13

6.6K 889 0
                                    

"Ah sepertinya saya harus mengatakan nya sekarang jika Lady Rothesay akan bertunangan dengan saya setelah debutante nya di masa depan."

Pengumuman tidak langsung itu mengegerkan seisi ballroom, para tuan bangsawan yang sebelum nya mendekati Duke Lewis karena berniat untuk menjodohkan anak setelah melihat rupa Valery langsung ternganga.

"APAA?!" Teriakan para gadis-gadis bangsawan.

"Duke apakah itu benar?"

"Saya sudah terlambat untuk mengirimkan lamaran?"

"Putra saya sudah jatuh cinta pada Lady."

Kaisar yang juga menghadiri pesta itu ikut terkejut pada awal nya tapi pada akhirnya dia menikmati seluruh kehebohan ini dengan senyum lebar. Putra nya itu memang paling bisa diandalkan, dia tidak harus bersusah payah membujuk teman nya ataupun bersaing dengan kepala keluarga lain yang memiliki putra dan langsung dapat.

"Ya benar dia calon menantuku." Katanya.

Disisi lain Vincent sudah bersiap untuk memenggal kepala Javier, bahkan tatapan guru nya sudah sangat menyengat dibalik punggung nya.

"Mati kau sialan. Kau sudah terlalu lama berbohong padaku." Umpat Valery yang tidak tahu lagi harus memasang ekspresi seperti apa. Dunia ini sudah terlalu gila untuk dihadapi.

"Tidak mungkin. Karena kekuatan ilahiku telah bercampur dengan milikmu, jika sesuatu terjadi padamu itu akan terasa padaku." Bisik Javier sambil membelai kepala Valery. "Dan banyak orang yang menantikan pesta ini, jika kau marah sekarang kau akan menghancurkan mimpi kecil sahabatmu."

Valery mencari keberadaan Margaretha yang berdiri kebingungan disisi Vincent, Padahal seharusnya saat ini mereka tengah berdansa tapi karena ucapan sesat dari Javier pesta ini harus terhenti sejenak oleh kehebohan. "Cih. Mari simpan dulu masalah ini." Melalui tatapan nya Valery memohon pada Ayah nya untuk tidak membesar-besarkan masalah ini.

Duke Lewis memejamkan mata nya, "Lanjutkan pesta nya."

Valery menyentak tangan Javier dan berusaha untuk menghindari nya. Dia pergi ke sisi lain ruangan sambil melihat ke arah lantai dansa.

Denting piano terdengar memecah keheningan lalu orkestra mulai mengikuti. Lagu waltz mengalun dengan lembut di udara membawa pasangan diatas lantai dansa.

Javier berdiri disampingnya, tarian pertama telah selesai kini tamu boleh ikut berdansa. "Boleh kah?"

Serangan tatapan ini, Valery tidak bisa berkutik dibawahnya. Menyambut uluran tangan itu Valery tidak berkata apa-apa.

Javier memimpin tarian itu, Valery hanya mengikuti nya. "Kau marah padaku?"

"Jangan bicara lagi atau aku akan menginjak kakimu." Sahut Valery malas, ia sedang tidak ingin berbasa-basi lagi. Cukup selesaikan tarian ini lalu pulang dan cegah kedatangan Javier di masa depan.

Tanpa diduga Javier mengeratkan pelukannya pada pinggang Valery membuat nya tidak dapat menapak lantai lagi. "Sekarang ayo bicara."

Gaun Valery yang panjang dan gerakan Javier yang mulus membuat orang-orang tidak akan sadar jika Valery sama sekali tidak menapak lantai.

"Turunkan. Aku. Sekarang."

"Kita harus bicara."

"Baiklah katakan."

"Kau memiliki kekuatan ilahi yang diwariskan oleh Duchess, kekuatan suci itu yang menyelamatkanmu tapi juga membahayakan. Kau ingat saat muntah darah waktu itu? Seperti wadah kosong yang tiba-tiba dipenuhi air, tubuhmu tidak sanggup untuk menahan nya sehingga kekuatan itu meledak di dalam tubuhmu." Javier menjelaskan kesalahpahaman yang mungkin dirasakan oleh Valery. "Satu-satunya cara adalah dengan menyatukan nya dengan ilahi milikku sehingga aku dapat mengontrol nya. Karena itu aku bisa merasakan apa yang kau rasakan."

Valery menunduk ia benci dengan kenyataan bahwa seharusnya Ibunya masih hidup sekarang jika tidak menyelamatkan nya. Seorang saintes yang kehilangan kekuatan ilahi pasti akan mati.

"Jangan sembarangan mengintip isi hati orang lain brengsek."

Javier menggendong tubuh Valery, mereka menyingkir kearah branda yang sepi dari tamu. "Aku tidak mengatakan ini untuk membuatmu merasa sedih lagi Valery."

"Jika kau tidak ingin membuatku sedih seharusnya kau simpan itu selamanya. Biarkan aku tetap buta pada kenyataan yang ada." Valery mengusap air mata nya, ia berjongkok di lantai. "Aku tidak masalah untuk mati karena sudah pernah merasakan nya sekali. Tapi Ibu malah menyelamatkan aku, membuat Ayah dan Vincent menderita. Aku bukan nya tidak berterima kasih tapi rasa bersalah ini kian hari membuatku sakit."

Kekuatan ilahi milik Valery menjadi kacau karena suasana hati nya, ledakan itu terjadi Valery muntah darah.

"Jangan mendekat!"

Dia mencegah Javier untuk mendekat meskipun bernapas Valery sudah kesulitan. Valery berusaha untuk tetap sadar ia tidak mau seumur hidup harus bergantung pada Javier. Kepala nya sakit dan pandangan mata nya berputar.

Javier merasakan rasa sakit yang mencengkram, dia tidak peduli dengan kemarahan Valery saat ia langsung membopong gadis itu keluar dari area ballroom melompati lantai 2, sekarang ia harus menyelamatkan gadis ini dan hanya dokter kekaisaran yang memiliki pengalaman dengan kekuatan ilahi yang dapat melakukan nya.

"Jangan keras kepala!" Kata nya saat Valery menarik jas nya berusaha untuk turun. Kondisi yang darurat mereka melakukan sihir teleportasi menuju istana kekaisaran.

Javier jarang menggunakan kekuatan ilahi nya untuk melakukan teleportasi karena itu sangat menguras energi nya, tapi keadaan Valery sekarang lebih penting dari apapun karena ialah yang tidak sengaja menyudutkan nya seperti ini.

Ia lupa karena akhir-akhir ini bertemu dengan sosok Valery yang ceria, ia melupakan sisi lain gadis itu yang masih depresi karena kematian Duchess.

***

Hampir saja Valery mati seperti itu, ledakan itu nya yang tiba-tiba membuat nya kekurangan kekuatan ilahi. Meskipun Javier telah membagi kekuatan ilahi nya pada Valery. dengan guncangan mental yang seperti itu gadis ini akan terbangun entah kapan, bisa berhari-hari ataupun berbulan-bulan.

Kabar tentang Valery yang muntah darah saat pesta diredam oleh pihak kekaisaran yang mengatakan bahwa Valery adalah pemilik kekuatan ilahi yang belum sanggup mengendalikan nya.

Semua orang tahu jika Duchess sebelumnya adalah seorang saintess, tapi tidak ada yang mengira jika keluarga Rothesay akan memiliki seorang anak suci yang mewarisi berkat Dewa.

Biasanya hanya akan ada anak suci yang lahir sebagai keluarga kekaisaran karena masih keturunan Dewa, contohnya nya adalah Pangeran Javier yang kelahiran nya diberkati.

Jika di kerajaan Phoenix seluruh keluarga kerajaan nya dapat menggunakan sihir karena berkat yang diberikan oleh Dewi Hestia kepada Raja pertama. Maka kekaisaran hanya memiliki sedikit penyihir tetapi memiliki keturunan Dewa dengan berkat kekuatan ilahi karena itu ketika mendengar bahwa  Valery adalah anak suci mereka semua gempar.

Kini semuanya orang paham mengapa kekaisaran sangat mengincar putri keluarga Rothesay.

Tetapi ada juga jurnalis yang membuat berita untuk menarik perhatian para pembaca nya, ditulis dengan huruf kapital dan terpampang pada halaman depan koran.

Lady Rothesay meninggal tadi malam karena ledakan kekuatan ilahi...

Sayang sekali..


Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now