Tzuyu dan chaeyoung memasuki area sekolah kemudian berjalan kearah koridor.
Ntah perasaan tzuyu aja atau apa, tapi Sepenjang ia melangkah orang-orang terus memberikannya berbagai tatapan. Mulai dari sinis, benci, tercengang dan ada juga yang seperti menatapnya takjub? Mungkin
Ternyata keanehan murid-murid disekitar juga dirasakan oleh chaeyoung.
Kening chaeyoung berkerut samar, ada apa dengan mereka?
Cihh pelakor
Gue rasa ketua dewan cuma dijebak, kita smua kan tahu kak sana itu straight.
Mukanya angkuh gitu, ternyata cuma buat nutupin kelakuan gatel nya
Murahan banget
Woi kalian diem! Tzuyu terlalu cantik buat dihujat
Cantik sihh, tapi kok godain tunangan orang
Tzuyu menghentikan langkahnya, lalu menatap pada sederet murid yang sadari tadi berbisik-bisik cukup nyaring "kalian ngomongin gue?"
Sekumpulan orang tersebut auto mingkem, keberanian mereka langsung menciut ketika mendapati tatapan dingin yang dilemparkan tzuyu.
"I-iya siapa lagi kalau bukan lo, dasar pelakor murahan!!" sentak salah satu senior bernamakan Marni, ia merupakan fans garis keras couple sana-chan
Tzuyu tersenyum miring saat menyadari tangan marni gemetar hebat. berbanding terbalik dengan wajahnya yang memasang tampang sangar.
Gilaa si marni brani banget
Marni-marni.. harusnya lo jaga warung aja udah
Tzuyu mengabaikan marni. Ia memilih melanjutkan langkahnya menuju mading sekolah yang kini dipenuhi segerombolan murid.
"Minggir..!" ucap tzuyu menerobos masuk kedalam hendak memecahkan keanehan yang terjadi.
Setelah melihat apa yang ada dimading, seketika itu mata tzuyu membulat dengan mulutnya sedikit terbuka karna syok.
"I-ini gue?"
Tzuyu menatap beberapa foto yang tertempel dimading. Foto saat dirinya bercumbu dengan sana
Tubuh tzuyu seakan mendidih, ia tahu ini perbuatan siapa.
"Lo keterlaluan kak sana!"
Tzuyu langsung mencopot dan merobek foto-foto yang tertempel.
Dengan beberapa foto tersisa tzuyu membawa pada genggamannya kemudian tzuyu berlari begitu saja, tak peduli menubruk siapapun yang ada dihadapannya.
********
Pagi-pagi sekali saat sekolah sepi, ketua dewan mengumpulkan anak osis untuk rapat dadakan. Ntah apa yang dibahas, namun kondisi sana terlihat kacau. Hingga akhirnya rapat itu dibubar paksa oleh sahabatnya
Kini sana masih betah sendiri diruang osis, ia menatap kosong ke arah lain. Seperti menahan sesuatu didalam dirinya, karna bisa dilihat dari tangannya yang terkepal erat.
Tok...tok...tok
"San?" Panggil suara bariton, yang tak lain adalah chan.
Merasa tak ada sahutan, chan pun masuk begitu saja.
"mau sampai kapan disini? Kamu gada niatan ke kelas? Bentar lagi bel masuk bunyi"
kalau chan sudah memanggil 'kamu' itu artinya Chan beneran khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/289416353-288-k107116.jpg)