim di kedua tangannya, Kiara pun mulai berbalik dan berjalan menjauh. Pandangan Kairav yang tak lepas dari sang adik mulai beralih saat Erikson berkomentar, "Kalau aja Dirga gak menang, mungkin gue yang boceng dia," ucapnya sambil menatap punggung Kiara yang menjauh. Kairav pun langsung menatap Erikson dengan tajam, seakan dia bisa saja menebas laki-laki itu dengan tatapannya. Namun yang di tatap justru tersenyum jahil ke arah Kairav. "Benar kan Kairav?" sambungnya.

"Sebenarnya apa mau lo?"

"Gue gak mau apa-apa, gue cuma mau nyapa teman baik gue dan Adik tersayangnya aja kok! Udah lama juga kan kita gak ketemu."

Kairav memicingkan matanya curiga, dia sama sekali tidak percaya dengan semua ucapan laki-laki itu. Selama ini dia sangat mengenalnya, Erikson bukanlah orang akan melakukan sesuatu tanpa maksud tertentu. Apa lagi hanya untuk menyapanya saja.

"Omong-omong Kiara masih belum tahu tentang kejadian malam itu? Atau lo emang sengaja buat gak ngasih tahu dia?" tanya Erikson yang tak di balas oleh Kairav sama sekali. "Gue kasihan sama Kiara, dia harus tinggal sama orang yang pernah jadiin dia taruhan, hanya karena ingin mengusik Salvatore."

BRILLIANT SCHOOL (END)Where stories live. Discover now