•What are You Waiting For?

830 87 71
                                    

Wanita itu menggeliat, pasalnya sang suami sejak tadi hanya diam saja memeluknya dari belakang sambil menciumi leher si istri sejak tadi.

"Taehyung panas... Ih..." Tzuyu yang sudah tidur ayam ternyata tidak sanggup menghadapi suami mendadak bucin ini.

"Taehyung..." Tzuyu merengek halus.

"Hmm-ada apa, sayang? Kenapa bangun?" pria itu menahan tangan istrinya yang mendorongnya.

"Aku sesak nafas tahu?" Tzuyu menggerutu dengan perlahan menggeser tubuh agar bisa berhadapan saja, jangan saling membelakangi, setidaknya memberi ruang.

Tapi, belum sempat Tzuyu bernafas, tarikan tangan Taehyung ke tubuhnya membuat Tzuyu mau menangis. Tubuh mereka menempel seperti prangko.

"Taehyung... Aku kesal sekali tahu! Kenapa harus begini sekali, sih?! Taehyung... Aku susah bernafas dan nafas mu hangat sekali di kulitku."

Taehyung diam saja, menatap dalam mata istrinya. Lalu dia tersenyum manis sekali menatap mata Tzuyu.
"Kenapa sampai mau menangis begini sih, sayang? Kan yang memeluk suaminya sendiri." diciumnya pipi Tzuyu sekilas.

"Tapi, aku tidak bisa bernafas. Tanganmu berat sekali, tahu?!" Tzuyu akhirnya menangis, itu semua karena dia sangat kesal.

Taehyung tertawa.
"Cup... Cup... Istriku yang cantik."

Taehyung mengelus pipi Tzuyu dengan tangannya yang bebas.
"Kenapa sedih, saat suaminya seperti ini? Ini semua karena kau kabur-kaburan dari rumah. Jadi, aku harus menguncimu agar kau tidak berpikiran untuk kabur-kaburan lagi, aku juga kesal padamu. Nanti, kalau aku lepaskan kau kabur saat aku tidur."

Tzuyu menghela nafas panjang,
"Lalu untuk apa mempekerjakan pengamanan baru di rumah, kalau kau pikir juga aku bisa kabur dari pintu kamar sialan yang kau kunci itu kau salah besar, Taehyung. Menyebalkan!"

Taehyung tertawa.
"Janji ya, tidak akan kabur lagi?"

Tzuyu menghela nafas kasar.
"Tidak bisa. Kalau kau macam-macam bagaimana tidak akan kabur?"

"Chou Tzuyu..."

Tzuyu langsung melotot,
"Chou apa tadi, coba katakan sekali lagi. Ayo katakan! Aku akan dobrak jendela sekarang juga, dan akan kab..."

Taehyung menciumi bibir Tzuyu membuat Tzuyu tertawa.

"Cerewet sekali. Iya, iya maaf Kim Tzuyu, istriku."

Taehyung akhirnya memberi ruang sedikit untuk Tzuyu, namun tangannya tetap memeluk pinggang itu walau tidak seberat tadi.
"Nah, begitu dong. Aku sesak tidak bisa nafas, tahu."

"Jangan kabur-kaburan lagi, kau tidak tahu betapa gilanya hariku saat tidak ada kau disini, setiap malam aku bingung entah kenapa, tiap pagi juga aku tidak tahu mau apa, jadi aku membersihkan rumah, menanam banyak sekali bunga. Besok, kau rawat ya, sayang. Aku tidak mau lagi mengurusnya, sekarang mereka semua punya ibu yang bisa mengurus mereka. Apalagi kau tahu saat pengacaramu menghubungi aku... Aku langsung saja injak gas menemuimu, ingin aku langgar saja kepalanya. Dan ternyata, aku yang malah sengsara, sialan."

Tzuyu hanya mampu tersenyum, belum pernah ada di kamusnya, atau tidak pernah terpikir olehnya bahwa Taehyung akan mementingkannya seperti ini. Dia ingin bertanya dan ingin diakui, tapi takut jawaban tak sesuai yang diinginkan.

Tangan Taehyung melayang mengelus lembut rambut Tzuyu, menyingkap yang menutupi pipi istrinya.
"Jangan bercerai, sayang. Itu tidak baik, tahu. Kita honeymoon saja, agar kita bisa memikirkan apa yang kita mau."

"Maksudnya?"

Taehyung diam, hanya ada sorot mata yang saling menatap dan keheningan.

"Kau tidak mencintai aku, ya? Kau butuh aku disini karena kau terbiasa ada aku. Lalu, saat aku tidak ada kau kalang kabut. Atau egomu tidak bisa kau kalahkan? Takut aku bahagia dengan pria lain setelah ini, atau kau takut aku kembali dengan Kak Mingyu?"

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now