22

4.8K 697 12
                                    

_______________

Jika bersamamu tidak memungkinkan untukku maka tolong biarkan perasaan ini tetap mengiringimu bersama waktu.

-Ed-

______________

"Lady Valery of Rothesay serta Pangeran Javier of Wales telah tiba."

Suara bising akibat dari obrolan para bangsawan di ballroom itu seketika berubah hening begitu dua orang yang jadi objek pembicaraan paling panas muncul bersamaan.

Ini terasa seperti Dejavu, hanya dalam keadaan berbeda dimana fokus berada pada Valery yang berada dalam gendongan Pangeran mahkota. Perlakuan lembut itu secara khusus memberikan pengertian kepada mereka yang melihat nya bahwa gadis itu sangat berharga bagi pria itu.

Semua orang masih terhipnotis pada pemandangan yang menyerupai lukisan itu. Sampai suara batuk seseorang membuat mereka secara serentak langsung membungkuk. Dua orang diatas sana memiliki status yang tinggi sehingga harus dihormati, terlebih tatapan Pangeran mahkota terlalu tajam saat mereka terus memperhatikan sang Lady.

"Javier kau bisa menurunkan aku sekarang." Bisik Valery yang kepanikan nya tertutupi oleh ketenangan palsu.

Kali ini Javier menurutinya, dia membiarkan kedua kaki Valery berpijak dengan aman sebelum melepaskan rengkuhan nya.

Ada satu kebiasaan yang Valery lakukan tanpa sadar ketika panik, yang hanya diketahui oleh Javier yaitu dia akan berusaha untuk bersembunyi dibalik punggung nya. "Tidak apa-apa. Kau tidak perlu takut." Javier mengulurkan tangan nya yang disambut oleh Valery.

Valery berakting dengan baik dengan menjaga ekspresi nya. Tatapan mata terasa menusuk kearahnya yang sebenarnya sangat tidak nyaman. Belum apa-apa Valery telah merasa energi nya terkuras begitu banyak.

Javier dan Valery melangkah menuju lantai dansa. Para tamu memperhatikan mereka karena ini adalah dansa pertama kali mereka lihat setelah bertahun-tahun keduanya menarik diri dari lingkungan sosial.

"Ya ampun."

"Pangeran mahkota dan Lady Rothesay."

"Seperti gosip itu benar-benar nyata, mereka memang cocok bersama."

Suara para tamu terdengar meskipun suara orkestra telah mengalun. Javier dengan terampil meraih pinggang dan tangan Valery.

"Terimakasih atas kesempatan menari ini Lady, saya sangat tersanjung." Bisik Javier.

"Apa aku memiliki pilihan lain?" Balas Valery sejujurnya ia memilih Javier sebagai teman berdansa bukan karena dia menyukainya, tetapi melakukan kontak fisik dengan bangsawan lain yang sejak awal seperti ingin menelan nya bukan pilihan yang aman.

Valery mengedarkan pandangannya ke seisi ballroom dan menemukan bahwa pesta debutante nya terlalu mewah untuk dilakukan seorang putri duke. Bahkan sekelas putri kaisar saja agak lebih sederhana dibandingkan ini.

"Kenapa?"

"Apa kekaisaran juga memiliki putri yang tengah melaksanakan debutante?"

"Pada generasi ini tidak ada putri yang lahir, hanya putra. Kalaupun ada yang disembunyikan mereka akan melakukan nya di kekaisaran bukan di duchy."

Benar juga, hanya Valery yang melakukan debutante nya di wilayah nya sendiri dengan harapan tidak akan banyak orang yang datang. Namun, apa yang ia lihat sekarang merusak semua ekspektasi nya.

Lagu yang dimainkan dimulai dengan lambat, ia tidak bisa menebak konsep pesta dansa ini.

"Konsep nya adalah musim panas yang romantis."

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now