•Tak Ingin Berpisah

647 102 33
                                    

Hanya ada keheningan. Hening yang sangat hening. Diluar hujan terlihat sangat deras, turun membasahi bumi. Tidak peduli pada mereka yang bekerja, liburan, dijalanan, honeymoon atau bahkan pada mereka yang honeymoon dan tiba-tiba kedatangan tamu yang tidak diundang.

Saat pintu kamar dibuka, Taehyung melirik sebentar pada istrinya yang menyeret koper. Mereka bertengkar habis-habisan semalam dan Taehyung kalah telak saat Tzuyu mencoba meraih pisau buah diatas meja hendak menyayat nadinya sendiri. Tidak pernah wanita baik hati itu begitu marah sampai nekat mengancam membunuh dirinya sendiri. Taehyung terdiam waktu Tzuyu melakukannya, dia menarik nafas dengan sangat berat lalu mengaku kalah. Malam itu mereka berdua tidak tidur, Taehyung hanya diam di balkon menatap keluar dan Tzuyu terus-menerus sibuk dengan pakaiannya. Meskipun sudah rapi, tapi tetap saja kurang rapi di matanya, hanya memperbaiki itu berulangkali.

Tzuyu menatap suaminya lama, sosok yang membelakanginya dengan pedih. Tzuyu juga tahu kalau Taehyung sama tidak tidur dengannya.

Tzuyu membuka pintu, jadi mereka akan bertemu di pengadilan nanti. Ya, akan jadi seperti itu. Ditatapnya perutnya dan sosok suaminya bergantian, merekamnya lama lewat mata dan menyimpan dalam memorinya.

Maafkan mama ya, nak. Barang sekalipun, kau tidak merasakan bagaimana sentuhan lembut papamu.

Saat Tzuyu mengangkat pandangan dari perut, Taehyung sudah berdiri hendak meraihnya. Tapi wanita itu langsung waspada dan mundur selangkah, ditatapnya tajam dan berteriak.
“Berhenti!”

Taehyung tidak mendengarkan, dia berjalan dan Tzuyu semakin panik.
“BERHENTI!!!” pekik Tzuyu kencang membuat Taehyung terdiam akhirnya.

Air mata menggenang di mata keduanya. Tapi, Tzuyu tidak akan kalah. Dia memutar tubuh dan menyeret kembali kopernya. Saat Tzuyu pergi, Taehyung seperti diterpa angin, wanita itu menghilang dibalik pintu dan Taehyung si pengecut tidak bisa memintanya untuk tinggal. Permintaan Tzuyu begitu sederhana, tapi sang pria tidak bisa memantapkan hatinya dan masih belum mengerti apa yang dia mau.

Sebuah derap langkah membuat Taehyung menoleh, dan Jennie dengan piyama seksi serta mug cangkir yang berada diantara jarinya.
“Aku ketinggalan apa?” selorohnya, tapi Taehyung menatapnya sangat sinis.

Jennie semakin berani dan mendekat. Meletakkan mugtailnya dan memandangi Taehyung intens.
“Tak kusangka pacarku yang begitu setia padaku, jatuh cinta pada anak ingusan kemarin sore yang hanya beruntung berasal dari keluarga kaya raya. Kenapa? Kau berhasil mendapatkan perawan? Kali pertama, bukan? Tapi, sayang sekali. Aku hamil anakmu, Kim. Bukan dia.”

“Bukan urusanmu apakah aku mencintai istriku atau tidak. Aku tidak pernah merasa aku menghamilimu, jadi sebaiknya kau cepat pergi.”

Jennie tersenyum sembari meringis,
“Pemabuk, pengkhianat, dan pria kasar sepertimu mengharapkan cinta suci, hidup bahagia dengan wanita polos bernama Chou Tzuyu, lucu sekali. Wanita itu tidak akan kuat menghadapi pria seperti dirimu ini, tapi aku... Aku Kim Jennie, kekasihmu yang sudah bertahun-tahun tahu apa maumu, bukankah kehidupan kita, rumah tangga kita akan langgeng nantinya?” Jennie melirik jendela dengan tangan menyusup ke bahu Taehyung. Wanita itu mengalungkan tangannya ke leher Taehyung.

Taehyung meraih kerah baju Jennie,
“Tutup mulutmu! Sebelum aku menghabisimu, sebaiknya tutup mulutmu!”

“Kau sangat merindukan aku, sayang? Taehyung... Kau ini kasar sekali. Pelan-pelan saja, sayang. Istri sialanmu itu tidak ada disini.”

Taehyung merasa ada yang aneh dengan wanita ini saat lehernya dipeluk lebih erat lagi, Jennie secara tiba-tiba menyerang bibirnya brutal. Hanya sekilas, tapi saat Jennie menoleh pada pintu. Taehyung tahu ada yang tidak beres. Dan benar saja!

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now