37 • Friendship

473 46 13
                                    

Sabtu sore yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi Hyunjin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sabtu sore yang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi Hyunjin. Menyenangkan karena dia semakin dekat dengan Winter, meskipun dia tahu Winter hanya menganggapnya sebagai sahabat. Dan menurut Hyunjin, bukan tak mungkin kalau kelak itu akan berubah menjadi lebih dari sekedar sahabat kalau Winter tahu bahwa Hyunjin menyukainya. Menegangkan, karena Senin depan UN akan dimulai.

Dia menikmati donat cokelat favoritnya dan menunggu Jake datang. Kali ini dia tak bertemu Jake untuk diskusi masalah pelajaran atau menebak-nebak kira-kira soal apa yang akan keluar di ujian nanti. Kali ini, dia akan memberi tahu Jake kalau ia menyukai Winter, sahabat Jake dari kecil. Dia berpikir mungkin saja Jake dapat membantunya.

"Hei, Jin. Sorry tadi aku ketiduran," kata Jake kemudian duduk di depan Hyunjin. Hyunjin mengangguk dan memanggil pelayan untuk memesan donat dan capucino untuk Jake.

"Mau ngomongin apa?" tanya Jake to the point.

"Aku mau minta tolong," jawab Hyunjin.

"Minta tolong apaan?"

"Aku tahu kamu dekat sama Winter. Ya, secara dia itu sahabatmu dari kecil. Nah, aku mau jujur, sob. Sebenarnya..."

"Sebenarnya apa?" tanya Jake tak sabaran.

"Sebenarnya aku suka sama Winter dan aku mau minta tolong kamu bantu Winter untuk meyakinkan dia untuk melupakan Jaemin dan memilih aku," jawab Hyunjin mantap.

Jake tercengang. Dia seperti tersamber petir. Selama ini yang dia takutkan terjadi. Hyunjin memang tertarik dan bahkan menyukai Winter, orang yang dia sukai. Pikirannya mendadak buntu.

Apakah dia akan membantu Hyunjin atas nama persahabatan? Tapi kalau begitu dia akan merelakan perasaannya kepada Winter. Atau apakah dia akan tetap mempertahankan perasaannya dan menerima resiko apapun yang mungkin akan terjadi pada persahabatannya dengan Hyunjin. Dia berpikir sejenak.

"Gimana? Bisa bantu kan, sob?" tanya Hyunjin.

Jake menghela nafas. "Kalau yang ini, aku minta maaf banget, Jin, aku nggak bisa bantu. Nggak akan bisa."

"Kenapa?"

"Aku juga suka sama Winter," jawab Jake tiba-tiba jujur.

"Apa?" tanya Hyunjin sedikit berteriak saking kagetnya.

"Iya, 'si dia' yang selama ini aku ceritain itu Winter. Aku udah suka sama dia lama banget. Dan aku yakin, kamu masih ingat semua ceritaku tentang dia dan tentang perasaanku ke dia selama ini," jelas Jake.

Hyunjin menghela nafas. Dia berpikir keras. Entah bagaimana dia bisa menyukai orang yang juga disukai oleh sahabatnya. Dia tahu betul Jake sangat menyukai Winter. Dia tahu betul Winter sangat dekat dengan Jake. Kalau melihat kedekatan mereka selama ini dan dibandingkan dengan kedekatan Hyunjin dan Winter, pastilah Hyunjin bukan apa-apa di mata Winter.

Tapi bagaimana dengan perasaannya dengan Winter? Bagaimana dengan persahabatannya dengan Jake? Dia tahu Jake adalah sahabat yang baik, dia tak mungkin merusaknya hanya karena mereka menyukai seseorang yang sama.

"Terus gimana dong? Kok bisa sih kita suka sama orang yang sama," tanya Hyunjin bingung.

Jake menggeleng. Hatinya campur aduk. Kali ini siap tak siap dia harus dihadapkan pada dua pilihan, perasaannya pada Winter atau persahabatannya dengan Hyunjin.

"Aku tahu, kita memang baru bersahabat selama dua tahun. Aku nggak akan pernah mengorbankan persahabatan ini. Tapi, aku juga nggak mau mengorbankan perasaan aku ke Winter. Aku nggak bermaksud egois. Tapi kamu tahu sendiri, kan, aku nggak gampang suka sama orang. Lagipula, bukannya kamu suka sama Ryujin? Terus..." jelas Jake terhenti karena melihat tangan Hyunjin yang seolah menginterupsinya.

"Aku tahu, Jake, aku tahu," Hyunjin menghela nafas, "Mungkin lebih baik kamu aja yang deketin Winter. Aku rasa, ini mungkin hanya perasaan yang kondisional, ya, kamu tahu, aku awalnya dekat dengan Ryujin, aku memang suka sama dia. Tapi sampai sekarang dia masih belum meresponku, sob. Mungkin aku hanya ingin ada seseorang yang meresponku, memberiku semangat, dan sebagainya. Jadilah aku dekat dengan Winter dan berharap dia juga suka sama aku..."

"Meskipun yang kamu suka banget itu sebenarnya Ryujin, begitu kan?" tanya Jake sedikit lega.

Hyunjin mengangguk. "Aku nggak berniat untuk mempermainkan perasaan Winter kok, Jake. Aku tahu dia orang yang baik. Aku nggak akan nyakitin dia. Perasaanku ini tulus ke dia, tapi sekali lagi, kalau dipikir-pikir, mungkin lebih baik kamu yang terus deketin dia. It's okey."

"Tapi persahabatan kita?" tanya Jake agak khawatir.

"Apakah kamu berpikir kita akan merusak persahabatan yang sudah susah payah kita bangung hanya karena kita menyukai orang yang sama? Aku sih nggak akan punya pikiran kayak gitu, Jake," jawab Hyunjin mantap kemudian mengerling pada Jake.

Jake tersenyum lega. "Makasih, sob. Makasih banyak. Kamu sahabat yang baik banget. Makasih banyak, sob," kata Jake kemudian menjabat tangan Hyunjin dengan semangat.

Hyunjin hanya tertawa. Dalam hati dia hanya berdo'a semoga keputusannya ini tak salah. Keputusan untuk tetap menjaga persahabatan mereka.

 Keputusan untuk tetap menjaga persahabatan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
FINE || Jaemin x Winter || ✔Where stories live. Discover now