25 • Cake

453 64 4
                                    

Minggu ini ujian semester dua berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu ini ujian semester dua berlangsung. Selama satu minggu ini, semua siswa sibuk belajar. Mereka datang ke sekolah dengan beraneka macam ekspresi. Ada yang menampakkan diri bahwa mereka sudah siap tempur, ada yang masih lari kesana–kesini meminta penjelasan materi dari teman, ada yang cuek saja, dan rupanya, Winter tampak tenang–tenang saja.

Winter sudah menyiapkan amunisinya selama tiga minggu kemarin. Mengerjakan tugas, makalah, ulangan susulan, dan persiapan materi untuk ujian semester dua dengan baik. Winter sadar bahwa ujian kali ini akan menentukan. Apakah dia layak untuk naik kelas atau tidak.

Winter bangga sekaligus bahagia. Kali ini targetnya banyak yang tercapai. Biasanya, targetnya untuk menyelesaikan tugas meleset sedikit. Namun, kali ini semuanya selesai tepat waktu. Sesuatu mendorongnya untuk lebih semangat. Jelas saja yang memberinya semangat adalah Jaemin. Winter tak bisa memungkirinya.

Sudah hampir dua minggu Winter setiap hari saling bertukar pesan lewat chat dengan Jaemin. Tak lagi online untuk lebih menghemat waktu. Mereka sadar diri bahwa mereka sedang menempuh ujian semester dua. Walaupun begitu, intensitas chat-an mereka pun masih tetap sama, bahkan lebih sering. Setiap hari Jaemin memberinya semangat, begitu juga Winter. Rasanya semuanya lebih baik. Semuanya menjadi lebih indah dan menyenangkan.

Hari terakhir ujian semester dua adalah pelajaran Matematika. Pelajaran yang dirasa sulit bagi sebagian besar siswa. Bel tanda ujian dimulai telah berbunyi. Semua bergegas masuk ke ruangan masing–masing dan menaruh tas mereka di depan kelas. Ponsel Winter bergetar. Sepertinya ada yang mengirim chat. Namun, Winter harus mengabaikannya kali ini karena kertas ujian telah dibagikan. Tak mungkin Winter membuka chat itu sekarang. Bisa–bisa dia akan dihukum oleh pengawas. Winter berniat membuka chat itu nanti, setelah ujian ini selesai.

Soal Matematika hari itu membuat beberapa siswa terlihat frustasi. Setengah jalan mengerjakan soal, Winter menghela nafas dan memperhatikan teman–teman di sekitarnya. Ada yang serius mengerjakan. Ada yang tampak pasrah. Ada juga yang menatap keluar jendela, menerawang kaca jendela. Mungkin dia berharap mendapatkan semacam inspirasi atau pencerahan untuk menjawab soal–soal itu. Winter tersenyum melihat semua itu lalu melanjutkan mengerjakan soal–soal itu kembali dengan semangat.

Dua jam berlalu. Semua siswa mengakui bahwa ujian Matematika kali ini merupakan ujian penutup di semester dua yang paling sulit. Winter sendiri mengakuinya, walaupun 95% soal–soal itu dikerjakannya dengan mudah. Winter tak ingin menyombongkan diri.

Teman– teman Winter mengakui bahwa Winter adalah salah satu siswi yang pandai di sekolah walaupun tergolong siswi baru yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi di sekolah barunya. Terlebih lagi sebulan kemarin dia pergi ke Jepang, ternyata tak ada satupun materi yang tidak dimengerti olehnya. Dia cepat beradaptasi dengan sistem pembelajaran di sekolahnya.

Winter juga cepat memahami materi–materi yang ditinggalkannya selama dia pergi ke Jepang, yang diajarkan oleh teman–temannya karena Guru tak mungkin menjelaskannya dua kali untuk mengejar ketertinggalan waktu.

FINE || Jaemin x Winter || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang