35

3K 525 26
                                    

Entah bagaimana caranya sekarang diruang tamu bukan hanya Javier yang datang tapi juga Kaisar dan Ayah nya. Mereka bertiga terbelak dan masih membisu ditempatnya, hanya menatap kearah Valery yang memangku Nixie yang memakan cookies nya.

Kesalahpahaman ini bertambah besar saat Kaisar memukul wajah putra nya. "Aku tidak pernah mengajarimu untuk menjadi orang yang sangat tidak bertanggungjawab seperti ini!"

Kaisar menunjuk Javier yang terduduk dilantai masih shok pada bayi.
"Lewis aku tidak akan menahanmu untuk memukulinya, sampai setengah sekarat saja. Karena bajingan ini harus hidup saat pernikahan."

Duke masih menahan amarah nya karena keberadaan bayi, dia melipat tangan nya. "Bayi itu setidaknya telah berusia 2 tahun, bagaimana bisa kalian menyembunyikan nya seperti ini." Valery merasakan aura kekecewaan itu.

"Aku masih ingat Valery ketika bayi dan sangat mirip hanya mata nya saja yang berbeda."

Kesalahpahaman ini terus berlanjut karena Valery dilarang untuk berbicara saat ia adalah salah satu tersangka. Edric menunggu diluar karena ini urusan keluarga, jadi dia kesulitan untuk meluruskan kesalahpahaman ini.

"Kalian telah salah paham."

"Apa maksudmu salah paham? Mana yang ada di dalam tubuh cucuku mirip denganmu."  Duke benar-benar merasa gagal sebagai seorang Ayah sampai-sampai putri kesayangannya bisa menyembunyikan cucu nya selama ini.

"Ayah, aku tahu kau terluka tapi itu ada sebabnya." Valery berusaha menjelaskan saat Kaisar melangkah kearahnya lalu mengambil alih Nixie dari pangkuan nya. "Menantu kau tidak salah apa-apa, bajingan tengik itulah yang seharusnya disalahkan dan dicaci-maki."

Javier akhirnya mendapatkan kesadaran nya, dia berdiri dan duduk tepat disebelah Valery. "Maaf, seharusnya aku lebih peka kenapa kau menghindariku selama ini."

"Javier kau bicara apa sih?" Valery tidak menyangka jika pria ini akan ikut salah paham.

Kaisar telah terbiasa dengan peran nya sebagai kakek akhirnya berkata.
"Aku sudah siap mundur menjadi Kaisar, jadi kita laksanakan pernikahan sebulan lagi dan mengumumkan keberadaan pewaris baru. Oh akhirnya cucu perempuanku!"

Semua omong kosong ini telah mencapai batasnya. Akhirnya dengan sedikit bertariak Valery berkata. "KALIAN SALAH PAHAM! AKU TIDAK PERNAH HAMIL! DAN BAYI ITU BUKAN ANAKKU TETAPI PERI!" Untuk pertama kalinya Valery meninggikan suaranya bahkan sampai berdiri dari tempat duduk nya.

"Dan kau! Kenapa kau malah mempercayai kata-kata itu?! Kita tidak pernah melakukan apapun!" Valery memarahi Javier lalu ia beralih pada ayah dan kakak nya. "Itu adalah peri air yang melakukan kontrak denganku, bagaimana mana bisa terasa mirip itu karena dia mengonsumsi mana untuk berubah wujud."

Kini tertuju pada Kaisar yang tampaknya jauh lebih shok dibandingkan saat mengetahui kalau ia memiliki cucu yang disembunyikan. "Yang mulia, Nixie bukanlah cucu perempuan anda."

Vincent yang berada di sudut sejak tadi diam akhirnya bernapas lega termasuk Duke yang entah mengapa agak sulit untuk diartikan.

****

Edric menjelaskan lebih detail tentang kejadian tiga hari lalu bagaimana bisa Valery melakukan kontrak dan sebagainya tanpa menyebutkan tentang tambang yang mereka temukan. Karena jarang ada orang yang melakukan kontrak dengan peri maka masih jarang ada orang yang melihat keberadaan nya maupun kemampuan nya.

"Jadi bayi yang lucu dan cantik ini bukan cucuku yang sebenarnya?" Kaisar yang sebenarnya masih mempertahankan fisik muda nya, terlihat kasihan karena patah hati.

Edric terkekeh berusaha membuat keadaan menjadi lebih baik. "Bukan yang mulia, jadi tidak ada satupun pewaris yang lahir diluar nikah." Ucapan Edric memang benar tapi malah makin menancapkan sembilu pada seseorang yang telah berharap memiliki cucu perempuan.

"Ya itu bagus, keputusan menjadi orangtua itu sangat besar dan harus merencanakan nya sebaik mungkin." Walaupun lega tetap saja tatapan duke masih tertuju kearah Nixie.

Edric merasakan nya walaupun marah bukan berarti Duke tidak akan menerima cucunya sendiri. Mungkin seperti itulah tatapan seorang Ayah yang merindukan sosok kecil anak nya.

Valery masih marah, dia bersidekap menunjukkan permusuhan. Padahal orang-orang ini selalu bersamanya bagaimana bisa mereka berpikir jika dia bisa menyembunyikan kehamilan serta kelahiran dalam waktu sepanjang itu?

"Saya akan pergi, permisi." Kata Valery berjalan keluar dari ruang tamu, tak lama dia kembali lagi untuk mengambil Nixie dari pangkuan Kaisar.

"Dia seperti nya benar-benar marah."

Sampai hari berlalu Valery masih terus menghindar dari keluarga nya dan orang-orang lain. Urusan desa ini telah dipegang kembali oleh Javier secara langsung sehingga Valery bisa bersantai.

Dia pergi ke danau yang dulu kering kini melimpah oleh air jernih, Nixie dalam gendongan nya bergerak-gerak. Bayi kecil ini mungkin bisa melayang karena merupakan peri tapi Valery tidak ingin menarik perhatian yang tidak perlu.

Valery berjongkok di pinggir danau, membiarkan kaki Nixie memijak air. Ikan-ikan berenang mendekat secara bergerombol membuat bayi itu tertawa senang.

Javier melihat pemandangan itu dari belakang dan terpaku, Valery terlihat seperti lukisan yang nyata apalagi dengan bayi peri yang mirip dengan nya seperti sebuah gambaran anak di masa depan.

Javier menyentuh pundak Valery, dia mengambil alih Nixie dan meletakan nya di bahu nya. "Javier Nixie bukan anakmu." Valery mengingatkan.

"Walaupun mengecewakan aku tahu." Javier membawa tangan Nixie untuk berpegangan di kepala nya sementara ia memegang kaki kecil nya. "Padahal dia mirip sekali denganmu tapi kenapa dia mengambil ciri mataku ya?"

"Peri ngambil wujud manusia sesuai dengan fisik kontraktor nya atau mana nya. Entahlah." Ujar Valery tanpa tanpa menyadari jika Javier telah berhenti melangkah.

Oh benar peri yang mengonsumsi mana akan mengambil ciri fisik dari pemilik mana tersebut dan milik Valery telah bercampur dengan Javier ini menjawab segalanya.

"Kenapa?" Tanya Valery tiba-tiba Nixie berkata riang. "Papa!"

"Jadi aku Papa sekarang?" Gumam Javier bertatapan dengan mata bulat yang persis milik nya. "Lalu siapa mama nya?" Nixie menunjuk Valery berkata girang, "Mama!"

Orang-orang yang kebetulan mengambil air dan menyaksikan itu menjadi terkejut. "Lady sudah menikah?"

"Kau tidak lihat cincin mereka pakai? Sudah pasti mereka telah menikah hanya belum mengumumkan nya saja."

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun berlari menghampiri Javier dengan bunga kecil ditangannya. "Putri cantik sekali." Katanya dengan wajah malu-malu.

Javier berkedip cepat, melihat reaksi Javier Valery mengangkat anak itu agar dapat memberikan nya langsung pada Nixie. Nixie yang tersenyum cerah membuat anak laki-laki tadi langsung kabur begitu saja bahkan tidak sempat mengucapkan terimakasih pada Valery.

"Apa ini? Mengapa aku merasa anak perempuanku telah dicuri?" Javier merasa terkhianati.

"Pertama Javier kita belum punya anak. Kau sering menggodaku di depan ayahku kan? Jadi anggap itu karmamu."

Ingatan tentang kejadian yang selama ini ia lakukan, Javier langsung memeluk Nixie. Tak terbayangkan ada laki-laki brengsek yang menculik Putri nya diam-diam. Javier langsung berpikir jika laki-laki seperti itu pantas untuk mati.

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now