awal

5K 281 185
                                    

"tzu, ayok kita putus"

Mata tzuyu terbuka lebar begitu mendengar apa yang diucapkan oleh kekasihnya. Ah, atau mungkin lebih tepat dipanggil mantan kekasih¿

"Pu-putus?" Tzuyu menatap nanar orang dihadapannya. Mendadak tubuhnya bergetar, tzuyu tidak percaya dengan apa yang dia denger.

"Kak sana bilang kita putus?"

Hanya satu kalimat  itu yang mampu diucapkan tzuyu pada sana. Sungguh perasaan kaget masih mendominasi dirinya. Tiba-tiba diputuskan oleh sang kekasih bukanlah hal yang mampu tzuyu perkirakan selama ini.

"Iya" tegasnya singkat

"Kak sana kenapa sih? Aku salah apa kak?" Ucap tzuyu. Ucapannya sudah bergetar pertanda tzuyu sedang menahan tangis dan sesak di dadanya, Berusaha meredam emosi yang terasa begitu meletup.

"Berhenti pura-pura bego, tzu! Gue tau sbnernya lo ngelihat guekan pas kemaren?"

Lo-gue? -batin tzuyu

Ah iya, ngomong2 tzuyu inget.
Kemaren dia dan sana ada janji kencan, rencananya tzuyu mau ngajak sana untuk nonton bareng. namun dengan tiba-tiba sana membatalkan nya.

Berhubung tzuyu sudah terlanjur membeli tiket, akhirnya dia mengajak chaeyoung untuk menemaninya nonton. Namun siapa sangka Stelah tiba di bioskop, dirinya disuguhkan dengan pemandangan sana tengah bergandengan dengan temennya? Ya, setahu tzuyu orang yang bergandengan dengan sana adalah teman dekatnya

"Iya kak, aku liat dan aku gak masalah. Aku tahu dia temen deket kakak. Jadi mungkin wajar kakak batalin kencan kita demi dia"

"Bodoh! Justru itu gak wajar. lo hanya terlalu polos tzu, lo terlalu mempercayai gue"

Tzuyu ternganga tak percaya, ia mulai menumpahkan air matanya yang sadari tadi ditahan.

"Kak, please berhenti ngomong kayak gitu. Hubungan kita udah hampir 2 tahun, bahkan aku udah mempercayai kakak lebih dari diri aku"

"Bodoh!" sana tertawa sinis "gimana kalau gue bilang orang yang selama ini lo anggap sebagai teman gue, diem-diem ternyata pacar gue? Masih gak mau percaya?"

JDEERRR

Bagai dihantam ribuan pisau, tzuyu hampir limbung mencerna fakta yang begitu kejam terlontar dari mulut kekasihnya

"A-apa maksudnya kak? L-lalu hubungan kita?" Tzuyu tak kuasa menahan sakit yang kian menguat "Hahaha aku tahu ini cuma mimpi. Yaaa, ini pasti cuma mimpi"

Tzuyu menatap sana lekat, tangannya terulur menggoyangkan kedua bahu sana "siapa kamu? Aku tahu kamu bukan kak sana. Kak sana gak pernah ngomong kasar ke aku, dia slalu perhatian, dia slalu ada buat aku, dia tidak akan membiarkan aku nangis. Katakan kalau ini cuma mimpi!? Ayok katakan, aku mohon" lirihnya dengan deraian air mata

"Stop!" sana dengan sedikit kasar menghempas lengan tzuyu "smua yang gue lakuin ke lo tidak lebih dari sebatas taruhan!"

Deg

Kata terakhir yang sana ucapkan berhasil meluruhkan tubuh tzuyu kebawah. Cinta dan kepercayaannya pun ikut runtuh saat itu juga

"Taruhan?" Tzuyu terkekeh

"Ya lo pikir aja. kalau bukan karna taruhan sialan yang mengharuskan gue macarin lo slama 1 bulan, gue mana mau deket-deket sama cewek manja pemberontak kayak lo"

"lo brengsek kak! Lo gak punya hati! Lo gak mikirin perasaan gue" tzuyu terisak pedih meremas dadanya kuat

"Gue gak perduli." Ucap sana kemudian sudut bibirnya terangkat. "Selama lo bukan orang yang gue suka, prasaan lo bukan hal penting buat gue"

Tzuyu bangkit menegakkan tubuhnya kemudian tepuk tangan "selamat ya kak sana yang terhormat. lo udah berhasil porak-porandakin hati gue. Selamat" sorak tzuyu menekan kata selamat diakhir "gue rasa lo munafik kak! Jarak taruhannya cuma 1 bulan kan? Dan lo macarin gue slama 2 tahun? Haha sebaiknya lo Jujur kalau Lo emang udah kejebak rasa sama gue"

Sana menatap tzuyu tepat di matanya. "Itu karna lo terlalu susah buka hati! Dan selain itu, stelah gue ngenal lo lebih jauh, ternyata lo itu bukan hanya manja dan nakal tetapi juga menyedihkan. Gue cuma brusaha bersikap baik dengan tidak memutuskan lo saat itu juga"

"Tapi kayaknya lo malah salah ngartiin, ya? Lo ngerasa gue suka sama lo? " Sana menaikan alisnya dan tersenyum remeh. "Selain bodoh, kepercayaan diri lo juga terlalu tinggi ya?"

Tzuyu membeku. Ucapan demi ucapan sana menusuk hatinya begitu dalam, sangat sakit.

"Gue gak suka cewek bego, nakal, dan menyedihkan kayak lo. Minggir."sana berkata dingin kemudian menyingkirkan tzuyu di depannya dan melangkah pergi.

Tzuyu menunduk dengan air mata yang mengalir perlahan, dia tau jika dirinya memang menyedihkan. Tapi haruskah sana memperjelasnya?

"Gue gak nyangka lo bisa sekejam ini, Kak" gumamnya.

Lost Taste (Tzuyu Twice)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن