༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐

•Berpisah itu Mudah

Taehyung cukup terkejut saat seorang lelaki masuk dengan mudah ke rumah mertuanya. Pria itu dengan angkuh melenggang masuk, menggunakan payung dan tersenyum padanya yang sudah basah kuyup. Menjengkelkan sekali, siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutan Taehyung. Kim Mingyu!

“Mau apa kau ke rumah mertuaku?!” Taehyung dengan sapaan pedas menarik kerah Mingyu. Kim satunya lagi hanya tersenyum mengejek, dia tidak takut sama sekali. Dia bahkan menatap tangan Taehyung yang bertengger di kera bajunya tanpa minat.

“Menemui kekasihku, kenapa?”

“Jaga bicaramu, sialan!” Taehyung murka, keluarga Chou tidak punya anak gadis lain selain istrinya. Jadi, siapa lagi yang disebut Mingyu sebagai kekasihnya selain sang istri.

“Jaga bicaraku?” Mingyu tersenyum dengan nafas meremehkan.

“Bukankah kalian sebentar lagi bercerai. Semenjak kepulangan istrimu dari bulan madu, dia menghubungi aku. Dia memintaku untuk kembali.”

Taehyung hendak melayangkan tinjunya, hatinya panas meskipun dinginnya hujan tidak bisa membendung amarahnya. Namun, dia mengingat sesuatu, Tzuyu tidak suka Taehyung bertengkar, wanita itu terlalu lembut untuk beragam hal, jadi Taehyung tidak mau istrinya terluka.

“Kenapa? Kenapa tidak jadi memukul? Kau takut di penjara? Sebaiknya sih begitu, karena aku tidak sabar memberimu undangan pernikahan kami dan melihatmu membusuk disana. Kau tahu Taehyung, kau sudah mengambil yang bukan milikmu, aku sudah ikhlas memberinya selama 3 tahun. Aku merelakannya menikah dengan bajingan tanpa tahu malu sepertimu. Tapi lihat apa yang kau lakukan? Kau menghamili orang lain. Dan buat apa kau disini? Mengemis?” Mingyu tertawa kencang saat mata Taehyung menggelap, Taehyung menahan tinjunya sampai kukunya memutih, jika dia tidak mengingat Tzuyu, lelaki ini akan mati konyol ditangannya.

“Jika tidak ditakdirkan untukmu, sampai matipun dia bukan milikmu. Tapi, kalau dia memang jodohmu, seberapa lepas pun kau memberinya kebebasan, dia tetap aka kembali dengan caranya masing-masing. Lihat? Dia milikku sejak awal.”

Tatapan mata Mingyu yang mengejeknya membuat Taehyung menurunkan tangan.
“Sebaiknya kau pulang, sebelum aku menghabisimu.”

“Siapa kau? Hehe, masih tidak sadar juga? Calon mertuaku belum tahu kalau Jennie hamil anakmu, dan menyakiti putri semata wayang mereka. Lalu, apa yang kau harapkan? Kau berharap kedua orangtua itu begitu bodoh masih menerimamu sebagai menantu? Bagaimana kalau mereka tahu? Aku rasa sampai matipun kau tidak akan bisa melihat Tzuyu. Kau tidak pernah berpikir ya bagaimana perasaan Tzuyu selama ini? Kau memukulinya, kan? Diawal pernikahan bahkan sampai beberapa bulan lalu, aku masih sering melihat pipinya bengkak, dilehernya bekas cekikan, aku harap itu fetishmu kala itu, tapi sayang sekali, dia tidak bahagia dipukuli begitu, kau selingkuh dengan wanita yang bahkan tidak ada apa-apanya dengan Tzuyu.”

“Kau membawa selingkuhanmu ke segala acara penting yang seharusnya kau membawa istrimu. Kau perkenalkan selingkuhanmu kepada seluruh temanmu, Jennie bisa bebas keluar masuk di kantormu, tapi Tzuyu? Belum 5 menit dia masuk ke ruanganmu, dia sudah keluar dengan air mata di pipi karena kau mengusirnya. Kau tidak pernah pikirkan itu? Kau bahkan tidak menginginkan bayi dari seorang malaikat seperti dia. Tapi dia tetap menginginkan benih dari iblis jahanam seperti dirimu ini. Hitam dan putih tidak pernah bisa bersatu Taehyung. Begitupun gelap dan terang. Kau terlalu gelap dalam dunia Tzuyu. Semenjak menikah denganmu, dia tidak pernah bahagia sama sekali. Lalu setelah menyadari betapa berbedanya Jennie dengan Tzuyu, kau mengubah haluan. Tapi satu hal yang harus kau sadari, semua ini sudah terlalu terlambat. Selingkuhanmu sudah hamil dan Tzuyu tidak suka membuat anak-anak menanggung derita orangtua yang lengkap.”

Perlahan namun lembut, ada kesakitan di mata Taehyung. Seolah menyadari apa yang sudah ia lakukan selama ini, mungkin. Tangannya turun perlahan. Seperti seorang anak lelaki yang di dikte guru kesalahannya, Taehyung begitu.