•Save Our Tears

432 78 18
                                    

Saat mengoyak rotinya dan mencelupkan potongan kecil ke tehnya, Tzuyu sedikit terkejut saat merasakan bibir lembab yang mangkir di pipi hampir dekat telinganya.

Tapi tak perlu ia repot memastikan siapa itu, usapan lembut di puncak kepala dan sapaan selamat pagi dengan senyuman lembut itu milik suaminya. Kepanikan wajah Tzuyu kali ini sepertinya menarik perhatian Taehyung, Taehyung tahu semenjak pengakuan pembunuhan itu Tzuyu sedikit menjauhinya, takut atau mungkin sebagai manusia itu wajar, kan? Taehyung tidak tahu apa namanya. Tapi Tzuyu sedikit aneh.

“Kau sarapan tanpa mengajak suami-mu?”

Tzuyu kembali menatap tehnya.

“Aku buru-buru ingin bekerja. Lagi pula tadi kau sangat pulas, aku tidak tega.”

Taehyung menatap dan menyadari apa yang terjadi. Sendok dan garpu yang bertengger di tangannya akhirnya dia letakkan dan sedikit membanting piring, membuat Tzuyu terlonjak kaget.

Suara tarikan nafas yang gusar terdengar.
“Aku tidak membunuhnya, Tzuyu. Secara teknis tidak.”

Tzuyu tetap tidak mau mengangkat kepalanya.

“Kau takut padaku?” kini Taehyung memajukan tubuhnya sedikit menatap sang istri lekat dihadapannya.

“Kau konyol sekali, tentu tidak. Memangnya aku tidak tahu siapa dirimu sebelumnya?”

Taehyung terdiam, guratan kekecewaan tergambar jelas diwajahnya. Saat Taehyung hendak berdiri dari meja makan barulah Tzuyu berani mengangkat kepala dan melihat suaminya.

“Aku tahu kau menjauhi aku, sejak kau tahu itu. Aku bersumpah aku memang mengeluarkan pisau itu dan menyayat sedikit lengannya. Tapi dia yang meraih tanganku untuk menusuk dirinya sendiri, aku bahkan berusaha melepaskan diri, tapi dia tetaplah seorang Jennie. Dia sudah dikuburkan dengan layak, aku datang ke kantor polisi dengan pengacara besok paginya. Aku mengakui segalanya. Tapi mereka tahu siapa aku, Tzuyu. Mereka tidak menahanku.”

Mata Tzuyu berkaca-kaca mendengar pengakuan yang menyakitkan ini. Suaminya membunuh lagi.

“Karena kau... Berkuasa?”

Taehyung gusar, tapi berusaha tenang. Bisakah Tzuyu sedikit saja memiliki sifat jahat? Dia terlalu baik dan astaga, apa Taehyung menikahi seorang malaikat? Bukankah selama hidupnya, Jennie selalu menyakiti Tzuyu? Membunuh calon bayi mereka dan merampas suaminya sendiri?

Diusapnya wajahnya kasar dan mengangguk pelan. “Munafik jika aku mengatakan tidak. Tapi itulah yang terjadi. Tapi, aku juga bukan salah secara teknis. Jesus—Tzuyu! Aku tidak tahan, aku bisa saja mengajukan penahanan diri, tapi aku ingin hidup di setiap detikku bersamamu. Aku tidak peduli dengan citra dan apapun yang akan menyerangku kemudian, yang aku tahu aku tidak mau membuatmu terkenal dengan cara yang salah, aku tidak mau kau diolok-olok dan aku tidak mau hidup tanpamu.”

“Kau tidak menyesal?” entah mengapa tatapan Tzuyu saat ini mengarah pada kekecewaan.

“Kenapa aku harus menyesal? Dia membunuh calon bayiku.”

“Begitulah yang orangtuanya rasakan Kim Taehyung. Kau membunuh putri mereka, mereka pasti sangat kehilangan. Dia membunuh bayi kita dan kau tahu rasanya, kan? Lalu, apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan orangtuanya? Kenapa begitu mudah bagimu melenyapkan nyawa orang lain? Kalau kau marah karena dia jahat kepada bayi kita, kau tidak harus membunuhnya.”

“Kau itu terlalu baik, Tzuyu. Sejak dulu kau selalu begini. Kau tidak mengenal Jennie sebaik aku mengenalnya. Wanita itu bukan manusia yang bisa dilarang ini dan itu. Bahkan saat pisau ditangan ku pun, dia sendiri membunuh dirinya demi tetap bisa melihat aku merasa bersalah seumur hidup. Kau tahu itu?”

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin