25

4.1K 598 6
                                    

Valery merasakan aura mencekam di aula ini dimana keadaan disana bisa dikategorikan hancur lebur, entah apa yang telah dilakukan sang Ayah sebelum mereka sampai sementara Kaisar masih duduk di singgasana nya dengan tenang.

Sebelah pintu di aula saja sudah ambruk, Valery tidak bisa berkata-kata lagi ketika ksatria yang melihat nya bernapas lega seolah-olah menemukan juru selamat.

Saat melihat kedatangan nya Kaisar melewati Duke Lewis begitu saja, langsung menghampiri Valery untuk memeluk nya. "Akhirnya kau datang putri mahkota."

Valery membeku untuk sesaat sebelum mengulas senyum tipis, "Anda bisa memanggil saya Valery saja yang mulia."

"Tidak ... Tidak ... Kau telah kutetapkan untuk menjadi menantu. Kekaisaran membutuhkan permaisuri sepertimu."

Aura dingin apa ini? Dingin yang terasa menusuk itu berasal dari Ayah serta kakak nya yang sepertinya akan bertindak impulsif dengan membuat kekacauan.

Pada saat itu juga Valery menjatuhkan tubuh nya, dia duduk dilantai membuat orang-orang disekitarnya bingung.

"Nak apa yang kau lakukan bangun."

Valery tetap merendah, "Mohon yang mulia menarik kembali perintah tersebut ... Saya sama sekali tidak pantas untuk menjadi matahari kekaisaran. Saya tidak memiliki kemampuan yang baik untuk kemajuan kekaisaran, terlebih saya tidak dapat bersosialisasi dengan baik."

Valery memilih untuk berhubungan baik dengan Javier bukan berarti benar-benar memiliki hubungan sedalam pasangan. Di masalalu pertunangan ini datang saat umur nya menginjak 17 tahun, terlalu cepat 2 tahun dari seharusnya.

Telah banyak yang berubah karena perbuatannya, Valery masih duduk dilantai berusaha mengubah tekad Kaisar.

Tanpa terduga Kaisar malah ikut berjongkok dihadapannya karena Valery yang keras kepala menolak untuk bangkit. "Kau tahu nak? Aku tidak memiliki anak perempuan bahkan semua sepupu Javier adalah anak laki-laki. Aku sudah bosan melihat mereka berkeliaran dan berharap dapat memiliki anak perempuan yang bisa dimanjakan. Dan suatu hari sahabatku yang paling keji itu akhirnya memiliki anak perempuan yang selama ini kudambakan, bagaimana bisa aku tidak jatuh hati pada bayi yang mirip kepingan salju ini."

Saat Kaisar berbicara ada sebuah barrier penghalang disekitar mereka, meredam pembicaraan dari orang-orang luar.

"Dan jika kau mengatakan tidak pantas maka tidak ada lagi gadis di kekaisaran ini yang bisa duduk disana." Kaisar menunjuk singgasana yang kosong. "Masalah tentang sosialisasi itu bisa diabaikan saja jika kau tidak tertarik, lakukan seperti biasa dimana kau merasa nyaman."

'Sekarang aku sudah sangat tidak nyaman yang mulia!' Teriak Valery dalam  hati.

Tidakkah ini seperti semacam obsesi? Keinginan nya untuk memiliki seorang anak perempuan sudah diluar akal sehat.

"Yang mulia saya tidak pintar, saya bahkan tidak pergi ke akademi seperti putri bangsawan lain. Akan sangat bijak jika yang mulia mencari kandidat lain."

"Tidak pintar? Lalu tumpukan dokumen keuangan duchy siapa lagi yang mengerjakan nya selain dirimu? Vincent selama beberapa tahun ini selalu menyertai Javier." Kaisar mengusap dagu nya seolah tengah berpikir keras mengabaikan ekspresi kaget dari Valery. "Kau juga tidak pergi ke akademi karena mempelajari kekuatan ilahi bersama calon penerus imam besar."

Ini tidak bisa dibiarkan, sebenarnya sebanyak apa mata-mata yang disembunyikan di duchy? Tidak mungkin Ayah nya akan mengatakan tentang dirinya karena sikap nya over protektif, apa lagi Vincent yang selalu berusaha menyembunyikan bakat Valery agar tidak diketahui orang luar. Valery tidak pernah sadar kalau apa yang keluarga nya lakukan adalah untuk menghindari terjadi nya hari ini.

Mencoba berpikir lebih keras untuk mencari alasan, dia tidak bisa mengorbankan waktu tidur siang nya dengan segala hal ribet di istana.

Melihat Valery yang berusaha mencari-cari alasan, Kaisar menepuk kepala nya ringan. "Jika kamu tidak bisa menjadi menantu, maka jadilah anak angkatku."

