34

1.6K 240 94
                                    

"nay, sana kenapa?" Bisik momo menggedik bahu nayeon

"Ntah" sahut nayeon mengangkat kedua bahu. Ia juga turut heran, pasalnya sejak dari brangkat sekolah sana hampir tidak mengalihkan tatapannya dari layar ponsel. Penuh selidik

Seolah dibalik layar ponselnya sekarang adalah hal yang paling menarik dari segala sesuatu yang ada sekitarnya saat ini.

"Coba pergokin, dia lagi liatin apa sih!" Jiwa kepo nayeon meronta

"Kagak brani gue"

"Ck. Payah"

"Yeee emang lo brani?" Cibir momo

"Gue?" Menunjuk dirinya angkuh "kagaklah"

Momo memutar kedua bola matanya malas

lihat, bahkan sana merasa tidak terganggu sedikitpun dengan obrolan kedua sahabatnya.

"Jadi, gimana menurut lo sebagai ketua dewan, san?" Tanya mina menutup imbuhan imbuhan yang baru saja ia sampaikan di rapat osis yang saat ini sedang digelar

Sana yang emang dari awal gak fokus rapatpun, dia hanya menjawab setuju aja. Sebelum matanya kembali memperhatikan ponsel dalam genggamannya

"Lo liatin apa sih san?" Karna greget, akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut nayeon "gak mungkin lagi nunggu chat seseorang kan? Sampe segitunya pelototin handphone"

"Atau jangan2 lo lagi nonton video naena ya?" Tebak momo

"Husssh ucapan lo bisa difilter gak mo? Ini masih diruang rapat" bisik nayeon tak enak pada anggota osis lain

Momo menepuk bibirnya pelan, merutuki ucapannya.

Sana menghela napas, lalu menyimpan ponselnya keatas meja. Tak berniat sedikit pun untuk menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya

Sana lebih memilih mengalihkan pokusnya pada rapat yang sedang berlangsung, meski pikirannya sedang kemana-mana.

Tzuyu ngapain ada disana? -batin sana

**********

"Permisi pak"

Bam yang tengah berkutat dengan berkas nilai para murid, sontak terkejut melihat siapa siswi yang memasuki ruang kantornya

Mina masuk lalu mengunci pintu ruangan tersebut memastikan tidak ada guru atau murid lain yang akan mengganggu percakapan pribadinya

Bam masih mematung belum memberi reaksi apapun terhadap kedatangan mina yang tiba-tiba, Sblum matanya disadarkan dengan mina yang menaruh beberapa foto candid bam yang kepergok diam-diam memperhatikan tzuyu.

Bam melotot kaget, lalu tatapan ragu ia pindahkan ke arah mina.

"K-kamu sudah-"

"Bapak hindarin tzuyu? Tapi diem-diem bapak nguntit dia?" Tanya mina seolah minta penjelasan

Bam tercekat, apa mina sudah tahu soal kedekatannya dengan tzuyu? Atau parahnya mungkin mina sudah tahu kalau tzuyu akan dijodohkan dengannya?

"Ba-bagaimana kamu tau kalau saya lagi hindarin dia? Eh ma-maksud nya fo-foto itu......" Bam menggantung ucapannya, dia sangat gugup

"Saya sudah tahu smuanya" ucap mina, kelihatan tenang. Namun ntah kenapa hal itu membuat bam keringat dingin

Stelah mina tahu rahasia soal perjodohan tzuyu. saat itu juga mina langsung tertarik untuk mengulik smua informasi mengenai bam.

Dan betapa terkejutnya mengetahui kalau bam dan tzuyu sudah saling mengenal bahkan bisa dikatakan sangat dekat.

Bam langsung berdiri dari kursinya, lalu membungkuk dihadapan mina "maaf.. maafkan saya yang sudah kurang ajar"

Lost Taste (Tzuyu Twice)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora