•The Final Chapters

820 87 61
                                    

🎧Rekomendasi lagu; Ego—Lyodra.

Katanya bagian tersakit dalam kehilangan adalah mengenang yang hanya bisa dikenang.

Bayi yang tampak tertidur cantik di box sebelah ranjang bayi itu tampak sangat menikmati tidurnya. Ketenangannya sangat bertolak belakang dengan sang mama yang sejak tadi bolak-balik menatap pintu. Wajahnya pucat walau terbaring menatap bergantian pada sang putri. Ini sudah 12 jam sejak bayi perempuan mereka lahir. Sejak itu juga Tzuyu tidak melihat pria itu.

Sejak tadi hanya ada mama, papa dan kerabat saja yang bolak-balik, tapi kemana dia? Kemana papa dari anak ini? Wajah Tzuyu cemas, cemas sekali. Ingin bertanya pergi kemana sang suami, tapi histori terakhir mereka adalah pertengkaran dan pernikahan diujung tanduk. Mereka bahkan jarang bicara beberapa bulan belakangan, mau bertanya dia enggan, pikirnya akan kembali tapi ini sudah 12 jam dan dia tidak ada?

Mama masuk dengan mama mertua. Tzuyu bisa melihat sang mama mertua habis menangis dari bengkaknya mata tapi... lagi-lagi Tzuyu ragu apa dia harus bertanya atau tidak?

“Hai sayang,” mama Chou duduk dan menyapa putrinya, sedangkan sang mama mertua mengintip cucu pertamanya dari balik kelambu sedang tidur nyenyak, seperti enggan juga menampakkan wajahnya dihadapan Tzuyu, menyembunyikan bekas tangisnya.

Canggung yang sangat terasa. Keheningan yang kelam.

“Apa kau lapar, sayang? Kata suster sudah boleh makan. Kau bisa makan apa saja, mama akan pesankan.” Seru mama Chou. Dielusnya tangan putrinya yang diatas perut dengan infus yang masih menancap.

“Mama, apa Taehyung pulang? Kenapa belum kembali? Kalau Taehyung di rumah, bisakah dia membuatkan nasi goreng kimchi? Buatannya yang terbaik. Entah kenapa aku ingin makan itu, sejak tadi aku telepon tidak diangkat.”

Entah mengapa Tzuyu merasa aura kelam semakin kentara. Mama dan mama mertua saling menatap sepersekian detik tapi Tzuyu tidak tahu mengapa.

“Mama belikkan saja ya, sayang. Taehyung sedang tidak ada di rumah.”

Alis Tzuyu mengerut. “Tidak di rumah?”

“Hmmm—Taehyung ada panggilan bisnis keluar kota, sayang. Mendadak sekali semalam sampai tidak bisa memberi kabar.”

Rasa sakit menjalar di hati Tzuyu, dia melirik jam yang menunjukkan jam subuh, lalu diliriknya ponsel disamping mejanya dan terakhir putrinya. Sedikit banyaknya ia tahu. Ia menduga, ia meyakini tapi ia juga ragu.

“Mama, kalian bisa istirahat. Ini sudah hampir pagi, kalian pasti lelah bergantian kemari. Aku juga ingin istirahat.”

“Mama akan temani Tzuyu.” mama Kim berujar dengan suara serak, tapi tetap tidak memandang menantunya itu.

“Jangan ma, Tzuyu bisa sendiri, Tzuyu juga ingin istirahat. Kalian sudah membuat penjagaan luar biasa diluar. Mama dan mama mertua bisa istirahat, disini hanya ada single bed dan sofa tidak nyaman untuk tidur.”

“Tzuyu, maafkan Taehyung, ya. Maafkan suamimu karena tidak ada disini menemanimu.”

Perasaan Tzuyu langsung tidak enak setelah mama mertuanya mengatakan hal itu tanpa mau memandanginya. Ada sesuatu yang terjadi, tapi... Oh Tuhan, jangan menangis.

Tzuyu tidak mengatakan apapun lagi. Semua orang tahu bahwa pernikahan mereka mungkin tidak akan bisa diselamatkan, kedua mertuanya, kedua orangtuanya tahu pertengkaran hebat mereka walaupun mereka satu rumah, mertuanya tidak pernah membenci Tzuyu sama sekali karena mereka tahu bahwa Taehyung anak mereka yang selalu membuat masalah.

Lalu dengan pembicaraan itu bersama Tzuyu kedua mama itu keluar meninggalkan Tzuyu dalam keheningan. Tiba-tiba Tzuyu menggigil parah, air matanya menggunung saat meraih ponselnya dan saat panggilan yang tadinya tidak diangkat kini menjadi tidak aktif, Tzuyu membekap mulutnya sendiri saat ada lonjakan tangis yang hebat keluar dari matanya.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: May 18, 2023 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz