34 • Cemburu

597 56 5
                                    

Hari–hari berlalu dengan cepat dan tak terasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari–hari berlalu dengan cepat dan tak terasa. Tugas yang menumpuk dan ulangan yang tak terprediksi jadwalnya. Pikiran Winter masih sedikit kacau karena perasaannya kepada Jaemin yang semakin menyiksa. Ingin melupakan namun hatinya tak bisa. Ingin bertahan namun hatinya terluka. Dia tersiksa sendiri karena perasaannya. Semua ini pun berimbas kepada nilai–nilai Winter yang semakin merosot. Winter pun mendadak khawatir dengan nilainya sendiri.

Hyunjin tak tega melihat Winter yang terlihat patah semangat mengingat mereka sudah kelas 3 dan harus fokus. Dia pun berusaha menghibur Winter. Winter jelas saja semakin dekat dengannya karena setiap hari mereka berbagi cerita. Jake yang sering melihat Winter ngobrol dengan Hyunjin di kelas mereka, membuatnya curiga. Dan jelas, membuatnya cemburu.

"Winter!" sapa Jake dari depan pintu kelas Winter.

Winter pun melihat Jake yang berdiri di depan pintu kelasnya dan tersenyum lebar.

"Hai, sob! Serius amat? Sejak kapan jadi rajin belajar gini? Perasaan dulu nggak rajin-rajin amat," sapa Jake juga kepada Hyunjin yang sedang mengerjakan tugas Kimia.

"Ya... kan dulu sebangku sama kamu, sob. Jadinya ya... you know lah... kita kan sebenarnya sama-sama malas," balas Hyunjin kemudian terkekeh.

Winter spontan tertawa, sedangkan Jake tersenyum masam.

"Winter, keluar bentar yuk. Mau ngomong nih," ajak Jake yang sekarang berpaling kepada Winter.

Hyunjin langsung mendongak dari tugas yang dikerjakannya. Ada sensasi cemburu yang begitu cepat menyambarnya saat mendengar Jake mengajak Winter ngobrol diluar kelas. Seperti mendengar Jake mengajak Winter pergi berkencan.

"Penting banget, ya, sampai harus diluar segala ngomongnya?" tanya Winter dengan nada sedikit malas.

"Penting dong. Rahasia negara nih. Yuk buruan!" ajak Jake sedikit memaksa.

"Bentar ya, Jin, tinggal nomor terakhir doang, kok. Udah dapat jawabannya juga," kata Winter yang kini bangkit dari bangkunya.

Hyunjin hanya mengangguk.

"Duluan ya, sob," kata Jake sambil menepuk bahu Hyunjin.

Hyunjin mengangguk sekali lagi dan memperhatikan mereka berjalan keluar. Entah, rasanya melihat mereka jalan berdua seperti melihat sepasang kekasih yang cocok.

Kini Winter dan Jake duduk di kursi biasanya. Winter meregangkan jari tangannya yang sedari tadi menulis. Dia terlihat lelah sekali. Jake menatapnya curiga. Dia bisa melihat kelelahan yang berbeda dari raut muka Winter. Tak seperti lelah fisik biasa, sepertinya batinnya juga lelah.

"Ngomongin apaan sih, Jake? Katanya penting banget? Apaan?" tanya Winter.

"Hmm... Ya biasa. Pengen dengerin kamu curhat," jawab Jake mantap.

Winter mengangkat sebelah alisnya, "Dengerin aku curhat?"

"Yup. Kayaknya aku melewatkan sesuatu," kata Jake yang menatap Winter curiga.

FINE || Jaemin x Winter || ✔Where stories live. Discover now