Barrier itu menghilang Kaisar menarik tangan Valery agar bangkit. Barrier disekitar mereka menghilang dan kata-kata selanjutnya dari Kaisar adalah momok terbesar di kekaisaran.

"Nah sudah diputuskan bahwa saat ini Valery akan menjadi putri angkat yang berada langsung dibawah perlindunganku. Dan sebagai putri mahkota, Valery berhak atas tahta sepenuhnya."

Duke Lewis maju tidak setuju dengan keputusan Kaisar, "Jangan bicara sembarangan! Kau menggeser kedudukan Pangeran Javier sebagai penerus absolute?!

"Ya, dan itu artinya siapapun yang menikah dengan putri angkatku akan menjadi Kaisar selanjutnya."

Semua orang disana membisu, para menteri dan ksatria yang berada dibelakang yang sejak awal menyaksikan secara otomatis menunduk berlutut. Perkataan Kaisar adalah titah terbesar diseluruh negeri ini.

Jika hal ini tersebar keluar maka akan menciptakan gelombang keributan yang luar biasa. Para anak laki-laki bangsawan akan berusaha keras untuk mendapatkan Valery demi tahta, dan mungkin bisa saja akan terjadi konflik antar sepupu Javier yang sama-sama memiliki status yang layak.

Entah sejak kapan Kaisar telah memindahkan mahkota nya ke kepala Valery seenaknya. Diluar ekspresi para pengikutnya hanya Kaisar yang menunjukkan kebanggaan.

Apapun itu Valery sadar jika Kaisar tidak seremeh yang selama ini digambarkan karena ia merasakan dibalik punggung nya ada sebuah matahari yang menghapus semua jejak bayangan gelap dari dirinya. Seseorang yang akan menelan apapun dibalik cahaya demi mencapai keinginan nya.

Orang yang menghalalkan berbagai cara licik untuk mendapatkan sesuatu tetapi membungkus nya dengan senyuman manis adalah yang paling berbahaya.

****

Pengumuman itu tersebar secepat lidah-lidah itu bergosip hingga merembet keluar kekaisaran menuju kerajaan disekitar. Dalam kurun waktu seminggu semua orang sudah tahu jika Valery telah menjadi putri mahkota.

Di masa depan tidak akan ada yang menyangkal jika Valery ingin menjadi Kaisar bukan Permaisuri dan malah mengambil selir.

Kini ada begitu banyak surat undangan yang bermunculan di duchy. Bertumpuk-tumpuk perhiasan menggunung di depan pintu.

Valery ngeri sendiri melihat bagaimana respon dari para bangsawan itu. "Bukankah disaat seperti ini seharusnya mereka melakukan protes? Pendukung Javier juga seharusnya menentang hal ini kan?"

Vincent yang ada disebelahnya mengangkat bahu, "Apa kau berpikir mereka itu tulus melakukan pengabdian? Semua itu didasarkan pada keuntungan, semula Javier jauh lebih unggul dari sepupu nya sebagai calon Kaisar selanjutnya. Namun, keberadaanmu kini yang menjadi pewaris secara mendadak mengubah persepsi mereka ... Dimata mereka kau adalah tambang berlian. Jadi siapa yang tidak ingin menjadi menantu kekaisaran?"

Paparan fakta itu menampar Valery, dia sempat terkejut dengan apa yang terjadi hingga tidak biasa bereaksi atas perhatian orang-orang yang ditunjukkan padanya.

Sebelum nya saja sudah merepotkan sekarang ketenangan nya sudah lenyap, pelayan istana putri juga sudah datang.

"Dimana Javier? Aku sama sekali tidak melihat nya dan kenapa kakak tidak mengikuti nya?"

"Dia berada di wilayah kerajaan Athanasía untuk melihat tambang mineral yang baru ditemukan. Jika aku pergi siapa yang bisa menjagamu disini? Bisa kau lihat sekumpulan orang di depan gerbang itu?" Vincent menunjuk orang-orang yang berkerumun di depan gerbang meminta masuk untuk bertemu.

Merinding, Valery meraih lengan kemeja kakak nya tanpa sadar. "Apakah Javier mengalami hal serupa dulu?"

"Hm, bahkan jauh lebih parah. Saat pesta akan ada banyak gadis-gadis mabuk yang melemparkan diri kearahnya."

Vincent menunduk kearah genggaman tangan Valery yang mengerat, dia melihat kekhawatiran itu. Selama ini setiap kali diadakan pesta maka Javier akan berusaha untuk menyeret Valery datang, karena entah apa yang terjadi setiap kali bersamanya maka Javier akan terhindar dari gadis-gadis buas itu.

Diperhatikan nya lagi sosok sang adik yang memang sangat cantik, kulit nya seperti pualam. Rambut perak nya seperti mutiara dan permata merah itu terasa teduh saat menatap seseorang.

"Jadi ini yang disebut tekanan kesadaran diri?" Gumam Vincent mengangguk setuju.

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now