29 • Liburan

455 48 3
                                    

-- Jakarta, Pertengahan Juni 2011 --

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

-- Jakarta, Pertengahan Juni 2011 --

Winter dan keluarga Jake tiba di Jakarta pada malam hari. Mereka pun segera bergegas menuju rumah Kakek dan Nenek Jake di kawasan Jakarta Barat. Hampir tengah malam mereka sampai disana. Ternyata mereka sudah lama menunggu kedatangan Winter dan keluarga Jake. Menyambut mereka dengan senyum dan pelukan yang hangat.

Jelas saja, Winter sudah lama tak ke Jakarta lagi semenjak pindah ke Surabaya. Keluarga Jake pun sudah dua tahun tak mengunjungi Kakek dan Nenek mereka itu. Setelah sampai di rumah dan mengobrol ringan untuk berbagi cerita selama mereka di perjalanan, semuanya sepakat bergegas tidur dan beristirahat karena lelah.

Keesokan harinya, Winter dan Jake sepakat akan jalan–jalan ke Kota Tua yang terletak tak jauh dari rumah Kakek dan Nenek Jake. Membeli es potong dan mengunjungi Museum Sejarah Jakarta. Setelah beberapa saat berkeliling, mereka duduk dan beristirahat sejenak sebelum pulang ke rumah Kakek dan Nenek Jake

Jake benar-benar menikmati liburan ini. Bagaimana tidak, dia bisa jalan-jalan dan ngobrol lama dengan Winter tanpa harus terganggu oleh teman-temannya. Sempat terpikir oleh Jake untuk memastikan bahwa Winter sudah melupakan Jaemin sehingga ada kesempatan untuk Jake mengungkapkan perasaannya selama ini. Dan kalau Jake beruntung, Winter melupakan Jaemin dan mulai menerima perasaan Jake.

Sayangnya, Winter tampak agak aneh selama liburan ini, menurut Jake. Dia seperti sedang lari dari sesuatu. Jake berpikir apakah ini masih karena Jaemin. Namun, Winter tak pernah lagi bercerita tentang Jaemin sampai liburan ini. Mendadak Jake jadi kesal sendiri dengan Jaemin. Dia memang keren, pintar, dan tampan, kalau menurut kebanyakan orang. Tapi kalau tampan dan sering membuat hati sahabatnya sakit, apakah masih bisa disebut tampan? pikir Jake.

Saat duduk-duduk di luar Museum Sejarah Jakarta, Jake melihat perubahan air muka Winter yang terlihat heran sambil menatap ponselnya. Jake tak tahan lagi untuk tak mengetahui keadaan sahabatnya yang sebenarnya. Ini sudah saatnya memaksa Winter untuk jujur.

"Kenapa, Winter? Siapa sih yang chat?" tanya Jake sambil meraih ponsel Winter.

Winter tak menjawab dan membiarkan Jake membaca sendiri chat yang sedang dibacanya tadi. Hatinya mendadak sakit lagi. Dia jadi teringat chat Jaemin yang mengatakan bahwa dia masih belum bisa melupakan Karina, bahwa dia masih menyayangi Karina. Rasa sakit itu terasa lagi.

Jaemin

Hai, Winter. Apa kabar? Kok kamu waktu itu nggak chat aku lagi sih?

Winter

Baik kok. Maaf ya, waktu itu pulsaku habis.

Winter berbohong. Sebenarnya dia sedang tak baik. Hatinya tak baik-baik saja. Dia tak bisa menceritakannya kepada Jaemin bahwa hatinya terluka. Hatinya sakit saat itu.

FINE || Jaemin x Winter || ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora