07 • Dia Offline

657 73 0
                                    

"Tugas Matematikanya dikumpulin nanti jam 12 ya teman–teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tugas Matematikanya dikumpulin nanti jam 12 ya teman–teman. Buruan dikerjain. Oh ya, tugas Biologinya mana? Ayo dikumpulin sekarang!" kata ketua kelas Jaemin yang sekarang berdiri di depan kelas.

Jaemin mendongak dari tugas Matematika yang sudah separuh diselesaikannya. Dia segera membalikkan badannya mengambil tugas Biologi dari dalam tasnya. Dia segera berjalan ke depan kelas dan menyerahkannya pada ketua kelasnya. Jaemin berbalik menuju bangkunya lagi. Langkahnya terhenti ketika matanya melihat ke arah kelas yang berada di seberang. Ada seseorang yang duduk di kursi panjang depan kelasnya dan terlihat seperti memandang ke arah kelas Jaemin.

Jaemin mengangkat sebelah alisnya. Sepertinya seseorang itu tak asing. Jaemin berjalan ke arah bangku yang dekat dengan jendela. Dia memperhatikan seseorang itu dari balik jendela kelasnya. Jaemin memperhatikan seseorang itu dengan seksama. Benar, dia seseorang yang waktu itu. Winter. Ngapain sih tuh anak? batin Jaemin heran.

Jaemin sering sekali melihat Winter duduk disana selama seminggu ini. Saat jam kosong, saat istirahat, dan saat pulang sekolah. Winter duduk dengan mata yang memandang ke arah lapangan parkiran yang juga otomatis ke arah kelas Jaemin. Jaemin merasa ada sesuatu yang sedang terjadi dengan Winter itu. Dia terlihat sedang menunggu seseorang. Namun, Jaemin tak tahu siapa yang sedang ditunggunya.

"Winter!" teriak Ryujin dari depan kelas sambil melambaikan tangannya.

Teriakan Ryujin tadi sedikit mengagetkan Jaemin. Ryujin menyapa seseorang yang berada di kelas seberang itu. Bener, itu Winter, batin Jaemin. Kini Jaemin melihat Winter tersenyum dan melambaikan tangannya pada Ryujin. Spontan Ryujin berlari kecil ke kelas seberang dan menemui Winter itu. Jaemin masih memperhatikan mereka dengan seksama dari dalam kelas.

Jaemin dapat melihat mereka sedang bercanda. Ryujin tampak akrab sekali dengan Winter. Seperti teman lama, padahal Jaemin tahu kalau Winter baru saja pindah ke Surabaya pada awal semester kedua ini. Jelas dia baru saja menjadi tetangga Ryujin.

Tiba–tiba Jaemin merasa heran dengan Winter. Masih tetap heran dengan sikapnya yang terlihat seperti menunggu seseorang itu. Selama mengobrol dengan Ryujin, dia merasa Winter biasa saja. Tak ada yang aneh.

Muncul gagasan dalam pikiran Jaemin untuk menanyakan hal ini kepada Ryujin. Mungkin saja dia tahu mengapa Winter sering sekali duduk disana dan bertingkah seperti itu. Beberapa detik kemudian Jaemin menggelengkan kepalanya.

Tidak, ini bukan urusanku, batin Jaemin.

Lagi pula mengapa Jaemin harus memikirkan alasan kenapa Winter bersikap seperti itu. Jaemin pun kembali ke bangkunya dan kembali mengerjakan tugas Matematikanya. Jaemin membuyarkan pikirannya tentang sikap Winter tadi dan mulai memikirkan artikel apa yang akan ditulisnya dalam blog-nya nanti malam.

***

Hari Minggu, Winter memenuhi janjinya untuk menemani Ryujin ke warnet untuk mengikuti tes Bahasa Jepang online dari tempat kursusnya. Sekalian saja dia online mIRC di sana. Ya kali saja Jaemin juga online, pikir Winter.

Setibanya di warnet milik teman kakak Winter, Ryujin segera membuka aplikasi internet dan membuka halaman website untuk tes online Bahasa Jepang. Dia cukup serius untuk mengerjakan tesnya kali ini. Terlihat wajah Ryujin yang sedikit tegang. Namun, dia berusaha menenangkan diri dengan menghela nafas panjang beberapa kali.

Sementara di komputer yang berbeda, Winter mulai membuka mIRC. Satu setengah jam berlalu. Winter mencari–cari nickname Jaemin_FP dan tidak ketemu. Winter menghela nafas sejenak. Air mukanya berubah, sedikit kecewa. Dia membetulkan posisi duduknya dan mulai memutar otak. Dia segera menutup aplikasi itu dan membuka aplikasi internet untuk browsing.

Tangannya mengetik sesuatu di mesin pencarian. Dia mengetik sebuah nama, "Jaemin Ferdiansyah Putra". Cukup lama loading-nya. Sebenarnya Winter juga tak tahu mengapa dia mengetik nama itu di mesin pencarian. Beberapa menit kemudian muncul sekitar tujuh alamat website yang sepertinya memuat informasi mengenai Jaemin. Winter tampak tak kaget dengan sedikitnya alamat website itu.

Mata Winter kemudian menemukan satu alamat website yang sepertinya terlihat penting. Sebuah website yang merupakan alamat blog milik Jaemin. Winter segera membuka website itu dan membaca informasi di dalamnya dengan seksama.

Ya benar, ini blog milik Jaemin, kata Winter meyakinkan diri.

Ia mulai menatap layar komputer dengan serius dan membuka beberapa artikel yang sepertinya merupakan curhatan dan opini Jaemin. Tak cukup banyak yang ditulis Jaemin dalam blog itu. Namun, ini cukup membantunya untuk lebih tahu dan mengenal Jaemin, walaupun mengenalnya melalui tulisan dan gagasannya.

Winter tiba–tiba menemukan ide untuk mengomentari salah satu artikel yang ditulis Jaemin di blog-nya. Dia cukup memutar otak untuk menemukan kata yang pas. Tak ingin salah bicara. Beberapa saat kemudian, dia menemukan ide dan segera menuliskannya di kolom komentar. Dia pun tersenyum puas setelah mengirim komentarnya.

Winter melihat jam tangannya. Jam 12 siang, batinnya. Sejenak dia berhenti dan mulai memutar bola matanya.

"Ryujin, kita kesini tadi jam berapa?" tanya Winter kepada Ryujin yang sedang asyik menulis artikel di blog-nya setelah menyelesaikan tes online Bahasa Jepangnya 1 jam yang lalu.

"Jam 10 pagi, Winter. Kenapa?"

"Udah tiga jam kita disini. Yuk buruan pulang!" ajak Winter.

"Serius udah tiga jam?" tanya Ryujin kaget. Benar saja ia melihat jam tangannya menunjukkan jam 12 siang, "Ya udah, yuk pulang!"

Mereka kompak log out dan men-shut down komputer mereka. Setelah membayar biaya internet mereka, keduanya bergegas pulang. Winter segera mengambil sepeda motornya di parkiran. Mereka sedikit ngebut. Langitnya cukup mendung.

Ada perasaan yang campur aduk dalam hati Winter. Namun, dia mengabaikannya. Dia sedikit mendongak langit dan menatapnya dengan perasaan yang kacau. Mungkin langit tahu, hari ini Winter ingin sekali bisa chatting lagi dengan Jaemin. Namun, dia tak bisa, Jaemin sedang offline

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FINE || Jaemin x Winter || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang