•Tak Akan Hilang

603 103 61
                                    

🎵jika ada yang meminta rekomendasi lagu yang pas buat part ini, kalian bisa dengar Budi Doremi-Tak Akan Hilang. Pasti lebih terasa, guys🎧💜





Tzuyu menggeram marah dengan mata yang memancar seperti sebuah kilat menyambar, mau bagaimanapun, dia tetap menangis.

"Jangan pernah sentuh aku lagi! Sadarlah Kim Taehyung! Berhenti bersikap seperti anak-anak!" Tzuyu sangat marah, dia tidak tega tapi dia harus. Dan bisa dilihatnya bahwa sang suami begitu terluka karena ucapannya.

Taehyung tetap dengan keras kepalanya, diraihnya pinggang sang istri, memeluk erat istrinya sambil menangis.
"Aku tidak mau kau pergi! Aku tidak mau bercerai denganmu! Aku ingin kau disisiku, ayo pulang ke rumah Tzuyu! Aku hampir gila dengan ini semua! Ayo, pulang!" Taehyung merengek seperti anak kecil. Dia menangis sejadinya, persetan dengan harga diri.

"Aku janji akan berubah demi dirimu. Aku janji tidak akan curang dan menyakiti hatimu lagi. Aku sangat kehilanganmu, aku tidak tahu apapun lagi. Aku sangat sakit, semua hal sakit dalam diriku, sayang. Aku mohon ayo pulang ke rumah kita. Kita punya rumah bersama, rumah masa depan, kenapa kau malah memilih tinggal jauh dariku? Kenapa kau pergi?" Taehyung menangis sejadinya di bahu Tzuyu, meredam emosinya selama ini di ceruk leher sang istri. Erat sekali pelukannya seakan Tzuyu akan terbang jika dia pelukan mengendur sedikit saja.

"Tolong beri aku satu kesempatan lagi, aku janji segala yang aku punya adalah milikmu. Tolong jangan hukum aku begini, Kim Tzuyu. Kau harus pulang, karena kau istriku! Kau milikku!"

Jika ada orang yang paling terluka mendengar semua itu bukanlah Taehyung, bukan sama sekali. Wanita yang ia peluk terluka 10 kali lipat setelah dia mengatakan itu. Bagaimana cara menjelaskan apa yang terjadi, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh lagi?

"Berhenti mengatakan kau tidur dengan oranglain, karena kau bukan wanita seperti itu! Aku menemuimu dengan sangat bagus pertama kali sampai terakhir kali bertemu. Aku sakit sekali saat kau mengatakan itu hanya demi bisa lepas dariku, kau membohongi dirimu sendiri."

Tzuyu tidak berbicara. Tapi tangannya terkepal menahan keinginan menggebu-gebu untuk membalas pelukan, menenangkan sang suami.

"Tzuyu, jangan diam saja. Bicara padaku! Aku suamimu. Kau boleh mengatakan apapun, sayang. Kau boleh memaki aku sampai kau puas, kau boleh memukul aku, kau boleh menikam aku, asal jangan pernah meninggalkan aku. Disini sakit sekali." Taehyung melepaskan pelukannya, wajahnya sudah memerah dengan mata sembab. Mau tidak mau, air mata Tzuyu menyambut tangis sang suami, apalagi saat Taehyung menarik tangan istrinya itu untuk diletakkan di dadanya, bagian yang paling sakit milik Taehyung dari semua ini.

"Sayang, disini sakit sekali." parau Taehyung menahan tangan istrinya agar bisa merasakan apa yang Taehyung rasakan.

Melihat Tzuyu yang tidak melembut sama sekali, Taehyung sangat putus asa. Kali pertama untuk seumur hidupnya dia akhirnya melakukan ini. Tidak ada orang sehebat apapun untuk mendapatkan penghargaan Taehyung, hanya Tzuyu, wanita ini. Sang istri yang tidak pernah terlihat wujudnya sebagai istri dan dalam hitungan bulan, wanita ini adalah segalanya yang Taehyung inginkan.

Taehyung menjatuhkan kedua lututnya ke lantai, berlutut seraya memeluk perut istrinya, menangis disana.

Tzuyu menahan nafas selama beberapa detik. Nyatakan ini? Apa Taehyung tahu? Dengan siapa dia ingin bicara? Bayinya?

"Maafkan aku..."

Saat kata itu keluar, Tzuyu kembali menahan nafas lega sekaligus kecewa, lega karena Taehyung belum tahu apapun, namun entah kenapa Tzuyu juga kecewa bahwa Taehyung tidak tahu kalau didalam sana, dimana ia menangis dan menenggelamkan wajahnya ada bayinya yang mendengarkan dari dalam sana.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗘𝘁𝗵𝗲𝗿𝗲𝗮𝗹 🔐Where stories live. Discover now