26

3.8K 591 2
                                    

Hari yang panjang diluar pada akhirnya berakhir, Valery bisa mengistirahatkan tubuh nya sebentar. Laki-laki yang memaksa masuk ke duchy itu benar-benar merepotkan, jika saja Edric tidak kembali ke kuil secara mendadak mungkin dia bisa meminta bantuan untuk mengusir mereka semua.

Valery hampir terpejam saat ketukan samar terdengar di balkon kamar nya, buru-buru turun dari ranjang dan menyingkap gorden. Cahaya bulan langsung meringsek masuk membutakan mata nya untuk sesaat.

Seseorang yang memunggungi cahaya itu terlihat sangat ... Dingin.

"Javier, ada apa?" Kapan terakhir kali pria ini seenaknya memanjat balkon kamar nya? 8 tahun yang lalu?

Pria ini masih diam, tanpa aba-aba memeluk Valery erat. Bingung, Valery berusaha menjaga pikiran nya tetap kosong agar tidak bisa dibaca. Ia mengalihkan perhatian dengan menepuk punggung Javier.

'Basah?' tetapi diluar sama sekali tidak hujan Valery melihat tangan nya dan menemukan seluruh nya basah oleh darah.

"Javier lepas dulu! Kau terluka!" Mengurai pelukan itu Valery menyeret Javier duduk di sofa, kecemasan membuat nya bertindak impulsif dengan membuka pakaian Javier.

Javier menahan jemari Valery yang berada dikancing baju nya.
"Hei-hei Valery, aku bisa membuka nya sendiri."

"Oh, ya ya ... Maaf." Valery bersingut agak jauh dan berbalik badan. Merutuki dirinya tanpa henti untuk sesaat membuat nya lupa jika seseorang bisa membaca perasaan nya.

"Sudah."

Menghadap punggung Javier Valery duduk dibelakang nya meletakan kedua telapak tangan nya di area sekitar luka. Ada sebuah bekas luka panah yang agak dalam disana dan sepertinya dicabut paksa oleh Javier.

Valery meringis ngilu karena rasa sakit yang juga tiba-tiba merambati punggung nya. Ah jadi selama ini Javier menahan mana nya agar Valery tidak merasakan kesakitan yang sama karena mereka terhubung.

"Maaf, aku tidak fokus sesaat."

"Hm." Sahut Valery yang kini rasa sakit nya perlahan menghilang kembali, tapi menekan mana nya seperti itu bukankah jauh lebih menguras energi?

Valery mengalirkan mana dalam bentuk aura yang menyelubungi luka Javier. Melakukan penyembuhan sehingga luka itu secara bertahap mulai beregenerasi dan hanya menyisakan jejak luka tipis.

Bekas darah itu masih banyak dipunggung Javier, menggunakan lengan baju nya Valery membersihkan nya.

Sedangkan Javier yang baru sadar dengan apa yang dilakukan gadis ini langsung berbalik dan menahan tangan nya. Dia sempat terhipnotis oleh rasa sejuk yang mengalir di tubuhnya.

"Kau menggunakan mana-mu?"

"Ya?"

"Kau lupa jika tidak boleh menggunakan nya?!"

"Lalu kenapa? Aku harus membiarkanmu berdarah-darah. Lagi pula aku merasa baik-baik saja."

Javier merasakan nya, Valery memang baik-baik saja. Respon ini akan sangat berbeda jika dia menggunakan nya pada orang lain. Biasanya energi nya akan terkuras dan menyebabkan mimisan seperti waktu itu.

"Jadi apa yang kau temui dijalan hingga bisa membawa pulang luka separah itu? Ngomong-ngomong kau beruntung karena aku bisa mendetoksifikasi racun ditubuhmu sebelum menyebar." Valery bertanya sambil mengelap bekas darah Javier di gaun tidur nya. Hal itu tentu saja membuat Javier tidak nyaman karena seperti melihat Valery lah yang terluka.

"Cepat pergi mandi dan berganti pakaian. Aku tidak akan menjawab satupun pertanyaanmu sampai kau melakukan nya." Katanya.

"Ck. Ribet sekali." Meskipun demikian Valery tetap menuju kamar mandi hanya untuk mencuci tangan serta mengganti pakaian nya.

Lullaby Of The Sorrow Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz