23

4.4K 621 7
                                    

Malam semakin panjang tetapi pesta masih belum usai juga. Pantulan sinar dari kristal yang terletak pada lampu gantung yang mengandung sihir, belum lagi dengan permainan orkestra yang lembut.

Beberapa gadis masih berdansa bersama pasangan mereka sementara Valery memilih berdiam diri. Kaki nya sudah lelah dan malas sekali melakukan basa-basi.

Sejujurnya dia cukup menikmati pemandangan mewah yang romantis ini, akan sangat menyenangkan jika dia berperan sebagai figuran yang menyaksikan kisah cinta dari Cinderella yang bertemu dengan Pangeran saat pesta dansa dimulai.

Namun, karena saat ini dialah tokoh utama dalam pesta ini Valery tak bisa melakukan apapun tanpa menarik perhatian. Adapun tiara yang sangat mencolok mata ini serta rambut nya yang tiba-tiba bersinar, dia tahu pasti ini adalah ulah Edric siapa lagi orang yang memiliki kemampuan seperti ini.

Kaisar tengah berbincang dengan bangsawan lain, lalu tidak ada lagi yang mengajak nya berdansa para pria ditempat ini hampir semuanya memiliki aura suram.

Melihat sekitarnya Valery memilih untuk pergi setelah memastikan tidak akan ada yang mengikutinya. Kedua kaki nya melangkah mengikuti sinar bulan menuju sebuah paviliun.

Menjauhi keramaian akhirnya Valery bisa berpikir jernih dan nyaman, korset yang mengikat pinggang nya ini membuatnya sesak belum lagi kain berlapis dari gaun yang berat ini karena Valery menolak untuk menggunakan petticoat*.

"Bagaimana bisa Cinderella berlari secepat itu diatas tangga sambil menggenakan sangkar besi itu? Bahkan dengan sepatu kaca?" Pertanyaan tidak penting seperti itu seringkali terlintas dibenaknya.

Sesuatu menarik perhatian Valery dimana ada seorang gadis yang menangis dihadapan pria yang terlihat familiar di mata Valery. Walaupun dari kejauhan ia masih bisa mengenalinya, "Javier apa yang tengah dilakukan nya? Dia bersama Uriel?"

Valery berusaha mengingat-ingat latar belakang Uriel yang sebenarnya tidak terlalu jelas dikarenakan sejak awal keluarga Baron Ernel memang hampir tenggelam karena banyak nya kasus, mulai dari perjudian, perdagangan manusia, narkoba. Hal-hal tersebut tidak sesuai dengan harkat dan martabat seorang bangsawan sehingga Baron cukup terkucilkan di lingkaran bangsawan lain.

Dibuku karena kisah menyedihkan itu seharusnya Javier jatuh cinta pada Uriel sang protagonis yang cantik dan menyedihkan. Belum lagi kejahatan Valery yang sering kali menindas nya dengan buruk makin membuat nya menjadi terlihat butuh dilindungi.

Dia hanya membaca rangkuman plot saja sudah terasa menjengkelkan, walaupun pada cerita nyata gadis itu benar-benar iblis yang membuat nya mati. Namun, kali ini Valery tidak memiliki hubungan apapun dengan alur yang ada di depan sana. Pertama dia tidak bertunangan dengan Javier, kedua dia tidak mencintai nya. Jadi Valery hanya akan mengamati sejauh mana kisah cinta itu bermula.

Tunggu-tunggu, apa itu tadi?

Dia seperti melihat aura gelap mendekati Javier hampir melingkupi nya. Valery melakukan teleportasi seperti yang ia duga koordinat nya meleset karena mendadak.

"Javier!"

Begitu dia tiba nafas Valery memburu, Uriel terkejut melihat nya datang tiba-tiba tetapi Valery tidak memperdulikan nya. Begitu ia muncul kedua mata Javier terlihat redup dan kosong.

Valery merenggut kerah jas Javier berusaha menyadarkan nya. "Javier sadar! Jangan termakan oleh sihir itu!" Javier tidak menyahuti kata-kata Valery, membuat Valery jauh lebih cemas karena rasa sesak yang tiba-tiba muncul meremas jantung nya.

Tatapan Javier tiba-tiba berubah dingin, itu adalah pandangan yang tidak pernah Valery lihat sebelumnya. Tidak ada tanda pengenalan, terasa sangat asing sampai terasa menakutkan. Tanpa sadar Valery langsung menampar wajah Javier.

Plak!!

"Sadar sialan!"

Valery akan kembali menampar wajah Javier saat lelaki itu menahan tangan nya. "Hei ... Hei tahan Valery! Kau kenapa?"

"Aku kenapa? KAU TANYA AKU KENAPA?" Balas Valery dia sudah cukup panik sebelumnya karena mengira Javier terkena sihir hitam. Jantung nya sudah berdebar sangat kencang karena rasa takut, tadi nya dia tidak ingin ikut campur karena mengira semuanya akan berjalan normal tapi siapa sangka gadis itu telah bermain-main dengan sihir hitam.

"Kau hampir membuatku ... Ugh! Jangan sekali-kali dekat dengan Uriel!"

"Kau cemburu?"

Cemburu katanya? Ini masalah nyawa sialan!

Dilihat dari manapun Valery telah menjadi target kebenciannya, sehingga tidak ada lagi alasan untuk menghindar. Gadis itu sudah kabur saat Valery tidak menghiraukan nya.

Masih teringat bagaimana rasa sakit yang ia terima karena ulah Uriel membuat hancur keluarga nya, sampai membuat Vincent lumpuh karena tragedi yang direncanakan. Semua akan terjadi jika Javier terpengaruh oleh sihir itu lagi.

Valery menarik tangan Javier untuk pergi dari sana mereka kembali ke Ballroom bersama-sama. Dia mengurungkan niat nya untuk kabur dan menyendiri, Javier terlalu berbahaya untuk ditinggalkan berkeliaran sendirian.

Untuk saat ini Uriel mungkin hanya memiliki sihir hitam yang didapatkan entah dari mana, tetapi tanpa kekuasaan dia tidak akan bisa bertindak apapun karena kekaisaran terbentuk dari kesucian dewa sehingga sihir hitam dilarang penuh penggunaan nya.

....

Valery menceritakan kejadian itu pada Edric. "Itu aneh seharusnya sekali dia terkena maka akan sulit menyadarkan nya."

"Tapi saat itu kau bisa."

"Saat itu kau sudah mati Valery, setengah dari jiwa nya lenyap karena itu aku bisa dengan mudah mengangkat kutukan nya." Ujar Edric santai, "tidak ada pilihan lain kau harus berada disisi Javier, hari ini mungkin berhasil dengan sebuah tamparan tapi tidak ada lain kali."

"Kalau begitu apa beda nya dengan kehidupan sebelumnya?!"

"Kehidupan sebelumnya kau kan tidak memiliki kekuatan ilahi sebesar ini karena itu kau tidak bisa memurnikan nya."

"Sihir hitam kan dilarang di kekaisaran? Kenapa tidak memenjarakan Uriel saja agar lebih mudah?"

"Kau pikir semudah itu? Kau punya bukti yang menunjukan jika gadis itu adalah pemilik sihir hitam?"

"Tidak tapi-"

"Pikirkan kenapa sampai saat ini keluarga Baron Ernel masih bebas berkeliaran dengan catatan hitam sebanyak itu."

Itu karena mereka adalah penggerak dari organisasi-organisasi gelap yang berisi penjahat, agak sulit untuk menyingkirkan nya karena kurang nya bukti-bukti yang berkaitan langsung dengan organisasi tersebut.

"Salah satu cara menghadapi penjahat adalah menjadi salah satu darinya. Dengan kebaikan hati kau akan kalah."

"Kau ingin menyuruhku menjadi penjahat?"

"Apa guna nya citra baik disaat nyawamu seperti kalkun panggang ditengah meja makan."

"Perumpamaan-mu sangat buruk tapi tidak salah." Valery menggerutu dia masih telah terlalu lama meninggalkan Javier. Dia tidak memberikan Uriel celah sedikitpun untuk bergerak.

"Kau bisa tenang Valery, aku bisa mengawasinya. Kau istirahatlah sebentar wajahmu sudah cukup pucat." Kata Edric mengamati wajah Valery.

"Ya, tolong." Valery bersembunyi di balkon, menarik napas panjang udara malam yang dingin terasa memenuhi paru-paru nya. 

Lullaby Of The Sorrow Where stories live. Discover now