12

1.8K 220 133
                                    

Mina merebahkan tzuyu disalah satu ranjang yang berada di UKS, lalu melenggang pergi begitu saja.

"Kak.. kok aku gak diobatin apa-apa?"

Pertanyaan tzuyu menghentikan langkah mina

"disini udah gada siapa-siapa, jadi gak perlu pura-pura lagi"

Mendengar jawaban mina, zuyu menjatuhkan rahangnya, lalu menggaruk tengkuk yang tak gatal. merasa malu karna ketahuan

"Kak"

Mina hendak melanjutkan langkahnya, namun suara tzuyu lagi-lagi menghentikan kedua kakinya

"Makasih"

Mina menghela napas

"Gimana kabar lo slama ini?" Tanya mina masih tanpa membalikkan tubuhnya kearah tzuyu

Tzuyu terdiam sesaat, menggerakkan sedikit kepalanya memastikan kalau dirinya tidak salah dengar.

"K-kakak tanya kabar aku?" Bibir tzuyu berlipat seperti anak kecil menahan tangis "aku gak baik-baik aja kak, keadaan aku slalu buruk semenjak kakak tinggal" cara bicaranya percis seperti seorang adik yang tengah mengeluh pada kakaknya

Mina nampak tak terpengaruh dengan perkataan tzuyu, atau dirinya mungkin terlalu lihai dalam mengendalikan diri. Sehingga tampak tenang

"lo masih bisa berakting baik, itu artinya lo baik-baik aja" ucapnya dan kali ini mina bener-bener pergi

Tzuyu masih terdiam diposisi, ia berusaha mencerna apa dikatakan kakaknya.

Tok...tok... tok

Suara ketokan pintu membuyarkan lamunan tzuyu

"Ngelamunin apa lo? Macem orang kesambet aja" Kata seseorang sambil bersidekap dada menyender pada pinggiran pintu yang terbuka

Tzuyu menghiraukan orang tersebut, ia memilih membaringkan tubuhnya. Membiarkan matanya terpejam

"Jadi begini cara lo berbalas budi sama orang?" Orang itu adalah sana. ia berjalan mendekati ranjang tzuyu.

"Ck. gak usah basa-basi segala. To the point aja, apa mau lo!?" sanggah tzuyu enggan membuka mata

Srekkk

"YAKK!!! LO APA-APAAN, KAK SANA?!"

tzuyu sontak terbangun saat tanpa permisi sana merobek 3 kancing atas seragamnya

"Lah lo sendiri yang minta to the point" jawab sana polos tanpa dosa

"Lo gila ya kak!? Ogah banget gue harus balas budi pake tubuh" ujar tzuyu sambil merapatkan seragam yang terbuka untuk melindungi belahan dadanya dari serangan buaya betina

"ya trus gimana? Gue pengennya dibales sama tubuh lo"

"Lewati dulu mayat preman sono"

"Okeh"

"Ehh lo mau kemana anjirr"

"Mau bunuh preman"

Tzuyu mengusap wajahnya kasar, sana itu slain busuk ternyata juga gila.

"Gue becanda" tzuyu menahan lengan sana. Takut sana beneran nekad

Kan gak lucu tiba-tiba ada gosip seorang buaya betina rela membunuh preman demi melucuti mantannya

Sana tersenyum smirk saat melihat genggaman tzuyu menempel ditangannya

"Lo modusin gue ya?"

Tzuyu mengernyit

"Gimana rasanya pegang tangan orang yang lo cintai setelah sekian lama gak lo genggam?"

seketika itu juga tzuyu tersadar kalau sejak tadi genggamannya belum terlepas

Lost Taste (Tzuyu Twice)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu