68. Anoying Stepfather

5.5K 599 38
                                    

Selamat membaca!!

🔷________________________🔷
📚__________________📚
🔷____________🔷
🐨


.

Cuaca hari ini sebenarnya tidak begitu panas. Tapi Edwin yang mendapat traktiran dari Dirga tetap semangat mengantri di salah satu kedai es krim, yang baru-baru ini membuka begitu banyak cabang di setiap sudut kota. Sementara itu Dirga dan Kiara menunggu di bangku taman, depan kedai yang didominasi warna merah. Adanya pohon berukuran sedang di dekat sana membuat keduanya nyaman mengobrol, meski harus menunggu agak lama es krim mereka sampai.

"Dirga..." panggil Kiara. Gadis itu menatap sang pacar dengan intens, lalu menopang dagu dengan menaruh lengannya di sandaran belakang bangku taman.

"Yes Pretty!" balas Dirga lembut.

"Aku kok ngerasa kamu punya tujuan lain ya, ngajak aku sama Edwin beli es krim." 

Mendengar kalimat kecurigaan itu Dirga sempat tersentak sedikit, tapi dia berhasil menutupinya dengan menoleh ke arah Kiara dengan natural. "Seperti?"

"Seperti... kamu sengaja ngasih waktu Kairav sama Eva buat berduaan. Apa ada yang gak aku ketahui?" tebak Kiara sambil memicingkan matanya curiga.

Melihat ekspresi gadisnya ini, Dirga hanya bisa menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman. Kiara pun sempat menyadari reaksi laki-laki itu. Namun sebelum dia berkomentar Dirga sudah mencubit hidungnya gemas. Lalu tanpa memberi kesempatan gadis itu mengomel Dirga mulai membuka suara.

"Sebenarnya aku gak tahu mereka ada hubungan apa. Tapi dari cara Kairav natap Eva kayaknya ada sesuatu di antara mereka, dan aku cuma mau bantuin Kakak kamu aja." Dirga lalu merubah posisinya dengan menghadap ke arah Kiara, dan sedikit mengangkat kakinya ke bangku taman. "Kamu juga sadar itu kan, makanya sebelum terima ajakanku ke sini kamu sempet ngelirik Kairav sama Eva dulu."

Kini giliran gadis itu yang merubah posisinya. Dia tak lagi menopang dagu, tapi duduk secara normal menghadap ke arah depan. "Sebenernya, Kairav sempat ngutarain perasaannya ke Eva. Tapi Eva nolak dia, karena Eva tahu Kairav sempat jadiin aku taruhan."

"Setia kawan banget temen kamu!" komentar laki-laki itu, sambil menyingkap rambut kekasihnya ini ke belakang telinganya.

"Memang, tapi karena itu juga Eva jadi nahan perasaannya ke Kairav. Mungkin, dia gak pernah jawab pertanyaanku soal perasaannya sendiri. Tapi dari dia yang beberapa kali ke Rumah Sakit waktu Kairav belum sadar, aku bisa tahu kalau Eva sebenarnya punya perasaan yang sama. Selama ini pasti dia merasa bimbang dan gak enak sama aku, jadi aku ikut kamu ke sini biar mereka bicara berdua. Toh aku juga gak berhak ngatur percintaan mereka kan?" papar Kiara sambil menatap Dirga di akhir kalimatnya.

"Bijak banget sih pacar aku ini..." kata Dirga sambil mengacak rambut Kiara gemas, membuat gadis itu kembali cemberut. Karena setelah hidungnya yang ditarik tadi, rambutnya yang rapi kini berantakan. Dia jadi ingin selalu melihat berbagai ekspresi yang di tunjukkan gadis ini.

Namun begitu Dirga teringat tentang pembicaraannya dengan Papanya dua hari yang lalu, perasaannya langsung gundah. Pembicaraan tentang tawaran Ivander Lorenzo, yang akan menerimanya di Leandro University jika dia mau bertemu dengan Ibu kandungnya. Sebelumnya Leandro University memang menjadi salah satu Universitas incarannya, tapi itu dulu sebelum dia berpacaran dengan Kiara. Karena dia tidak mau LDR dengan gadis itu, apalagi dalam jangka waktu yang lama. Namun entah kenapa, dia justru bilang akan memikirkan tawaran itu lebih dulu.

Awalnya Dirga bingung kenapa dia sampai memutuskan itu? Tapi baru-baru ini dia sadar jika alasannya melakukan itu, karena ada sedikit rasa penasaran di hatinya untuk bertemu dengan sang Ibu kandung. Dia tetap berusaha untuk denial dan mencari-cari alasan yang menurutnya lebih masuk akal, dari pada bertemu dengan wanita yang telah membuangnya. Tapi tetap saja dia tidak menemukan alasan yang cocok. Semuanya tetap berakhir pada kesimpulan, jika dia ingin bertemu dengan wanita itu.

BRILLIANT SCHOOL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang