11

7.3K 1K 12
                                    

Valery tidak bisa mengendalikan tawa nya karena wajah pucat sang kakak, dia menggoda nya dengan menusuk-nusuk pipi nya dengan ujung jari.

"Ya ampun ternyata kakakku ini sangat populer dikalangan para gadis. Aku sangat-sangat senang." Valery kembali tertawa karena Vincent melirik nya dengan sinis.

Dua orang yang telah menjadi korban Valery saling bertatapan, mereka berbicara lewat mata dan saling mengangguk.

Mereka kembali ke mension Rothesay, Valery tertidur di sepanjang jalan sambil bersandar pada Vincent. Tubuh nya diselimuti oleh jas luar milik Javier.

Javier terlihat takjub. "Aku baru pertama kali melihat orang yang tidur setelah kelelahan tertawa."

"Dia nakal sekali."

"Ya, sebentar lagi gadis-gadis itu akan memenuhi ruang penyimpananmu dengan buku-buku sejarah dan juga pakaian."

"Heh, aku juga akan balas dendam."

"Dengan cara itu?" Tanya Javier.

"Ya cara itu."

"Hehe."

"Hehehe."

Sementara itu Valery tidur dengan kening berkerut seolah dapat merasakan niat jahat yang akan datang pada nya.

***

Mension Rothesay mengadakan pesta untuk menyambut kepulangan Vincent sekaligus acara debutan untuk Lady Margaretha.

Pesta ini memang sudah lama direncanakan tapi rasanya ada yang aneh. Entah mengapa Valery merasa saat-saat damai seperti ini terasa menakutkan.

Ia selalu mewaspadai keberadaan Javier, Vincent, sekaligus Margaretha. Kejahilan nya terakhir kali tidak mungkin membuat mereka setenang ini.

Tapi 3 hari berlalu dan tidak terjadi apapun, Valery tidak ambil pusing ia merebahkan dirinya diatas ranjang besar itu. Bermalas-malasan sambil membaca sebuah novel romansa.

Selama ini Valery tidak pernah lagi keluar dari mension dia selalu bersembunyi di dalam kamar nya. Tidak mengizinkan orang lain untuk menjadi tamu nya.

"Lady! Para gadis bangsawan telah menunggu anda dibawah, kenapa kau masih belum bersiap?" Margaretha datang dengan terburu-buru ada kepanikan diwajahnya.

"Bersiap? Aku merasa tidak memiliki jadwal apapun."

"Tapi lady-lady itu telah datang memenuhi undangan minum tehmu."

Valery ikut panik, dia bangkit dan berlari untuk melihat kearah jendela besar. Benar saja ada sekumpulan gadis bangsawan yang bersanda gurau dibawah sana.

"Tapi aku tidak pernah mengirimkan nya!"

"Lalu siapa? Saya juga tidak.",

"Oh Hahaha, pasti dua kecoa itu yang melakukan nya." Valery belum selesai mengumpat dia sudah lebih dulu diseret masuk ke kamar mandi dan berhias. Gaun pink ini benar-benar cocok untuk acara luar ruangan yang santai.

Valery baru pertamakali harus menghadapi para nona bangsawan yang datang karena ia lebih memilih untuk menutup diri dan tidak mengizinkan orang lain untuk masuk.

"Selamat siang, senang bertemu nona semua. Aku Valery Rothesay terimakasih karena telah memenuhi undangan saya yang mendadak ini." Saling membungkuk sedikit sesuai dengan etika yang diajarkan. Para nona itu masih terdiam memandangi nya, deheman dari Lady Margaretha membuat semua nya refleks membungkuk dalam sebuah komando.

Gadis-gadis itu menghampiri nya, dengan ramai satu persatu memperkenalkan diri. "Aku Ravela, dari keluarga Ontario. Saya akan sangat senang jika Lady berkenan untuk berkunjung suatu saat nanti."

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now