2

11.3K 1.2K 14
                                    

Entah mengapa ia merasakan dekapan hangat seseorang dan rasa basah di sekitar bahu nya. Seakan-akan ada seseorang yang menangisi nya. Rasa tidak nyaman karena mendengar isakan itu membuat ia membuka mata nya dan secara perlahan Valery menyadari jika ia tengah berada dalam pelukan seseorang.

Dari balik bahu orang ini Valery dapat melihat tatapan penuh kecemasan dan simpati dari berbagai orang. Sedangkan seorang wanita yang memeluk nya ini menangisi nya dengan jeritan rasa sakit.
Seperti kehilangan orang yang dicintai.

"Ugh ..." Ia memang baru saja melewati kematian tapi tangisan ini terasa membuat hati nya ngilu. Sakit di dada nya masih terasa menyandarkan nya jika semua ini nyata.

Seorang wanita melihatku membuka
mata terlihat sangat shok namun ada binar kelegaan dimata nya.

"N-nyonya Lady kecil ... D-dia kembali ...."

Pada saat itu wanita yang sedang memelukku dengan erat itu melonggarkan pelukan nya. Hal pertama yang Valery lihat adalah sepasang mata emas dengan rambut perak. Mirip dengan malaikat.

Air mata berhenti mengalir dari sepasang mata indah nya, kedua nya terbelak lalu ciuman langsung mendarat diseluruh wajah Valery. "Anakku, astaga aster kecilku."

Anaknya? Rasanya kedua orangtua Valery telah meninggal sejak ia dilahirkan, ia memang tidak pernah melihat wajah orangtuanya tetapi ia sangat yakin wanita ini bukan ibunya.

"Tuhan mengembalikanmu padaku, aku sangat menyayangimu nak. Jangan buat Ibu khawatir lagi. Jika terjadi sesuatu padamu Ibu rasa, Ibu akan mati." Wanita itu mengusap jejak air mata nya di wajah Valery.

Valery mencoba berbicara tetapi leher nya terasa sakit, wanita yang memanggil dirinya Ibu itu terlihat khawatir melihat gerenyit di wajah Valery. "Sayang katakan pada Ibu bagian mana yang sakit? Ah, dimana dokter?! Cepat! Periksa anakku ... Astaga, sayang."

Wanita cantik itu terlihat panik kembali saat Valery merasakan kantuk, ia membiarkan dirinya jatuh tertidur.

Kebakaran, teriakan, semua itu terakumulasi dalam bayang-bayang samar. Seorang gadis yang tergeletak diatas lantai itu berada ditengah-tengah kobaran api. Disana seorang gadis berusaha memberontak agar dapat menerobos masuk, namun orang-orang menahan tubuhnya.

"Val! Valery! Jawab aku bangsat! Kau tidak boleh mati seperti itu! Lepaskan! Didalam sana sahabatku terjebak api!" Jerit Q dengan penuh air mata.

Valery melihat semua itu tanpa bisa bergerak, seseorang mendobrak masuk kedalam kobaran api. Mencari-cari keberadaan Valery yang tergeletak dilantai, pria itu menemukan nya dan langsung menggendong nya keluar.

Para petugas pemadam langsung menuntun mereka jauh dari titik kebakaran. Disana petugas medis yang sudah bersiap memeriksa keadaan Valery langsung memakaikan masker oksigen dan melakukan RJP.

Valery masih berada disana menatap tubuh nya yang sekarat. Bahkan setelah melakukan pergantian RJP denyut jantung Valery masih tidak kembali.

Petugas itu menggelengkan kepala nya, dan melepaskan masker dari wajah Valery.

"Apa? Mengapa kalian berhenti?"

"Apa temanmu memiliki riwayat penyakit jantung?"

"A-aku tidak tahu, tetapi dia memiliki anemia dan maag parah."

"Sulit untuk mengatakan nya tetapi teman anda telah meninggal sebelum kebakaran itu terjadi karena kematian mendadak akibat serangan jantung."

Valery yang ikut mendengarkan mau tak mau pada akhirnya tertawa, ia tertawa keras karena seluruh perjuangan nya seumur hidup berakhir oleh penyakit yang ia tidak pernah ketahui ada ditubuhnya. Padahal setelah skripsi nya selesai dan mendapatkan gelar sarjana. Ia berniat untuk berkeliling dunia sebagai mana janji nya pada sahabat nya.

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now