•Begin?

773 120 56
                                    

Tzuyu berkeliling mall saat itu. Sibuk memilih dasi. Pasalnya, dia ingin memberikan hadiah pada suaminya itu. Taehyung punya banyak dasi di closetnya, tapi Tzuyu hanya ingin memberi warna baru pada suaminya itu.

Wanita itu begitu mencintai suaminya. Meskipun Taehyung tidak pernah menyadari betapa tulus cinta istrinya.

“Mau yang seperti apa?”

“Gaya 90-an. Suamiku suka seni estetika seperti gaya kuno dengan warna-warni.” Tzuyu yang fokus menatap deretan dasi bergaya kuno tidak menyadari siapa yang bertanya. Sampai wanita itu berbalik mengangkat satu dasi yang menarik perhatian lalu mendapat senyuman hangat dari mantan kekasihnya, Mingyu.

“Seandainya suamimu bisa sama bagusnya dalam menilai wanita seperti dia menilai gaya estetik seperti ini, pasti dia akan sangat bahagia sekarang.”

“Kak...” bibir Tzuyu menggerucut saat Mingyu menggoda lalu sebuah usapan lembut didaratkan pria itu pada mantan kekasihnya itu. 

“Aku bantu pilihkan, bisa? Apa dia juga akan memanah aku dari jarak jauh karena memilihkan dasinya? Aku pria mungkin saja gaya kami sama. Yaaa, walaupun sangat berbeda ya. Aku sangat menyukai kecantikan luar dalam yang lembut dan alami, polos dan baik hati, tidak seperti dia yang suka cantik diluar tapi tidak tahu kualitas benda itu.”

“Kakak...” Tzuyu menatap Mingyu sengit karena mengerti pria itu sedang meroasting Taehyung.

Mingyu sibuk melihat etalase. Memilih warna dan kualitas yang baik.

“Aku rasa suamimu akan suka dasi ini.” diangkat nya sebuah dasi berwarna merah mencolok dengan gaya urat yang sulit.

Tzuyu menerima dasi yang Mingyu sodorkan. Ditatapnya Tzuyu yang kebingungan karena... Merah? Taehyung bahkan tidak suka warna itu.

“Iya, dasi ini Jennie sekali. Merah dan sukar.” oloknya lagi menjawab kebingungan Tzuyu.

“Jangan begitu kak... Aku tetap tidak suka Taehyung dikatai begini. Bagaimanapun dia suamiku.” Tzuyu frustasi tapi tidak benar-benar marah. Mana bisa Tzuyu marah.

“Maaf... Hehe... Biasanya pria memilih model pakaian mereka, style mereka dari cerminan tipe wanita mereka. Dan ini Jennie sekali, Yu. Kau lihat aku... Lihat model pakaianku...” Tzuyu menatap Mingyu yang berlagak model dihadapannya. Lalu berhenti menatap di wajah Mingyu.

“Seperti Tzuyu sekali, kan. Sederhana, tapi berkelas.”

Pipi Tzuyu bersemu merah, lalu tersenyum malu. Membuat Mingyu ikut tersenyum dan merangkul istri orang itu sebentar.

“Aku senang jika pernikahanmu membaik. Kau bahkan memilihkan dasi untuknya, berarti ada peningkatan dalam hubungan kalian. Itu cukup bagus, Nyonya Kim.”

“Mingyu...” gumam Mingyu pelan. Membuat Tzuyu menatapnya dengan penuh permusuhan lalu disambut gelak tawa Mingyu.

“Bagaimana? Apa Jennie masih jadi benalu?”

“Kak, tidak baik membicarakan oranglain begitu, ah. Biarkan mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Kalau kita membicarakan mereka, tidak ada bedanya kita dengan mereka. Lebih baik temani aku pilihkan yang lain.”

Tzuyu berjalan meninggalkan etalase dan menuju gantungan sweater rajut. Sebentar lagi memasuki musim dingin, Tzuyu ingin Taehyung tetap merasa hangat dan aman. Dan Mingyu mengikuti wanita itu dari belakang.

“Itulah kau, kau terlalu baik. Jangan terlalu baik, nanti aku marah-marah pada Tuhan.”

“Kenapa begitu?” Tzuyu menarik salah satu sweter yang menarik perhatiannya.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now