•Wise Woman Said

799 90 35
                                    

Dan setengah tahun berlalu...

Hubungan Taehyung dan istrinya kian lama kian membaik. Pria itu yang dulunya masih memilih tempat untuk meromantisasi sang istri kini sudah terang-terangan physical touch di depan semua orang bahkan di depan mertua dan orangtuanya.

Setiap saat kebucinan berlangsung karena Taehyung sungguh tidak ingin Tzuyu merasa sedih. Kebahagiaan Tzuyu adalah yang paling utama bagi Taehyung, kapanpun istrinya butuh, sesibuk apapun ia tetaplah harus Tzuyu yang ia temui.

Dan Tzuyu, tidak pernah bertanya soal Jennie. Kemana wanita itu menghilang, perlahan ia mulai menjalani rumah tangga yang menyenangkan. Penasaran? Bohong jika mengatakan tidak. Tapi Tzuyu dengan rumah tangga yang kini harmonis tidak mau mengganggu mood Taehyung. Tidak mau membuka luka lama lagi, biarlah kehilangan putrinya karena wanita itu menjadi sebuah pelajaran baginya dan keihklasan, Tzuyu kini percaya bahwa setiap peristiwa baik dan buruk yang ia lalui tetaplah memberi buah yang bisa dipetik untuk menjalani kehidupan ke depannya.

Tak pernah rumah tangga semenyenangkan ini, namun setengah tahun perlahan mengobati kehilangannya dan memperbaiki 180° hubungan pernikahan.

Sesekali mereka bertengkar, tapi hanya pertengkaran suami istri biasa. Seperti Taehyung meninggalkan handuk basah di atas kasur atau asal-asalan menarik pakaian sehingga menyebabkan lemari yang berantakan.

"Taehyung, kenapa meletakkan handuk di atas kasur? Lihat ini semua jadi basah." Tzuyu memberenggut kesal tapi tangannya sibuk merapikan kasur mereka dan menjemur kembali handuk.

"Sayang..." Taehyung melengos masuk dengan senyumannya yang menawan sembari membawa camilan dari luar.

"Jangan makan di dalam, nanti banyak semut."

Taehyung meletakkan sembarangan bungkus camilan di atas meja dan berjalan cepat untuk bisa memeluk istrinya dari belakang.

"Setiap hari marahhh terus, marahhhh terus. Nanti kau darah tinggi, sayang."

Tzuyu menatap bayangan Taehyung dari cermin. Mata mereka saling menatap dan Taehyung langsung menciumi bahu istrinya dengan gemas.

"Taehyung, kau baru makan dan sebentar lagi tidur. Tidak baik makan camilan di jam segini."

Taehyung tidak mendengarkan, dia masih sibuk dengan bahu istrinya yang wangi.
"Kenapa kau tidak pernah memanggil aku kakak? Sayang? Atau... Suamiku? Kenapa memanggil aku Taehyung? Sayang, umurku jauh di atasmu, seharusnya panggil aku dengan sesuatu yang lebih menyenangkan. Mingyu saja kau panggil kakak. Aku bahkan lebih tua dari dia."

"Tapi kepribadian Kak Mingyu lebih dewasa darimu."

Taehyung melotot, oh God! Tzuyu semakin terbiasa dengan kesarkasannya. Melihat ekspresi sang suami, Tzuyu tidak tahan tidak tertawa.

"Bahagia sekali ya melecehkan suamimu? Bahagia begitu? Hmmm?" Taehyung menggigit gemas pipi istrinya membuat Tzuyu kegelian, semakin terbahak.

Mereka bercanda dan saling menyerang. Tzuyu dengan kata-katanya dan sang suami dengan kontak fisiknya yang membuat Tzuyu tertawa. Semoga selalu bahagia seperti ini.

Taehyung menyandarkan dagunya dan semakin erat memeluk sang istri.

"Besok aku jadi ke Jepang, dua hari. Kau tidak apa ditinggalkan sementara?"

Taehyung sudah tahu rencana istrinya yang ke Tokyo besok. Tzuyu setiap bulan memang selalu kesana untuk berobat dan syukurlah keadaan mulai membaik. Tidak jadi angkat rahim akan tetapi harus tetap memakai KB untuk mencegah kehamilan dan penyebaran virus.

Biasanya Taehyung ikut, tapi besok ia ada acara di kantor yang tidak bisa diabsenkan atau diwakili. Dan jika acara sudah selesai, Taehyung berjanji akan menjemput istrinya dari Tokyo.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now