"Gimana informasi antara hubungan sana dan tzuyu, sudah menemukan titik terang?"
"Hampir"
"Terus selidiki mereka"
"Baik"
Sepenggal percakapan dua gadis remaja disebuah lorong
-------------
Dikelas, tzuyu terus menatapi sebuah kotak kecil pemberian Jungkook. Ia turut senang melihat Jungkook bisa dekat kembali dengan saudaranya. Namun tzuyu juga sedih saat mendengar keputusan Jungkook yang akan pindah sekolah.
Stelah kasus yang menimpa Jungkook kemarin, banyak yang memandang Jungkook sebelah mata. para pembully bahkan tidak berhenti mengganggu nya. Jungkook juga beberapa kali dapet teror. Intinya hidup Jungkook tidaklah tenang stelah kasusnya itu beredar.
Orang lain mengira mungkin hal itulah penyebab kepindahan Jungkook.
"Hayoo lhooo lagi lamunin apa?" Dahyun menepuk pelan bahu tzuyu lalu duduk dibangku chaeyoung
"Chaeyoung mana?" Tzuyu buru-buru menormalkan ekspresi nya stelah menyadari kehadiran dahyun
"Dia..... Nah itu dia" dahyun menunjuk chaeyoung yang baru saja memasuki kelas
"Nihh pesanan lo" chaeyoung menyodorkan beberapa makanan yang ia pesankan dikantin pada tzuyu
"Lah perasaan gue gak titip apa-apa deh"
"Tapi lo perlu makan.! Lagian tumben banget sih betah dikelas"
"Hu'um.. mana bengong mulu lagi" timpal dahyun
"Lo gak lagi mikirin mantan kan?" selidik chaeyoung
"Gak lah! Gak penting"
"Yakan siapa tau efek kedatengannya semalam mengganggu kewarasan lo"
tzuyu melotot tajam mendengar bisikan chaeyoung
"Mantan? Semalam?" Beo dahyun. Sepertinya chaeyoung berbisik terlalu nyaring
Chaeyoung cengengesan "nggak. Bukan kok! Lo salah denger" jelas chaeyoung pada dahyun
Tzuyu pura-pura tidak menguping biar dahyun tidak terlalu menganggapnya serius. Dan memilih pokus pada makanan yang dibawakan chaeyoung untuknya
Ngomong-ngomong soal sana. Sebenernya hal ini juga menjadi alasan tzuyu gak mood keluar kelas. Tzuyu trus mempertanyakan dirinya atas ungkapannya semalam yang terlontar begitu saja.
Apa benar tzuyu masih mencintai sana? Atau hanya sekedar ingin mengalihkan niat sana yang hendak membunuh Jungkook?
"See.. semudah itu gue kerayu sama ucapan lo"
Sana menghentakkan tangannya kasar, lalu lari meninggalkan tzuyu.
Brukkk
Pertahanan tubuh sana yang oleng membuatnya terjatuh
Tzuyu buru-buru menghampiri dan membantunya berdiri
"Gue anter ya? Lo mabok banget kayaknya" tawar tzuyu
"Gak perlu!" Tolak sana "Besok malam lo cukup dateng ke tempat dinner biasa, dan tunggu gue" sana melepas pegangan tzuyu "lo bisa janji?"
Meski ragu..tzuyu mengangguk
"Tadi lo bilang masih mencintai gue kan? Gue pengen denger itu sekali lagi dalam keadaan gue yang waras sepenuhnya" lanjut sana lalu tergesa pergi seolah dirinya tidak ingin menerima protesan apapun dari tzuyu
