15 • Air Mata

596 60 7
                                    

Hari rasanya cepat berlalu saat Winter patah hati, dia merasa seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari rasanya cepat berlalu saat Winter patah hati, dia merasa seperti itu. Dia segera masuk ke kamarnya dan meletakkan tasnya di kursi setelah hang out dan menikmati es krim favoritnya di kedai es krim bersama Ningning dan Giselle. Perasaannya sedang tidak karuan. Hatinya benar–benar kacau. Dia menarik kursi dan menyalakan komputernya. Kali ini Winter tak ingin membuka blog Jaemin, sudah cukup tahu diri kalau Jaemin sekarang sedang mendekati Karina, dan juga sebaliknya.

Kali ini dia ingin online di mIRC. Menyapa teman–teman yang lain melupakan kesedihan hatinya hari ini. Beberapa menit kemudian dia telah bergabung di channel #10ipakompak. Winter membaca topik apa yang sedang dibicarakan teman-temannya, ternyata mereka sedang membicarakan Karina dan Jaemin. Walaupun teman–temannya tak menyebutkan nama mereka berdua secara frontal, Winter dapat menyimpulkan bahwa tokoh utama dalam obrolan mereka adalah Jaemin dan Karina. Winter tiba-tiba merasa hatinya sakit, sangat sakit.

Dia bangkit dari kursinya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya yang empuk. Menatap langit–langit kamar dengan perasaan yang tak karuan. Baru saja dia merasakan jatuh cinta dan dekat dengan Jaemin, kenapa semuanya jadi kacau seperti ini? Terlebih setelah Karina mengomentari artikel Jaemin itu, rasanya Jaemin semakin jauh dari jangkauan Winter. Winter merasa sudah kalah telak kalau punya saingan seperti Karina. Dia sudah membatin itu sejak pertama kali Jake memberi tahu yang mana Karina itu. Mata Winter mendadak panas. Air mata itu menetes. Dia membiarkannya.

Sudah setengah jam lamanya dia merebahkan diri di tempat tidur dan menatap langit–langit kamar dengan tatapan yang nanar. Hatinya sedikit pilu. Dia bangkit dan segera mematikan komputernya. Winter melemparkan dirinya ke tempat tidurnya dan menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Membiarkan dirinya terbenam dalam rasa sakit yang kini sedikit demi sedikit menyayat hatinya.

Entahlah, mereka cuma dekat, tapi memang tak menutup kemungkinan mereka akan semakin dekat, bahkan bisa jadi mereka akan segera jadian. Winter semakin menarik selimutnya. Dia semakin terisak di dalam selimutnya. Air mata itu terus menetes dan membasahi pipinya. Dia tak pernah membayangkan jatuh cinta bisa sesakit ini.

***

Awal bulan April yang indah bagi Jaemin. Dia sudah memantapkan hatinya untuk segera menyatakan perasaannya pada Karina. Jaemin sudah cukup mengenal Karina lewat obrolannya di mIRC, artikel–artikel yang ditulisnya di blog miliknya, komentar–komentar di beberapa artikel Jaemin, serta lewat chat. Menurutnya, ini sudah cukup. Jaemin merasa Karina adalah orang yang menarik dan menyenangkan. Dia selalu membuat Jaemin merasa berbunga–bunga.

Hari ini semua kelas sedang sibuk mengerjakan miniatur untuk perlombaan perancangan taman sekolah. Jaemin yang tidak terlalu tertarik dengan perlombaan ini, tentu saja merasa jenuh di kelas dan berniat untuk pergi ke perpustakaan. Setelah membantu sebisanya, Jaemin keluar kelas dan berjalan menuju perpustakaan yang searah dengan Ruang Guru. Jaemin spontan tersenyum ketika melihat Karina sedang duduk di kursi panjang di depan ruang guru.

FINE || Jaemin x Winter || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang