•(Not) Happier

936 122 50
                                    

Bukanlah hal yang mudah bagi Tzuyu untuk menjalani perjodohan. Perempuan manapun tidak akan setuju jika dijodohkan dengan orang yang tak pernah ia kenal di kehidupan sebelumnya. Dinikahkan dan akan menyerahkan segala kehidupannya dengan orang asing. Sungguh rasanya tidak enak sekali. Apalagi jika mereka sama-sama memiliki kekasih.

Tzuyu. Perempuan itu memiliki kekasih seorang pemilik toko kue yang memiliki banyak cabang di kotanya. Iseng-iseng membeli makanan kesukaannya sendiri, Tzuyu bertemu langsung dengan pria itu di tokonya. Dia tampan dan baik hati, langsung menarik perhatian Tzuyu. Dan Tzuyu si manis yang murah senyum juga mampu menggetarkan hati siapapun. Mereka bertemu begitu saja dan si pemilik roti malah jadi sering menjaga cabang toko kue yang sering di datangi gadis itu. Ya, namanya perempuan. Diberikan perhatian dan rasa cinta yang besar dari pemuda tampan siapa yang tidak mau? Bahkan memiliki usaha makanan favorit Tzuyu. Pria itu menang dua kali dihatinya.

Karena dimana perut kenyang, hati pun senang.


"Kak, maafkan aku... T-tapi kita harus putus."

Pria itu diam. Dia tahu semuanya akan terjadi seperti ini. Mimpinya yang dia bangun dengan kekasihnya pasti akan kandas suatu saat nanti. Semua bahkan telah selesai sekarang saat pacarnya itu mengucapkan kata putus. Semua sudah selesai.

Tzuyu meremas tangannya. Wajahnya pucat menyampaikan hal yang juga menyakitinya. Sungguh Tzuyu tidak bohong kalau selama ini, pria ini adalah segalanya. Cintanya. Tapi, Tzuyu tidak ingin melawan keinginan ayahnya. Usut punya usut, orangtuanya bersahabat dekat dengan orangtua pria yang akan dijodohkan dengannya.

Bagaimana bisa Tzuyu merusak hubungan penting itu? Dia anak baik dan selalu patuh sejak kecil. Mencintai kedua orangtuanya melebihi apapun dan dia pasti mengiyakan segala perintah orangtuanya.


"Ini pasti karena perjodohan itu ya?" pria bermarga Kim itu menahan nada kekecewaan. Tahu bahwa Tzuyu tidak akan melawan apapun yang orangtuanya mau. Si tampan satu ini tahu benar bagaimana karakteristik yang dimiliki Tzuyu.

Tzuyu lagi-lagi diam tidak menjawab apapun. Hanya air mata yang mengalir di tengah dingin malam. Untung saja jalanan setapak ini sepi jadi tidak seorang pun yang akan mendengar kisah pedih ini. Mereka baru saja pulang kencan makan ramen dan... Tzuyu akhirnya mengatakan hal ini walau pemuda itu sudah mencium aroma perjodohan ini.

"Maafkan aku..." Tzuyu menunduk dihadapan kekasihnya. Menyembunyikan air matanya dan menyembuhkan hatinya. Dia sayang sekali pria ini.

Pemuda itu tersenyum, menahan rasa sakit yang mulai menjalar. Sanggupkah ia melakukan ini? Sanggupkah ia melepaskan hartanya yang paling berharga ini? Bukan dia tidak kaya. Bukan dia tidak jelas babat-bobot-bebetnya, bukan juga tidak bisa membiayai Tzuyu jika mereka menikah nanti. Tapi karena pria itu tahu, sebuah hubungan persahabatan lebih mahal dari apapun.

Dengan gemetar diraihnya kedua tangan kekasihnya, menarik dagunya dengan sebelah tangan agar Tzuyu mau menatapnya.
"Kenapa minta maaf? Tzuyu... kau tahu kan aku akan selalu mencintaimu. Setiap saat jika aku punya kesempatan, aku akan mengatakannya kepadamu. Tidak peduli hujan dan panas atau apapun. Hanya kau yang paling aku cintai. Tapi-aku lebih senang kau jadi anak yang baik. Kau gadisku yang baik kan? Kau memiliki hati serupa malaikat. Lalu kenapa aku harus merubahmu menjadi anak yang durhaka?"

Tzuyu menatap pemuda itu. Mata hitam Tzuyu bertemu dengan mata coklatnya. Menembus perasaan mereka masing-masing. Dulu, kalau Tzuyu menangis tetap saja rasanya sangat menyenangkan. Karena kekasihnya ini akan memeluknya dan menghapus segala kesedihannya. Tapi lihatlah sekarang? Tangis tak sama menyenangkannya seperti kemarin.

Pemuda itu memaksakan senyum.
"Tzuyu-ku yang cantik. Kau adalah segalanya bagiku. Jadi kebahagiaanmu lebih penting dari apapun. Jangan menangis lagi ya. Sebentar lagi kau akan menjadi pengantin. Ya, aku dulu mengira bisa memberimu marga ku, menjadi seorang Kim Tzuyu. Bukan lagi Chou Tzuyu. Tapi rupanya... Kau akan tetap mendapatkan marga itu, akan terselip dinamamu. Tapi bukan dari aku... Dari pria lain." dielusnya pipi halus kekasihnya untuk terakhir kali.


༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now