16

1.7K 223 94
                                    

Sana membawa tzuyu ke taman belakang lalu mendudukkannya disalah satu kursi yang tersedia. Jangan lupakan almamater sana yang masih setia terkurung dikepala tzuyu

"Temui gue kalau hati lo udah merasa baikan" ucap sana. Merasa kalau tzuyu butuh waktu sendirian.

"Kak?" Tzuyu menahan lengan sana yang hendak pergi "peluk gue" lirihnya

Sana terdiam sesaat, memastikan kalau dirinya tidak salah dengar. Tapi ketika melihat keadaan tzuyu yang nampak rapuh, sana tidak berpikir panjang untuk duduk disampingnya lalu merengkuh tubuh tzuyu.

"Gini dulu kak. Dan jangan ngomong apa-apa"

"Hmm"

Ntah keduanya sadar atau tidak. Sikap sana yang penurut ternyata tidak berubah, sama seperti saat mereka pacaran dulu. Dan sikap sana itu tentu hanya berlaku pada tzuyu

Setengah jam berlalu, posisi mereka masih sama yaitu dalam keadaan sana memeluk tzuyu. Tzuyu perlahan menghapus jejak air matanya, ia membuka almamater yang mengurung dikepalanya.

"Sesuai yang lo bilang, almamaternya biar gue bawa buat di cuciin.. thanks ya"

Eh udah? -batin sana.

Sana baru sadar ternyata tzuyu sudah terlepas dari pelukannya.

"Ah ya kak, gue harap lupain soal kejadian tadi"

what!? Lupain? Cihh gak semudah itu-batin sana lagi

Tzuyu berdiri dari duduknya namun dengan sekali gerakan sana menarik kembali tzuyu untuk duduk.

"Gue bakal lupain.." sana menangkup rahang tegas tzuyu lalu jempolnya mengusap bibir tzuyu lembut "asal beri gue imbalan untuk biaya amnesianya"

Mata tzuyu melebar, saat dengan cepat sana menjatuhkan bibir seksinya pada bibir tzuyu yang basah. Bibir yang selalu menggiurkan untuk sana lahap.

Sana melumat bibir tzuyu dalam, menghisapnya lembut. kelembutan itu membuat tzuyu sedikit terbuai dan tanpa sadar tzuyu menutup mata

Tzuyu membuka mulutnya dan membalas lumatan juga hisapan bibir sana padanya. Menyadari hal itu sana memekik girang dalam hati

Betapa sana tidak ingin ini berhenti, lalu tangannya menekan tengkuk tzuyu untuk memperdalam ciumannya

Mereka saling memajukan mulutnya dan berperang lidah satu sama lain.

Lidah mereka bertautan, merasakan setiap hembusan nafas segar satu sama lain.

Sambil berciuman, sana menuntun lengan tzuyu lalu melingkarkan di pinggangnya

Puas dengan bibir manis dan tipis milik tzuyu, sana melepaskan tautannya, dan dia beralih ke leher tzuyu.

Oops!

tentu tzuyu menolak dengan menutup lehernya menggunakan kedua tangan. Seolah tersadar

Tzuyu segera bangkit dan pergi tergesa meninggalkan sana

Sana memegang bibir bekas ciuman panas tadi sambil memandangi kepergian tzuyu.

Mana mungkin gue bisa lupa kejadian ini -batin sana kemudian menjilat bibir bawahnya

Manis!

Sana tersenyum menyeringai

***********

"Pelmisi kakak tantik"

Tzuyu terlonjak kaget saat langkahnya yang tergesa hampir menabrak bocah yang menyapanya sekarang

Lost Taste (Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang