44

3K 403 7
                                    

Malam ini Javier menatap pantulan cahaya obor yang berpendar diatas permukaan penjara bawah tanah yang tergenang oleh air setinggi mata kaki.

Menggunakan sarung tangan hitam Javier memindai banyak bangsawan yang tertunduk disana. "Penggal mereka yang datang ke pelelangan." Para bangsawan itu terbelak tak percaya bahwa keputusan itu akan turun malam ini tanpa pengadilan.

Sipir yang berjaga bersikap seolah-olah menjadi buta dan tuli untuk sisa hari itu, karena ada hukum yang menyatakan bahwa tidak ada tahanan yang boleh disiksa sebelum pengadilan dimulai. Namun jika calon Kaisar bertindak mereka tidak melakukan apa-apa karena Javier adalah wujud dari hukum itu sendiri.

Semua bawahan Javier mengangkat pedang mereka tinggi dan mulai memenggal satu persatu dari mereka. Membuat air di penjara yang keruh itu menjadi merah kental nya darah.

Dia berjalan ke penjara lain dimana Baron Erneil bersama dengan putri nya terbelenggu pada rantai yang mengikat mereka.

"Kau memiliki keberanian yang besar untuk mengusik apa yang menjadi milikku." Kata Javier pada Uriel yang hanya menunduk gemetaran dibawah tatapan nya.

"Akh!!" Teriakan memilukan dari Uriel ketika Javier menusuk jantung nya menggunakan belati.

Javier melihat nya dingin. "Aku sudah menduga bahwa kau tidak akan mati semudah itu."

Vincent dan Edric muncul disaat yang sama."Kau benar-benar menunjukkan wajah aslimu Javier? Apa yang mendorongmu hingga jadi segila ini?"

Mereka tumbuh bersama jadi baik atau buruk dari sahabat nya ini dia sudah mengetahui semua nya. Hanya saja pria dihadapannya kini sering kali menggunakan topeng malaikat bila berhadapan dengan adik perempuannya.

Sebuah kepala mengambang kearah Vincent yang di dorong nya dengan ujung sepatu nya. "Mereka ini para pendukung baron Erneil kan? Kurasa tindakanmu ini jauh lebih brutal dibandingkan apa yang kulakukan terakhir kali."

"Begitulah." Sahut Javier.

Disisi lain Edric yang tumbuh besar di kuil suci tidak akan pernah terbiasa dengan aroma dan penampakan mengerikan ini. "Ada apa memanggilku kemari? Cepatlah ini menjijikan untuk dilihat lebih lama." Katanya muak.

"Gadis itu, buat bukti nyata kalau dia pengguna pengikut iblis yang menggunakan sihir hitam." Javier menunjuk Uriel yang masih setengah sekarat.

Edric mengenali gadis ini, dia tersenyum. "Di kehidupan kali ini kau bahkan sudah gagal sebelum mencoba Uriel?" 

"Aku seharusnya membunuh nya lebih cepat jika tahu kalau Valery akan mengalami stress karena dia." Javier berkata kesal, dia tahu rencana gadis

"Ya kau sengaja memanfaatkan nya agar Valery tidak menghindarimu lagi, alih-alih melindungimu dari sihir hitam sebenarnya kau lah yang mengambil banyak keuntungan."

Edric dengan terang-terangan mencela Javier. Mereka cukup terhubung dengan kehidupan masalalu dan terpaku pada wanita yang sama dan memiliki penyesalan yang serupa. Namun, pada kehidupan kali ini mereka bertindak saling tidak mengenal.

"Ya aku harus berterimakasih pada nya karena itu aku akan membiarkan tubuh nya di bakar besok. Padahal aku sangat ingin melemparkan tubuh nya pada anjing."

Edric hanya berdecak dan tak menyahuti perkataan Javier lagi, dia sibuk dengan urusan nya. Cahaya biru menjalar di tangan nya dan bergerak menuju kepala Uriel dimana gadis itu berteriak kesakitan. Sebuah simbol pingikut iblis muncul di wajah nya, simbol yang pada awalnya telah disembunyikan menggunakan sihir yang dimunculkan paksa oleh Edric.

"Kurasa ini sudah cukup."

******

"Aku merasa kalian sudah saling mengenal, padahal yang kutahu kau tidak pernah sekalipun bicara dengan Edric Javier. Apa sebenarnya hubungan kalian?" Mereka berjalan keluar dari penjara bawah tanah. Merasa terganggu dengan hal mengganjal dibenaknya Vincent langsung bertanya.

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now