28

1.7K 233 90
                                    

Tzuyu mengerjapkan mata beberapa kali untuk bangun sepenuhnya, tzuyu merasa seperti ada yang sedang merangkul tubuhnya. Tzuyu membuka mata lebar kala mendapati wajah sana sangat dekat disamping wajahnya.

Tzuyu berusaha mengingat apa yang terjadi semalam, mengapa dirinya bisa berakhir seranjang dengan sana?.

Seingatnya, terakhir tzuyu berkunjung ke asrama sana sekedar meminta minum lalu setelah itu tzuyu tidak sadar apa yang terjadi berikutnya.

Ngomong-ngomong tzuyu bukan tipikal orang yang kuat minum, tapi demi menghilangkan kekacauan hatinya semalam membuat tzuyu tidak memiliki pilihan.

Berniat ke kamar mandi, tzuyu perlahan menggeser tangan sana untuk melepas pelukannya.

Mata tzuyu membulat sempurna saat memandangi tubuhnya yang setengah naked dibalik selimut

"A-apa yang terjadi?" Tzuyu menutup mulut tak percaya. Matanya melirik sana yang masih terlihat menutup mata "Gu-gue gak perkosa dia kan?"

Tzuyu menggeleng, bisa aja ini hanya jebakan sana. Bukankah tzuyu harus belajar dari yang sudah-sudah? Sana memang bukanlah orang yang bisa tzuyu percaya.

Sana ikut mengerjapkan matanya saat sebuah suara tertangkap oleh indra pendengarannya, ia menatap tzuyu yang sedang menatapnya lekat.

"Lo jebak gue kan kak!?" Dengan bergetar Tzuyu menembakkan sebuah pertanyaan cukup lantang, hingga membuat sana menyeret paksa nyawanya untuk segera terkumpul

"Jebak?" Sana mengernyit

"Lo gak usah pura-pura bego kak!" Tzuyu meremas selimut untuk semakin menenggelamkan lehernya

Menyadari hal itu, sana mulai paham arah pembicaraan tzuyu kemana

Sana menyibak selimut yang menutupi keseluruhan tubuhnya hingga menampilkan tubuh sana yang full naked.

Tzuyu terkejut sekaligus melongo, ini pertama kalinya tzuyu melihat tubuh polos seseorang hingga ke akar akarnya. Tzuyu akui tubuh sana sangat indah dan juga....... menggiurkan

Tzuyu buru2 mengalihkan pandangannya kesamping, bagaimanapun tzuyu juga memiliki napsu(😭). Jangan sampai kemarahannya sekarang lebih dominan daripada napsunya.

"Liat sini Tzu!! Lo lihat darah yang ada dibawah gue? Lo pikir gue semudah itu nyerahin milik berharga gue cuma buat ngejebak lo!?"

Ragu-ragu tzuyu mengamati beberapa bercak merah yang tertempel diatas seprai putih. Bisa tzuyu pastikan bahwa itu darah asli

Tzuyu semakin meremas slimut erat, tzuyu menggeleng tak percaya, matanya pun kini sudah berkaca-kaca. "Gak, gak mungkin"

"Kenapa? Lo mau nyangkal? Lo mau kabur? gak mau tanggung jawab? Iya?" Cecar sana

"Ke-kenapa lo gak nolak? Lo tau semalam gue dalam pengaruh alkohol" perlahan air mata tzuyu mulai turun membasahi pipinya

Sana tersenyum miris melihat respon tzuyu, tidak dipungkiri hatinya sedikit teremas "lo tahu tzu? Semalam lo bilang cinta sama gue, lo gak mau kehilangan gue. Dan lo" sana menarik napas menjeda ucapannya "lo janji gak bakal ninggalin gue"

Tzuyu menatap kosong pada asal arah, ia tidak tahu apakah harus mempercayai ucapan sana?. Bagaimanapun pakta bercak merah yang ia lihat merupakan saksi bisu bahwa telah terjadinya pergulatan panas semalam dan tzuyu tidak bisa menyangkal hal itu

"Gue ke kamar mandi" hanya kalimat itu yang tzuyu lontarkan.

tzuyu memungut bajunya dilantai lalu digunakannya untuk menutup sebagian dada yang terbuka. Tzuyu berlalu ke kamar mandi tanpa menoleh pada sana yang sadari tadi memperhatikannya

Lost Taste (Tzuyu Twice)Where stories live. Discover now