•Kita Usahakan Rumah Itu

491 80 28
                                    

Tzuyu duduk di kursinya saat Taehyung menyuruhnya turun untuk sarapan pagi. Kehamilan yang kian membesar membuat Tzuyu sulit untuk bangun dan sekarang dia menjadi ibu hamil yang mudah mengantuk.

“Selamat pagi, Tzuyu.” sapa Taehyung ramah. Sudah dua bulan Tzuyu dan Taehyung kembali tinggal bersama, semuanya tampak mengalir seperti perjanjian mereka, tidak ada kemesraan, tidak ada kecupan dan pelukan yang menyiratkan hubungan suami istri, tidak ada pembicaraan mengenai keberlanjutan hubungan saat mereka harus duduk bersama, Taehyung ingin Tzuyu-nya nyaman, ingin Tzuyu mendapatkan apa yang wanita itu mau, meskipun dalam hati kecilnya dia sangat merindukan kemesraan kecil dan besar yang sering mereka lakukan dulu. Terkadang Taehyung bisa bermanja, bisa meminta dibuatkan apa saja dari istrinya—kini, dia harus melayan sebagaimana suami yang mengurus istrinya yang hamil tua.

Taehyung mengurus apa yang Tzuyu mau dan memang inginnya juga Tzuyu tidak mengurus apapun karena takut istrinya itu kelelahan. Tzuyu yang tidak terbiasa begitu mana bisa, kadang dia mencuri momen melakukan apapun agar bisa bergerak. Dan ya, ada sedikit pertengkaran kecil dengan Taehyung pastinya sampai pada suaminya itu harus mengalah akan tetapi langsung siap sedia melakukan apapun yang kira-kira Tzuyu akan kerjakan.

Semua keluarga sudah datang dan turut bahagia mendengar berita ini bahwa Tzuyu hamil lagi, sedikit membingungkan tapi juga membahagiakan di waktu yang bersamaan. Apa Tzuyu akan melakukan baby shower nantinya, Tzuyu juga tidak tahu. Tapi jika iya pun, dia hanya ingin dilakukan oleh keluarga dan teman terdekat saja di tempat yang private.

Taehyung meletakkan wafel mentega dengan taburan saos coklat diatasnya membuat Tzuyu menahan ludah di mulutnya, kelihatan sangat enak dan Taehyung memang lumayan jago membuat sarapan seperti ini.

“Kelihatannya sangat enak.”

“Memang enak,” Taehyung mengangkat senyuman sedikit menyombongkan diri.

Tzuyu langsung menyuapkan sesendok besar wafel ke dalam mulutnya. Matanya seketika tertutup membenarkan apa yang Taehyung katakan. Bukan hanya enak, ini luar biasa.

Taehyung tersenyum senang memandangi istrinya yang menyukai masakan buatannya. Jika mereka dalam keadaan damai, mungkin Tzuyu sudah dipenuhi beragam ciuman hangat di wajahnya. Tapi peraturan nomor 1 adalah; jangan coba menciumku. Dan Taehyung harus menghormati itu.

“Aku bisa buatkan tiap hari jika kau mau.”

Tzuyu menggeleng sambil menyuapkan satu sendok lagi, “Anakmu akan gemuk sekali nantinya. Tidak baik kalau anak-anak kelebihan berat badan.”

Taehyung senang mengetahui bahwa Tzuyu selalu mengatakan bayi yang ia kandung adalah anaknya, selalu saja begitu semarah apapun Tzuyu,  membuat Taehyung sangat bahagia, “Besok mau sarapan apa, Tzuyu?”

Tzuyu menatap mata Taehyung yang kini juga duduk dengan sepiring nasi goreng kimchi dihadapannya. Ia sedikit rindu dipanggil dengan mesra oleh pria ini, Taehyung selalu punya nama kecil untuknya jika memanggil.

Tapi kepala Tzuyu menggeleng cepat menghancurkan semua hormon kehamilan yang gila ini.

“Besok aku mau masak sendiri, kau mau apa, aku akan buatkan sarapanmu juga.”

Taehyung tentu menggeleng, ia pasti keberatan.
“Tidak, kau akan kelelahan. Aku sudah berjanji padamu bahwa selama kau hamil, aku akan memasakkan sarapan untuk bayiku.”

“Kalau begitu untuk makan malam nanti aku masak steak. Kau makan di rumah, kan?”

“Tidak Tzuyu. Biarkan bibi yang masak nanti malam. Kau duduk yang tenang, katakan saja mau makan apa, apa yang kau inginkan dan suruh saja semua pekerja disini.”

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now